Kanza’s POV
Hari ini gue berencana untuk menjenguk Theo dengan pacar gue, Keito. Sudah jam segini kenapa Keito belum juga datang? Gue meraih ponsel gue
“ini anak kemana sih? kok belum juga datang, pesan gue juga belum dibalas” ucap gueTiba – tiba dari kejauhan gue meliat sebuah cahaya yang terang, akhirnya Keito datang juga
“sorry sweety, tadi mampir beli bunga untuk sahabatmu” sahut Keito dari dalam mobil
Gue masuk ke mobil dan duduk di kursi sebelah kemudi
“kalo begitu ayok kita jalan, kasihan Theo dah nunggu” ucap gue menoleh ke Keito
“baik, nyonya” sahut Keito
Gue hanya tersenyum melihat kelakuan Keito, ia sangat lucu dan ia moodboaster gue.
Flashback on
Hari ke – 3 Theo dirumah sakit
Hari ini gue bangun dengan segar, semua kejadian semalam masih terbayang diingatan gue. Dari gue menjenguk Theo sampai 5CL menelpon gue bahwa hari ini akan ada meet up jam 3, gue memandangi jam dinding Doraemon gue.
“sudah jam 8, Keito akan jemput gue 2 jam lagi. Sebaiknya gue bersiap – siap deh” ucap gue
Gue beranjak ke kemar mandi dan sarapan dengan mama, hari ini mama membuatkan kesukaan gue sandwich ikan dan kopi.
“Kanza, mama dengar Theo masuk rumah sakit ya?” tanya mama tiba – tiba
“iya, ma. Theo mengalami kecelakaan, tapi sayangnya Kanza liat kayaknya gak ada yang datang menjenguk dia selain Kanza dan Keito” jawab gue
Mama langsung mengalihkan pandangannya dari majalah fashion yang dibaca mama
“lho? Kenapa? Dimana kedua orangtuanya?” tanya mama dengan heran
“mereka sudah pisah, papanya menikah lagi dan sudah berkeluarga. Tinggal mamanya yang belum, papanya adalah seorang pengusaha ternama di Italia, sedangkan mamanya di Tokyo sebagai model kelas dunia” jelas gue
“kasihan Theo, disaat ia membutuhkan, ia tidak mendapatkannya” ucap mama
Gue hanya mengganguk perkataan mama, memang sejak kecil Theo tidak pernah mendapat perhatian orangtuanya. Semuanya berhenti ketika orangtua Theo berpisah dan memutuskan untuk memfokuskan diri ke profesi mereka masing – masing, Theo selalu sendirian dirumah karna terkadang mamanya tidak pulang kerumah selama beberapa hari karna urusan pekerjaan
“kalau begitu, bagaimana kita undang Theo nginap disini? Melihat kondisinya yang masih lemah, mama khawatir dia kenapa – napa” ucap mama
“hmm… usul yang bagus juga ma. Kalo begitu lusa, Kanza akan jenguk Theo dan memberitahunya” jawab gue
“baiklah” ucap mama
Setelah berbincang dengan mama, gue langsung bersiap – siap karna sebentar lagi Keito akan menjemput gue.
“Kanza, Keito sudah datang nih” jerit mama
“iya, ma. Sebentar lagi Kanza turun” jawab gue
Gue memilih baju casual dan langsung turun dan pamit sama mama. Gue keluar dan masuk ke mobil Keito
“maaf membuatmu menunggu, apa kita sudah boleh jalan?” ucap gue
“baiklah, ayok” jawab Keito
“kita mau kemana Kei?” tanya gue penasaran
“nanti loe juga bakal tau” jawab Keito
Gue semakin penasaran dengan tujuan Keito, gue hanya memandang keluar jendela dan membiarkan Keito disamping gue menyetir ke tempat yang ia mau. Tiba – tiba mobil berhenti
“udah sampe?” tanya gue
“udah, ayok keluar” ucap Keito
“tempat apa ini Keito?” tanya gue menerawang sekitar gue
“tempat ini adalah tempat dimana semua orang menyaksikan bunga sakura mekar di musim semi” jawab Keito
Keito bercerita tentang tempat, sampai dengan masa dimana kita dulu sering bermain kesini sewaktu gue masih bertetangga dengan Keito dulu
“makasih ya Kei, sudah mau melengkapi kepingan ingatan gue. Maaf gue gak bisa lakuin apa – apa ke loe, gue gak bisa balas loe” sahut gue
“loe bisa kok membalasnya” ucap Keito menghadap gue
“hmm?” gumam gue
“loe masih ingatkan dengan janji gue sebelum ke Inggris?” tanya Keito
“hmm…” gumam gue
“satu tahun gue di Inggris, gue berharap agar gue bisa berkunjung ke Jepang dan bertemu dengan loe, akhirnya ayah gue mengatakan : “you leave her with tears in her eye, you should back and make her have a bright smile”, ketika ayah gue mengatakan itu, gue gak tau apa artinya. Tapi setelah gue telusuri, akhirnya gue bertekad untuk membuat loe bahagia sewaktu gue balik ke Jepang, dan sekarang gue ingin mewujudkannya” ucap Keito
“emangnya apa tekad loe?” ucap gue semakin heran
Keito meraih tangan gue
“apa loe mau jadi pacar gue Kanza?” ucap Keito
Gue hanya mematung melihat pengakuan Keito, selama ini cowok yang gue nantikan gak gue bayangkan sekarang dia memintanya dengan sendiri untuk menjadi pacar gue
“loe.. loe.. serius Keito?” ucap gue terbata – bata
“iya gue serius, jadi apa jawaban loe?” tanya Keito
“jawaban gue, IYA” ucap gue dengan merekah senyuman
Akhirnya hari ini, gue bisa bersama dengan cowok yang gue tunggu – tunggu. Berawal dari hanya teman kecil, dan sekarang akhirnya bisa bersama – sama. Kita menghabiskan waktu bersama dengan berjalan – jalan mengelilingi tempat itu dengan status sebagai seorang pasangan
Flashback off
Akhirnya sampai juga di rumah sakit, gue dan Keito langsung menuju ke kamar Theo. Keito bilang dia ingin ke kantin sebentar, gue langsung masuk dan disana terlihat ia dan seorang dokter muda sedang bercanda. Siapa dokter itu?
“maaf, kayaknya anda kedatangan tamu”
Dokter itu membungkukkan diri dan meninggalkan ruangan
“Theo, kok nampaknya kamu dekat sama dokter itu. Cerita gak?” tanya gue
“gue juga heran sih Kanza, awalnya dia yang mulai. Dia suka meminjamkan gue novel karna dia liat gue bosan di kamar, dan gue akan memberitahunya bagaimana kesimpulan tentang cerita novel itu” jelas Theo
Gue melihat Theo senyum – senyum ketika membayangkan dokter itu
“Theo, apa loe sedang jatuh cinta?” tanya gue
“menurut gue sih gitu” jawab gue dengan malu
“astaga, Theo, loe gila? Apa loe tau siapa dia?” tanya gue
“gue gak tau, tapi yang pastinya gue kayaknya kenal dengan namanya, Chikage Taisei. Seperti gue pernah dengar namanya tapi gue gak gitu jelas kapan” jelas Theo
“hmm…” gumam gue
Tiba – tiba kamar pintu terbuka dan suara Keito langsung terdengar
“sayang, ini gue belikan cake untuk loe dan The….”
Ucapan Keito langsung berhenti, ketika ia menyadari 4 pasang mata sedang memandangi dia
“sayang? Kanza apa loe bisa jelasin ke gue” ucap Theo
Gue melihat Theo yang sedang melipat kedua tangan, gue hanya bisa senyum melihat kejadian ini. Akhirnya gue menjelaskan semuanya ke Theo
vote and comment?
-chelle
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity
Teen FictionGue terbangun di sebuah ruang yang dipenuhi oleh alat - alat medis, gue berusaha bangun tapi kepala gue sakit dan gue merasa ada sesuatu didalam diri gue yang hilang. Gue bingung dengan apa yang terjadi sama gue, yang gue ingat adalah gue berdiri di...