Debate 6 ~ Freak day!

1.7K 133 6
                                    

Risih. Itu hal yang langsung kurasakan begitu masuk ke halaman SMA Harapan Bangsa pagi ini. Berbeda dengan hari biasanya, kali ini aku seperti menjadi perhatian SELURUH siswa yang kulewati. Ada apa sih? Mencoba tidak menanggapi keanehan mereka, aku berjalan santai menuju kelasku. Tapi bisikan-bisikan yang kudengar semakin membuatku sebal.

“Itu pacarnya Tate”

“Tate punya pacar?”

“Kemaren mereka mesra banget di kantin,”

“Ih kok Tate mau sih sama cewek tomboy gitu?”

“Tipe cewe Tate kan kayak Naya,”

“Naya sama Hani mah beda banget cuy”

“Tapi cakep sih dua-duanya.”

Sial, komentar terakhir hampir membuatku berhenti untuk sekedar memberi tonjokan untuknya. Cowok itu Deni, mantannya Ufi. Gila emang tuh cowok, katanya masih ngarepin Ufi, tapi dia udah nggathel ke aku. Ish, tipe cowok yang musti dijauhi!! Heran kok Ufi mau-maunya jadian sama dia dul—

Sebuah lengan terulur merangkul bahuku dari arah samping, dan entah untuk alasan apa, kurasakan jantungku berdetak sangat cepat. Kecepatan yang nggak wajar untuk ukuran orang yang tidak pernah merasakan jantung berdegup kencang. Aku menoleh demi mendapati wajah polos Mas Galang.

“Kamu ngapain sih mas?” Aku langsung menjauh beberapa langkah darinya. Seriusan, aku pikir tadi itu Tate! Soalnya kan aku dan dia sekarang ‘pacaran’, jadi mungkin aja kan dia mendadak mesra-mesrain aku? Tapi hei, ini Mas Galang!!

“Cuma mau nyapa cewek yang kemarin nonjok aku, hai cewek destroy” Mas Galang tersenyum sambil tetap menyamai langkah kakiku. Sial, apa tadi dia menyebutku? Cewek destroy? Enak aja!

“Destroy? Emang apa yang aku hancurin?” Tanyaku datar.

“Wajah gantengku,” Dia menjawab pede. Aku berhenti melangkah otomatis, kemudian menatap kea rah wajahnya. Selain lebam yang ada di sekitar bibirnya, sepertinya wajahnya baik-baik saja.

“Pertama dan yang utama, wajahmu nggak ganteng.” Aku menarik nafas panjang, “Yang kedua, wajah kamu nggak rusak sama sekali. Jadi, nggak ada alasan buat kamu manggil aku cewek destroy!”

Dia tersenyum menawan padaku, membuatku HAMPIR menahan nafas melihatnya. “Ini pertama kalinya aku denger kamu bicara panjang lebar ke aku.” Cowok ini emang nggak jelas banget!

Aku langsung berjalan cepat meninggalkannya, yang tampak dengan mudah menyamai langkahku. Sial, langkah kakinya yang panjang sungguh bikin iri.

“Aku denger kamu kapten tim basket cewek SMA Harapan Bangsa?” dia bertanya ringan, masih mengikuti langkahku.

“Ya, kenapa?” tanyaku malas.

Dia menarik tanganku begitu kami sampai di pintu kelas 12 IPA 4, tarikannya membuat badanku otomatis mendekat padanya. Jarak kami tinggal beberapa cm, dan wajahnya benar-benar dekat denganku. Sial, jantungku langsung berdegup sangat cepat. “Tanding basket sama aku, gimana?”

Love 2 : Love Debate?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang