Chapter 19

0 0 0
                                    

Theo’s POV

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur yang tak begitu panjang, matahari menyinari gue

“Kanza, ayo bangun sudah pagi ini” ucap gue

Kanza emang malas bangun pagi kalo sudah terlalu enak liburan

“oke, baiklah, gue bangun” ucap Kanza kesal

Kami mandi bergantian dan sarapan bersama – sama. Hari ini tante akan mengantar kami ke sekolah

15 menit kemudian

“Theo, kamu duluan ya ke kelas, gue ada sesuatu yang mau gue serahkan ke kepala sekolah” ucap Kanza

Gue bingung dengan apa yang mau Kanza serahkan

“baiklah” ucap gue

“mama, kami pigi dulu” sahut Kanza

“tante, kami pigi dulu” sahut gue juga

“hati – hati ya” jawab tante

Gue berjalan ke kelas dengan wajah ceria dicampur kebingungan

‘sebenarnya apa yang mau Kanza serahkan?’ ucap batin gue

Kanza’s POV

Gue sengaja tidak memberitahu Theo dan mama kalo hari ini Keito datang ke sekolah

“nah… itu dia sudah datang” ucap Keito

Kepala sekolah seraya mengikuti pandangan Keito, gue hanya membungkukkan badan

“jadi ada apa Kanza?” tanya kepala sekolah heran

Gue menceritakan semuanya ke kepala sekolah, emang ia terlihat tidak percaya tapi berkat bantuan Keito, kepala sekolah akhirnya percaya

“baiklah, akan ibu keluarkan mereka. Senin ini ada upacara disana ibu akan mengumumkannya” jelas kepala sekolah

“arigato” ucap gue sambil membungkukkan badan

“arigato tante” ucap Keito berbinar – binar

Gue dan Keito keluar dari ruangan dan kami sama – sama senang dengan keputusan kepala sekolah. Kita berpisah dilorong dan gue berjalan ke kelas

“Kanza…” sahut Theo

“ada apa?” jawab gue

“loe tadi serahkan apa ke kepala sekolah?” tanya Theo penuh heran

“cuman tugas yang gue belum aja kok” ucap gue

“oohh begitu” sahut Theo

Pelajaran hari ini sangat membosankan, besok minggu. Mama mengajak kami untuk barbekiu di rumah malam ini

“oiya Theo, pulang sekolah ke supermarket yok” ajak gue

“ngapain?” tanya Theo

“malam ini akan ada bbq di rumah, jadi mama nyuruh kita beli bahannya” ucap gue

“baiklah” sahut Theo

“gue udah nyuruh Keito untuk menjemput kita nanti” tambah gue

“oke” jawab Theo

Setelah bel berbunyi kami langsung berjalan ke parkiran dan masuk ke mobil Keito

“semua udah siap?” tanya Keito

“udah” jawab Theo

Akhirnya mobil melaju ke supermarket

Theo’s POV

Selama dijalan gue selalu terbayang Chikage

‘sedang apa ya dia? Apa sudah sampe?’

Gue langsung meraih ponsel dan mengirimi dia pesan

‘Chikage, loe dah sampe?’

Kelihatannya tidak ada jawaban, jalanan macet membuat gue tambah khawatir

20 menit kemudian

‘gue baru sampe, ini lagi dimobil menuju kerumah sakit’

‘baiklah, jaga diri baik – baik. Gue kangen loe’

‘gue juga kangen loe, Theo’

vote and comment?
-chelle

InfinityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang