Chapter 20

0 0 0
                                    

Keito’s POV

Sudah 3 jam, gue disini. Nampaknya mereka sudah siap belanja untuk bbq nanti malam

“apa kalian sudah siap?” tanya gue

“hmm… kayaknya sudah” sahut Kanza

“gue juga kayaknya sudah” sela Theo

“kalo begitu, ayo kita makan, gue traktir” ucap Keito

“arigato Keito” sahut mereka serentak

Hari ini sungguh sangat menjadi hari yang menyenangkan, Kanza dan Theo juga terlihat bahagia.

“eh sudah jam 6 ini, ayok kita pulang” ucap gue

“eh, iya. Mama juga kayaknya sudah pulang” sahut Kanza

“iya, kita juga mau nyiapin ini semua” tambah Theo

“kalo begitu, ayo kita pulang” ucap gue

15 menit kemudian

Kanza’s POV

“kalian sudah pulang? Ayok kita siapin bahannya” ucap mama

Ternyata mama sudah menunggu kami sejak tadi, kami pun langsung menyiapkan bahannya. Kami membagi tugas masing – masing. Theo membantu mama, Keito beli arang, gue menyiapkan bumbu

4 jam kemudian

“apa semuanya sudah diangkat ke taman?” tanya mama

“udah ma” jawab gue

Bbq kali ini adalah nugget, sosis, bakso, tempe, tuna dan
salmon. Minuman juga ada teh herbal, bbq kali ini akan
menjadi bbq terakhir

“Kanza, bagaimana hubunganmu dengan Keito?” tanya mama

Gue yang sedang minum akhirnya tersedak dengan pertanyaan mama

“apaan sih mama, kok tiba – tiba tanya begitu” ucap gue sebal

“baiklah” ucap mama tertawa

Nampaknya Keito pun tertawa dengan gurauan mama. Gue
melirik ke Theo, kelihatan ia merindukan Chikage

“hey Theo” panggil gue

“hmm?” gumam Theo

“loe kenapa?” tanya gue

“gpp Kanza” jawab Theo singkat

“loe merindukan Chikage?” sahut gue

“begitulah” desah Theo

“sini gue peluk, biar kangen loe hilang” sahut gue

Gue memeluk Theo, sepertinya Theo semakin kurus karna sakit kemarin

“udah agak kan?” tanya gue

“tetap aja begini” ucap Theo

“baiklah” sahut gue

vote and comment?
-chelle

InfinityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang