The8-Profession

159 28 0
                                    

"Boleh aku bergabung dengan mu?" tanya seseorang yang berada di belakangnya yang ternyata Minghao

"Tentu saja,silahkan duduk" Ucap Shane sambil menepuk tempat duduk disampingnya, Pria itu dengan canggung duduk lalu memakan makan siangnya dengan diam. Diantara semua orang di kafetaria yang sedang berbincang dengan ramai sepertinya hanya mereka yang duduk diam dengan canggung.

"Maafkan aku yaa sudah menyusahkan mu" Ucap Minghao ragu-ragu, jujur saja sangat sulit baginya untuk memulai percakapan dengan wanita yang sangat disukainya.

"Tenang saja lagipula kafetaria memang sering penuh bukan?" Ucap Shane kemudian menyodorkan bekalnya pada Minghao.

"Kau mau?" Tanya nya sambil menyodorkan bekalnya pada laki laki di depannya,namun sepertinya laki laki di depannya ini terlalu terlarut dalam pikirannya sendiri. Shane melambai lambaikan tangannya di depan Minghao.

"A-ada ap-pa?"Tanya Minghao yang langsung tersadar dari lamunannya jangan lupakan semburat warna merah yang sudah terbentuk di pipinya. Bukannya menjawab Shane malah tertawa ,pria dihadapannya ini sepertinya sangat malu untuk duduk denganya.

"Habiskan makanan mu cepat,sebentar lagi bel masuk akan berbunyi" Ucap Shane yang benar saja tak berapa lama kemudian bel masuk langsung berbunyi.

KRIIING!!!!

"Baiklah aku harus kembali,kau habiskan dulu makanan mu ya" Ucap Shane sambil merapihkan peralatan makannya kemudian hendak melangkahkan kakinya ketika Minghao menghentikannya.

"Tunggu!" ucapnya yang sukses membuat Shane kembali menghadapkan badannya pada laki laki itu.

"Ada apa?", bukannya menjawab laki laki di depannya malah merogoh kantongnya dan memberikan kertas yang sudah kusut lalu berlari keluar kafetaria tanpa mengatakan apapun.

Temui aku di atap sekolah sepulang sekolah

-minghao-

Begitulah isi pesan yang baru saja diberikan Minghao pada Shane,yang justru membuat Shane bertanya tanya . Kenapa harus menemuinya nanti?,jika mereka saja baru berbicara tadi.

"Kenapa kau meminta ku kesini?"Tanya Shane ketika dia sampai di atap sekolah.

"JA-JADILAH KEKASIHKU!" ucap Minghao tiba tiba menagetkan Shane,jujur saja dia tidak tau akan menjadi seperti ini. Shane tidak tau harus berkata apa sedangkan Minghao masih menundukan kepalanya tidak berani bertatapan dengan Shane.

"Maaf Minghao aku tidak bisa" Ucap Shane kemudian mengusap kepala laki laki yang masih menundukan kepalanya itu. Shane dapat melihat kekecewaan yang terpampang jelas di wajah Minghao ketika dia mengangkat kepalanya,dia terlihat seperti akan menangis.

"Kenapa?" tanya laki laki di hadapannya itu,yang justru membuat Shane menautkan alisnya dengan bingung. Bukankah keadaan mereka sudah sangat jelas?.

"Bukankah sudah jelas Minghao?seorang guru dan murid tidak bisa memiliki hubungan asmara"

Seventeen ShortficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang