TM 10

7K 444 109
                                    

AUTHOR POV

Sekumpulan remaja tengah mengantri memasuki bioskop. Mereka adalah zia, dera, fera, anna, liburan minggu kali ini mereka gunakan untuk jalan bersama.

Jika ketiga cewek lainnya sibuk dengan ponsel mereka, lain halnya dengan dera. Dia sibuk membawa 2 kaleng popcorn dan sebotol minuman.

Karna makanan itu setidaknya akan menolongnya untuk menghadapi bosan selama 2 jam kedepan.

Dera suka nonton, tapi bukan genre yg dipilih 3 temannya itu.

Mereka duduk dibangku tengah yg sangat pas ketimbang bagian depan sendiri.

Dera memilih duduk paling pinggir karna pasti dia tidak akan menonton film itu dan lebih memilih makan.

Di sisi lain ada 2 remaja yg tengah mengisi acara dating mereka dengan menonton film romantis.

Bergandengan tangan, dengan sang cowok bersikap gentle dengan membawakan makan minum yg telah mereka beli.

Mereka mendapat duduk sedikit atas namun masih berjarak 3 kursi dari yg paling pojok atas.

Sesekali mereka bercanda sambil menunggu film itu diputar.

Mata sang cewek melihat sekelilingnya, karna terlalu bosan melihat layar kosong didepan sana.

Mata cewek itu membulat tak percaya melihat seseorang yg dikenalnya duduk bercanda di bangku depannya.

Semakin membuat hatinya panas tak karuan, sebenarnya selama ini dia juga bingung dengan perasaannya.

Dia mengakui tak memiliki perasaan apapun untuk orang itu, tapi setiap kali orang itu berdekatan dengan wanita lain pasti hatinya akan panas dan emosinya memuncak.

Karin, semakin emosi melihat kelakuan dera yg menurutnya lebay.

Selama berjalannya film, karin sama sekali tidak fokus, dia fokus ke orang yg membuat hatinya panas. Pacar yg disebelahnya pun diacuhkannya.

.

DERA POV

Yes selesai haha, bebas.

Aku selalu berada dibarisan akhir, untuk berjaga kalo mommy tiba-tiba ngilang.

Mommy adalah sebutan kami untuk zia, karna selain banyak omong dia yg selalu memantau kami.

Zia paling suka ngilang kalo jalan sama kami, soalnya kalo dia ngeliat cowok bening dikit apalagi sendiri, udah deh hajar bang. Ilang sudah.

Karna tempat ini lumayan rame, jadi kami antri untuk keluar.

Sialnya ada cewek gila yg nerobos buat keluar duluan, alhasil dia menyenggol tubuhku sampai mau jatuh untung zia cepat menarikku.

"Cewek gila, antri woy! Sialan", umpatku karna dia sama sekali tak ada niatan untuk menolongku

Rupanya dia memang sengaja, tapi setelah mendengar umpatanku yg cukup keras dia berhenti.

"Good, bisa gue maki sepuasnya lo", ucapku pelan.

Aku mendekatinya dengan penuh emosi, zia yg mendengar mencoba menahanku.

"Heh mbak, nggk liat yg lain antri apa? Lo buta apa lo nggk bisa baca tulisan antri segede badan lo ha!"

Ucapku lantang setelah tepat berdiri didepannya.

Tapi semua keberanianku dan tekadku untuk memakinya luntur sudah. Nyaliku menciut hanya untuk berdiri didepannya.

Aku benar-benar merutuki kebodohanku, sebaiknya tadi kubiarkan dia pergi.

TRUST ME (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang