Chapter 16

0 0 0
                                    

Theo’s POV

Gue gak tau Chikage mau membawa gue kemana

“kita mau kemana?” ucap gue memecah keheningan

“nanti loe bakal tau” jawab Chikage singkat

15 menit kemudian

Kita sampe di café dekat rumah sakit, kita masuk dan langsung mencari meja kosong. Ternyata Chikage lebih memilih duduk di dekat jendela

“saya pesan 1 kopi, kamu mau apa?” tanya Chikage ke gue

“saya cappuccino aja” ucap gue ke pelayan

Pelayan itu pergi dan Chikage memandang kearah luar jendela, tidak biasa dia begitu

“jadi apa masalahnya?” tanya gue datar

“gue kemungkinan akan dipindahkan ke Tokyo dan gue juga gak tau kapan gue akan kembali” jelas Chikage

“jadi ini alasannya loe bawa gue kesini?” tanya gue

“gue juga ada sesuatu yang ingin berikan ke loe” ucap Chikage

Gue merasa sesak mendengarnya itu, pertemuan ini seperti pertemuan terakhir dan gue belum siap kehilangan Chikage. Kenapa sebegitu cepat?

“apa itu?” tanya gue

Chikage mengeluarkan sebuah kotak merah, ia membukanya dan terlihat sebuah cincin disana

“gue ingin loe memakai ini sebagai tanda kita sudah bertunangan, gue juga tidak ingin loe bersedih terus” ucap Chikage

Chikage memakaikan cincin itu ditangan gue dan mata gue berair

“jadi hari ini adalah hari terakhir loe di Shinjuku?” tanya gue

“loe jangan nangis dong, kan gue bisa datang lagi ke Shinjuku kapan saja” ucap Chikage

Gue gabisa nahan lagi, gue langsung menutup mulut gue biar teriakan tangisan gue gak keluar. Chikage langsung menarik gue keluar café dan kami masuk ke mobil dan Chikage memeluk gue.

“udah dong Theo, jangan nangis mulu. Gue juga gak mau begini tapi mau gimana lagi” jelas Chikage

Akhirnya setelah puas gue nangis, gue menghapus air mata gue

“Theo, loe harus janji sama gue. Loe gak boleh nangis selama gue pergi, loe juga gak boleh keluar malam – malam, kalo ada apa – apa pigilah ke rumah Kanza. Gue akan suruh dia jagain loe untuk gue. Loe ngerti?” jelas Chikage

“baiklah, gue janji” jawab gue

Chikage’s POV

Hati gue rasanya sakit melihat Theo harus menangis, hari ini adalah hari terakhir, gue juga diberi izin untuk pulang lebih awal.

“gue akan telpon Kanza, kalo loe agak telat pulangnya” ucap gue

Theo mengangguk iya

“ayo, sekarang loe bantu gue packing untuk besok” ucap gue

“baiklah, dimana apartmentmu?” tanya Theo

Gue langsung menginjak gas dan kita pun melaju ke apartment gue

vote and comment?
-chelle

InfinityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang