9

782 56 36
                                    

Klik ⭐di pojok kiri sebelum membaca.

Alyssa POV

Aku menyeka air mataku.

"Mmm Kak Lucky." aku sangat terkesiap, ternyata yang memelukku Kak Lucky. Kak Lucky itu siswa laki-laki yang pernah nganterin aku ke kelas waktu aku belum tahu letak kelasku.

Kak Lucky tersenyum menatapku, "Kamu nangisin apa sih?" tanyanya.

Aku menggeleng dan memaksakan tersenyum padanya.

Kak Lucky menarik tanganku, membawaku keluar dari dalam kantin.

"Kamu belum kasih tahu nama kamu.." ujar Kak Lucky dengan menyentil pelan hidungku.

"Mmm, bukankah waktu itu sudah kenalan yah?" sahutku.

Aku menatap bingung Kak Lucky,

"Hei, waktu itu kita udah kenalan, tapi, cuma aku yang ngenalin diri, kamu nggak ngenalin diri kamu. Serasa aku nggak tahu diri deh." ujarnya dengan tersenyum jahil dan menaruh nada candaan pada akhir kalimatnya.

Aku terkekeh. Mana ada orang kenalan tapi cuma sepihak yang ngenalin dirinya, "Ooh benarkah. Bisa gitu yah." ujarku.

"Iya emang bisa gitu.. Cara berkenalan kita memang unik." ujarnya terlihat menahan tawa.

Aku mengulurkan tangan, "Aku Alyssa.. Kakak bisa panggil aku Als." ujarku.

Kak Lucky menyambut uluran tanganku dengan tersenyum manis, "Oke Als cantik." ujarnya.

Aku tersentak. Aku dibilang cantik? Sama cogan? Aduh.. Aku harus cari tali buat ngikat tubuhku di tiang bendera sebelum aku benar-benar melayang ke kayangan.

"Yuk ke kelas, udah mau bel, Als." ujar Kak Lucky dengan menggenggam tanganku.

Asli. Pria ini sangat pandai buat wanita klepek-klepek. Wajahnya sungguh mempesona seperti Arjuna.

"Udah sampai." ujar Kak Lucky setelah berada di depan kelasku. Aku mengangguk, "Als... Kita belum tukeran nomor handphone." celetuk Kak Lucky dengan menarik tanganku saat aku baru melewati pintu kelas.

"Tukeran nomor dulu ya, Als." ujarnya lagi dengan tersenyum begitu manis. Senyumnya melelehkan hatiku. Eh, kayaknya dari tadi aku menyanjung Kak Lucky deh.

Aku menyodorkan handphone-ku pada Kak Lucky. Kak Lucky menerimanya.

"Udah nih. Makasih cantik.." ujar Kak Lucky mengembalikan handphone-ku dengan tersenyum dan langsung berderap meninggalkanku, Kak Lucky masuk ke kelasnya. Eh, tadi Kak Lucky bilang cantik lagi? Aduuuhh...

.

Aku memasukkan semua buku-bukuku ke dalam tas. Bel pulang sudah berkumandang begitu merdunya. Begitu menyejukkan hati. Intinya, begitu ditunggu-tunggu oleh antero murid sekolah.

Handphone-ku bergetar. Ada sms,

Als.. Pulang dulu aja ya. Aku mau main futsal.

Zach.

Sender: 085XXXXX

Aku mendengus kesal. Kenapa dapat sms kayak gini sih? Menyebalkan.

Eh, Kak Zach tahu nomorku dari mana?
Ahh, mama sudah memasrahkanku pada Kak Zach. Pasti Kak Zach tahu nomorku dari mama, yayaya...

Pulang sama siapa nih? Masa iya naik taksi?

"Ran.." ujarku pada Rani yang masih terduduk di sampingku dengan memainkan handphone-nya.

Need YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang