Gue langsung teringat dengan kejadian 2 tahun lalu, ketika kita memutuskan untuk menjadi anggota basket
“iya, akan gue ceritain” jawab gue singkat dan mulai bercerita
Hari itu adalah hari dimana gue dan Kanza sekelas, kami memilih jurusan IPA karna gue punya harapan untuk menjadi ahli patologi spesialis dan Kanza menjadi dokter. Bertetapan itu adalah hari pertama kita memulai masa SMA kami, maka wali kelas memutuskan untuk melakukan pemilihan OSIS, awalnya kami ingin menjadi ketua divisi olahraga tapi kami tidak diperbolehkan karna yang harus menjadi ketua olahraga adalah laki – laki, dan akhirnya kami dipilih oleh ketua divisi basket menjadi anggota tim Alpha dan bertepatan kami suka basket, kami bersepakat untuk latihan dengan serius dan kami pun menjadi dua sahabat yang selalu bekerjasama dalam setiap pertandingan tapi semua itu berakhir sejak Kanza dinyatakan kecelakaan dan gue juga memutuskan untuk keluar menjadi anggota basket. Karna gue merasa, gue kurang kalo gak ada Kanza.
Kanza’s POV
Ternyata gue emang dekat sama Theo dulu, gak heran dia bersikap kesal disaat gue pertama kali masuk sekolah setelah liburan musim semi. Dan gue baru mengetahui kalo gue ada sempat mengajak Theo untuk menghadiri festival kembang api yang akan diselenggarakan besok di taman Haido, gue mengetahuinya dari mama sebelum gue keluar rumah.
“oiya, gue dengar dari mama kalo gue ajak loe ke festival kembang api besok. Apa loe mau ikut?” tanya gue
Kelihatannya Theo merasa terkejut mungkin karna dia lupa atau apalah
“oke, gue mau” jawab Theo
“oke, besok gue jemput loe. Boleh tau alamat loe dimana?”
“di Osami Street sebelah toko buku” jawab Theo singkat
“okelah, ayok gue antar pulang” tawar gue
“baiklah..” jawab Theo seraya beranjak dari kursi taman
Kita berjalan bersama menuju parkiran taman, dimana mobil Porsche gue parkir. Selama perjalanan gue hanya bertanya tentang semua hal yang sudah gue lupakan dan akhirnya gue sampe di rumah Theo
“makasih Kanza” ucap Theo mengintip melalui jendela
“sip, sampe ketemu besok” jawab gue
Akhirnya Theo hanya melambai – lambai dan gue melaju Porsche gue ke rumah. Disaat perjalanan ponsel gue berbunyi dan ternyata itu adalah pesan dari Sanya
‘Kanza, besok loe sibuk gak? 5CL mw ngajak loe ke café milik Tia, loe mw gak?’
‘maaf San, gue besok jga mw keluar’
‘eh? Sma siapa? Tumben?’
‘sama Theo’
‘owh.. klo gitu baiklah’
‘sip’
Setelah mengirim pesan terakhir ke Sanya, gue melajukan mobil gue ke rumah dan segera beristirahat karna besok akan sangat melelahkan
Theo’s POV
Gue merasa ada sesuatu terang yang menyinari gue dan itu membuat mata gue silau. Gue pun membuka mata dan ternyata matahari sudah terbit, semalam adalah malam yang melelahkan yang membuat gue pengen tidur lagi. Gue berusaha mengingat kembali kejadian semalam dan gue baru menyadar kalo hari ini festival kembang api diselenggarakan dan hari ini juga hari ulang tahun Kanza yaitu 19 Oktober. Gue langsung mencari ponsel dan membuka Line
‘ohayo Kanza.. happy 17th bday, wish your dream come soon. I love you’
‘ohayo Theo... arigato Theo, I love you too’
‘jam 6 gue jemput loe ya’
‘oke sip’
Gue akhirnya beranjak dari ranjang, mandi dan sarapan. Gue sudah biasa menyiapkan sarapan sendiri karna orangtua jarang pulang dan gue gak ada pembantu. Sarapan pagi ini adalah ramen dengan tambahan bacon dan lemon tea, sarapan ini adalah terbaik gue karna semuanya adalah favorit gue banget. Setelah selesai sarapan, gue mencuci piring dan membersihkan tempat makan.
Gue pun bersiap – siap untuk pergi ke toko buku disebelah rumah gue untuk membeli beberapa novel dan komik pada saat itu jam menunjuk pukul 11.00 A.M jadi masih ada banyak waktu untuk membungkus hadiah Kanza. Selama di toko buku, gue berkeliling dan akhirnya gue ketemu dengan sesuatu yang menarik mata gue, yaitu buku diary dengan cover boneka kelinci sedang bergandengan dengan boneka kelinci lainnya.
“wah.. ini cantik sekali, cocok untuk Kanza” ucap batin gue
“maaf, apakah anda sedang mencari kado untuk sahabat anda?” tanya seorang petugas yang sudah berada disamping gue
“iya, apakah ada kertas kado yang cocok untuk diary ini?” tanya gue
“hmm… kyknya ada, tunggu sebentar ya” jawab petugas tsb sambil beranjak pergi
Gue dengan sabar menunggu petugas tsb, sambil melihat – lihat novel yang ingin gue beli
“ini, apakah anda menyukainya?” tanya petugas tadi yang sudah di samping gue
Gue pun melihat kertas kadonya dan gue tertarik
“iya, saya suka. Arigato” jawab gue ke petugas itu sambil membungkuk
Petugas itu hanya membungkukkan badan dan pergi.
Setelah selesai memilih novel yang gue inginkan, gue membayar dan langsung beranjak pulang. Sesampai dirumah sudah menunjuk pukul 03.00P.M, gue langsung bergegas membungkus kado yang sudah gue beli tadi dengan kertas kado yang sudah gue beli tadi.
Setelah selesai membungkus gue bergegas mandi dan teng sudah pukul 05.30P.M dan artinya 30 menit lagi, Kanza akan menjemput gue. Sembari menunggu Kanza gue pun duduk di teras sambil bermain game dari ponsel gue. Akhirnya gue mendengar suara klakson mobil dan ternyata itu adalah Kanza, gue langsung berjalan keluar pagar dan langsung masuk ke mobil
“konbawa Kanza, happy bday ya..” sahut gue sambil memeluk Kanza
“arigato Theo” sambil membalas pelukan gue
“oiya, kapan kita jalan?” tanya gue setelah melepaskan pelukan gue
“ups... gue lupa, hihihi..” jawab Kanza sambil terkikik
Kanza pun langsung menginjak gas dan kita melaju ke taman Haido dimana kembang api akan dimulai sebentar lagi. Ternyata cara nyetir Kanza belum berubah ya, Kanza masih suka menerobos lampu merah.
vote and comment?
-chelle
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity
Teen FictionGue terbangun di sebuah ruang yang dipenuhi oleh alat - alat medis, gue berusaha bangun tapi kepala gue sakit dan gue merasa ada sesuatu didalam diri gue yang hilang. Gue bingung dengan apa yang terjadi sama gue, yang gue ingat adalah gue berdiri di...