[Part 3] Aku tidak melihatnya, aku bersumpah![revisi]

2.2K 174 4
                                    

*warning !=kata2nya menjijikan.. dan saya juga gasuka, tapi baca aja ..

Bianca Pov~

Ahhss.. Yess.. Baaby... Yess..

Kau tahu?shhs.. dia tidak pernah memberikan ini padaku. . sshhh. . oh yeah. . Itulah yang membuatku. . ehm. . ah yeah. . menyukaimu. . ohh . .

Ohh . . dia shh. . lugu.. Si jalang . . shh . . Lugu. . Dia tidak akan bisa menikmati ini karena dia bodoh.

Yeah. . kau benar. . ohh. . Cirra. . aku. .

Yeess... Yesss. .Billy. Berikan itu untukku!

Semua orang menganggapku ahli dalam berpacaran. Aku bisa membuat mereka mengira para pria tertarik dan bertekuk lutut dihadapanku, dan membuat mereka yakin bahwa aku bisa mencampakkan mereka kapanpun aku mau. Bahkan beberapa dari mereka sering bertanya padaku , tentang hal ciuman dan sex yang sering kulakukan dengan mereka. Sejujurnya, aku merasa sedih bahwa sebenarnya aku hanya 'gadis pembual' yang sering mereka jumpai diacara televisi. Pria itu sudah mencampakkanku, dengan sahabatku sendiri. Aku tidak bisa menerima ini untuk beberapa alasan. Aku berpikir dia meninggalkanku dan mengkhianatiku karena aku tidak tidur dengannya.

Aku mengumpat dan menangis didalam lemari . Aku payah. Pada kenyataannya aku tidak bisa menjaga kekasihku dari sahabatku sendiri. Bodoh! Sialan Bodoh! Semalam aku melihatnya, mereka bercinta dan menyumpahiku bahwa aku gadis jalang yang lugu. Aku gadis pembual yang lugu. Aku tidak memberikan apa yang sering kukatakan kepada mereka(teman-teman SMAKU yang sering kukelabui). aku tidak memberikannya pada pria bajingan itu. Sebuah Sex. Aku mulai berpikir apa semua pria seperti itu?

Oh sialan pada diriku yang malang.

Aku menangis didalam lemari yang gelap dalam keadaan meringkuk dan menyedihkan.

Hingga dipagi harinya, aku terbangun , masih didalam lemari dan terduduk diatas tumpukan handuk hotel yang masih berbau baru dengan mata bengkak. Pasangan sialan itu sudah pergi. Aku juga harus pergi dari kamar terkutuk ini sebelum petugas menyadari aku menyelinap dengan jepitan rambutku. Astaga bagaimana bisa dijaman modern ini mereka masih menggunakan lubang kunci sebagai pembuka pintu?. Dan ya ampun betapa hebatnya aku bisa lebih cepat dari cira dan billy masuk kedalam kamar ini sebelum mereka tiba. Fyuh.. untung saja aku mendengar petugas menyebutkan nomor kamar mereka saat aku tiba dilift.  Aku menggelengkan kepala sembari menegakkan punggungku, astaga aku bahkan bisa sejauh ini demi mantan kekasihku yang berani berkhianat dibelakangku. Aku berlutut untuk mendorong pintu lemari terbuka. Tapi sebelum aku mendorongnya, aku melihat bayangan siluet seseorang dari sela-sela pintu lemari hingga membuat aksiku terhenti. Belum sempat kuselidiki siapa orang itu ,

tiba-tiba ..

pintu lemari terbuka lebar .

Dan. .

***

*6 jam yang lalu*

Author pov

"Sialan! Keparat!" Ethan menggerutu. Dia sekarang harus berjalan cepat disepanjang carpet hotel suiss . Demi meloloskan diri dari kedua pria berbaju hitam yang tengah mengejarnya. Begitu ada dua persimpangan dihadapannya, Pria itu langsung berbelok ke lorong kanan, kemudian langsung belok ke lorong kiri begitu dia menemukan simpang pertigaan dari kamar 200 hingga 300. Gerakannya cepat sekali. Dalam sekejap , tangannya sudah terisi oleh ponsel dan pistol yang dia ambil dari saku jasnya. Untuk berjaga-jaga , dia mengisi amunisi pistolnya terlebih dahulu sebelum menghubungi seseorang.

"Dimana?".

"Di 306, tepat didepan anda, Tuan. Mereka baru checkout beberapa menit yang lalu. Oh God, aku bersyukur welick dengan cepat mengangkat telponku dan secepat itupula dia menghack data reservasi hotel. Kamar itu atas namaku, anda tidak perlu khawatir tua " jawab seorang pria diponselnya. Matanya langsung tertuju ke sebuah pintu kayu dengan papan yang bertuliskan angka'306' seperti yang dimaksud. Ethan langsung bergegas meraih dua penjepit rambut wanita yang ada disakunya dan mencoba membuka pintu kamar itu. dan pintu kamar terbuka.

Run Away With MR.'SHELDON'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang