Alyssa POV
"Farel...." seruku berlarian menuju arah Farel dan kemudian memeluknya. Farel merespon pelukanku dengan hangat.
---
Membosankan. Hari ini begitu membosankan setelah menemani Kak Zach latihan band.
Siang ini aku hanya bermalas-malasan nonton televisi dengan ditemani beragam cemilan. Kuyakin minggu depan berat badanku sudah tambah 10 kilo.
Ahh... Begitu membosankan.
Dan nggak biasanya di jam-jam segini aku nggak liat Kak Zach. Kemana dia? Cowok kayak dia paling ngebo di kasur.
"Als..." celetuk Mama membuatku tersedak saat mengunyah kacang polong.
"Kamu ini. Nih minum nih." Mama memberiku minuman dan duduk di sebelahku.
"Cuma Mama panggil kok sampe kesedak gitu. Kamu makannya sambil ngelamun yah?"
Aku terkekeh, "Mana ada makan sambil ngelamun."
Mama menghela napas, "Als.. Mama mohon, perbaiki sikapmu sama Zach. Kasian kan Zachnya kamu diemin terus-terusan. Emang dia salah apa sama kamu sih?" ujar Mama sambil mengelus lembut pucuk kepalaku.
Aku tercengang mendengar perkataan Mama. Jadi selama ini Mama tahu jika aku mengacuhkan Kak Zach.
"Zach lagi di danau. Kamu kesana ya. Minta maaf sama Zach. Kalaupun Zach yang salah sama kamu, kamu harus bisa berbesar hati maafin dia. Mama nggak mau kalo anak Mama punya sifat pendendam."
Aku mengangguk lemah dan berlalu menuju danau.
Dari kejauhan, dapat kulihat Kak Zach sedang bernyanyi dengan diiringi gitarnya. Kak Zach menggunakan kaos putih polos dan celana super pendek karena kondisinya memang sedang santai.
Angin sepoi-sepoi seolah membuat rambut Kak Zach ikut menari mengikuti irama lagu yang sedang Kak Zach nyanyikan.
Aku hanya bisa terdiam melihat betapa sempurnanya Kak Zach dari kejauhan.
Kak Zach menyanyikan lagu Virgoun - Surat Kecil Untuk Starla. Lagi-lagi lagu itu yang Kak Zach nyanyikan. Bukankah lagu itu adalah lagu yang membuat hubunganku dengan Kak Zach renggang. Tapi meski begitu, perlu kuakui, setiap kata yang terlontar dari lagu itu sangatlah indah dan penuh makna.
Telah habis sudah
Cinta ini..
Tak lagi tersisa
Untuk dunia..
Karena t'lah kuhabiskan
Sisa cintaku
Hanya untukmu.Lirik itu yang kudengar dari kejauhan. Kak Zach menyanyi dengan merdunya. Aku merasa Kak Zach menyanyikan lagu itu untukku. Tidak. Tentu tidak.
Kak Zach menoleh ke arahku. Dia melihatku sedang terpatung dari arah kejauhan. Spontan Kak Zach langsung beranjak menghampiriku. Aku hanya bisa terdiam di tempat seolah seperti menunggu kedatangan Kak Zach.
Setelah sampai di hadapanku, Kak Zach langsung memegang lembut tanganku, "Als.. Aku rindu banget sama kamu." celetuknya dengan suara berat dan sorot mata yang begitu teduh. Apakah Kak Zach begitu sedihnya karena sikapku? Ya Tuhan. Aku sungguh tidak tega melihat raut wajah Kak Zach saat ini.
Kak Zach mengelus lembut pucuk kepalaku, "Maafin aku. Aku mengatakan itu benar-benar khusus untuk Nabila. Bukan untukmu. Sama sekali bukan."
Permintaan maaf Kak Zach benar-benar membuatku hampir meneteskan air mata. Kutahan semua. Aku tak ingin terlihat lemah.
"Hari ini aku akan jujur. Aku..,"
"Alss..." seru laki-laki dari belakangku yang suaranya sudah tidak asing. Aku menoleh ke sumber suara. Farel, kudapati Farel yang sedang berdiri di belakangku sambil menyunggikan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Need You
RomanceKeputusan yang paling sulit dalam cinta adalah ketika harus memilih antara tetap bertahan atau harus melepaskan.