"Potongan-potongan masa lalu yang membawa kenangan dimana kehidupan dimulai"
Nicholas POV
Kebahagiaan tidak pernah menjamahku. Bahkan aku merasa sang pencipta dunia yang diyakini oleh sebagian besar umat beragama, tidak pernah ada dan nyata. kenyataan di depan mata begitu terlihat sangat pahit. Jika Dia memang benar-benar ada dapatkah dia menunjukkan dirinya di depan mataku. Bahkan dapatkah pribadi yang mengatakan dirinya "penguasa dunia itu" mengobati luka pada hatiku yang pilu karena masa lalu?
Kesenangan dan kebahagiaan satu-satunya yang kumiliki adalah penemuan dan laboraturium, aku berharap mampu mencari asal-usul dunia versiku sendiri. Dan membuat semua orang membuka matanya, serta menyadari bahwa ada suatu unsur ilmiah yang tersematkan saat dunia dibentuk mula-mula.
Tentu saja hal tersebut membuat Hariku tampak seperti robot yang digerakkan oleh ego dan nafsu. Dan aku menyadari satu hal : Aku merasa aku tidak benar-benar hidup. aku kehilangan sesuatu dalam hidupku.. tapi aku tidak tau apa yang hilang?
Apakah hari-hariku akan seperti ini selamanya? Mencari dan terus mencari asal-usul dunia tanpa mendapatkan kebenaran yang aku inginkan? Entahlah kawan, aku tidak tahu. Pernah mendengar surga dan neraka? Dua tempat yang berbeda yang diyakini oleh sebagian besar umat beragama adalah perhentian terakhir mereka saat meninggal, surga menggambarkan kebaikan sedangkan neraka sebaliknya. Sungguh seperti dongeng anak-anak kecil kata ayahku. Jika keduanya itu benar-benar ada, Mungkin aku akan bersemayam di neraka selama-lamanya. Karena selama hidup tidak pernah menjalankan perintah dan larangan Tuhan. tapi sayangnya keberadaan nya masih harus dipertanyakan lagi.
Tetapi paham Atheisme beranggapan : saya berbuat baik bukan karena ingin masuk ke dalam surga tetapi karena saya tahu itu yang harus saya lakukan dan saya menghindari perbuatan jahat bukan karena takut masuk neraka, tetapi karena saya tahu bahwa itu mesti dihindari.
ayahku pernah mengatakan bila bumi dan segala isinya dibentuk oleh suatu unsur zat atau substansi yang berbeda sehingga terbentuklah kehidupan di dunia ini. Substansi merupakan bahan atau alat yang pertama, atau sebuah komponen dasar yang membentuk dan memberikan kekuatan untuk menjadikan sebuah benda atau makhluk hidup. Dan jika kita meninggal maka unsur yang sudah terbentuk itu akan terpisah dan membentuk suatu pribadi yang lain. Yang jadi pertayaannya, apakah substansi mula-mula pembentukan bumi dan isinya? Hal inilah yang aku cari selama kehidupanku tapi tak kunjung menemukannya.
Saat aku ingin berhenti dan bersikap seperti manusia normal yang menikmati hidup dan menerima kehadiran sang maha pencipta. Terngiang pesan terakhir almarhum ibuku yang pernah mengatakan "seraplah ilmu pengetahuan apabila kamu ingin mengetahui wujud asli dunia ini" inilah yang menjadikan sebuah dasar yang membuat diriku tetap bertahan dan mencari tahu.
Aku tidak tahu sampai kapan. Yang jelas aku tidak akan pernah berhenti mencari sebelum menemukan sebuah kebenaran itu. banyak orang yang mengira bahwa aku adalah sosok yang angkuh. Tapi dibalik itu semua, aku rapuh dan khawatir. Setiap malam aku meratapi nasibku sendiri. bila aku bisa terlahir kembali aku tidak ingin seperti ini. Dipandang seperti monster yang menjijikkan bahkan tidak pernah dianggap oleh banyak orang karena keyakinanku. Apakah itu hanya perasaanku saja? Mungkin aku hanya paranoid, kalian tahu kan "rasa takut dan khawatir yang berlebihan" terhadap suatu hal.
Apa kalian bisa merasakan apa yang sedang dikeluhkan hatiku? Aku hanya tidak mau terlihat lemah dihadapan orang. Tentu saja aku tidak mau dipandang sebelah mata. Karena kekuatan dan popularitas aku junjung sangat tinggi. hal ini merupakan satu ajaran dari ayahku. Aku selalu mengagumi ayahku yang bisa menjadi seorang filosof terkenal dan mempunyai laboraturium terbesar di amsterdam, akan tetapi karena hal itu dia jadi tidak punya waktu sedikitpun untuk diriku. Apalagi dia adalah ketua athelistik sebuah perkumpulan yang menamai diri mereka sebagai "tak berTuhan". bahkan moto hidupku aku dapat dari ayah "penemuan, dan laboraturium". Kalian pasti tidak asing dengan kata itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atheis In Love (END)
General Fictiontentang cinta. dengan segala perbedaan mendasar. dimana seorang tak beragama mencintai seorang gadis saleh? kita semua tau, perbedaan adalah tentang perceraiberaian di sebuah kota di negara belanda. segala konspirasi pemikiran dari ketua Athelistik...