Author pov~
Jenny berjalan kesana kemari dengan gelisah. Dia berharap begitu matanya melihat pintu apartement Bianca, gadis itu sudah kembali. Dia benar-benar tidak bisa menunggu lebih lama lagi. dan.
.
.
.Harapannya terkabul. Bianca tiba begitu dia menatap pintu apartement.
"Astaga! Kalian darimana saja?! aku nyaris mati karena menunggu kalian disini".
"Apa yang terjadi ?" tanya Bianca.
Ethan ikut berdiri disampingnya, mendengarkan.
"Polisi melacak apartementmu Bianca".
Mereka berdua terkejut. "APA?!".
****
Bianca menoleh pada Ethan. "Apa yang harus kita lakukan?".Ethan menunduk, mencoba memikirkan sesuatu. "Kita harus pergi dari sini" putusnya.
Bianca dan Jenny sontak terkejut.
Mereka melihat Ethan dengan cepat mengambil koper mereka.
"Bukankah itu artinya kita melarikan diri lagi?" tanya Bianca membuat Ethan berhenti mengemasi barang-barangnya.
"Kita sudah membahas ini, Bianca. Kumohon . . " Ethan mencoba menarik napas panjang "Percayalah padaku".
Bianca melihat Ethan kembali mengemasi barang-barang mereka dengan cepat. Jenny tidak punya pilihan lain selain membantunya , karena sepertinya dia mendukung apa yang dilakukan Ethan saat ini.
"Jen?".
"Kita tidak punya pilihan lain, Bianca. Cepat kemasi barang-barangmu".
Bianca memutar mata jengah. Dia sama sekali tidak mengerti , kenapa ia harus terlibat dengan masalah yang rumit ini? . Dan lagi, jika ia melarikan diri seperti ini, bagaimana dengan apartementnya? Bagaimana jika ayahnya tahu bahwa ia tidak ada diapartementnya? Bagaimana jika ayahnya mengetahui bahwa putri semata wayangnya berkencan dengan seorang pembunuh? TIDAK! bahkan lebih buruk daripada itu!
Bagaimana jika ayahnya tahu. .
dirinya akan menikah dengan seorang buronan?Memikirkannya saja Bianca langsung merinding seketika. Dia tidak tahu bagaimana reaksi ayahnya nanti jika mengetahui hal ini.
"Bianca?" seru Jenny memecahkan lamunannya.
"Ya? ".
Jenny berkacak pinggang. " Kemasi barang-barangmu, atau persahabatan kita yang terjalin selama ini akan berakhir ".
Bianca mendengar ancaman itu. Dan sepertinya dia mau tidak mau harus mengemasi barang-barangnya.
***
Bianca keluar dari mobil Ethan , dan memandangi sebuah hotel yang berdiri menjulang dihadapannya dengan mulut terbuka.
Mustahil. Apa dia akan menginap disini?.
Kepalanya menggeleng tidak percaya dan melirik Ethan yang sedang terburu-buru mengangkat koper mereka dari bagasi bersama Bob. Bob tiba setelah mereka meninggalkan apartement dan sepertinya sudah ditugaskan oleh Ethan untuk menjaga Bianca hingga pernikahan mereka tiba.
"Kumohon padamu, Bob. Tolong jaga mereka".
"Baik Tuan.".
Dan tiba-tiba Bianca terkejut dengan sebuah topi yang terpasang diatas kepalanya.
"Ini akan membuatmu aman, Bianca. Kau juga harus pakai ini".
Jenny juga mengeluarkan jaket hijau lusuh milik Bianca dan mengenakannya untuk menutupi tubuh gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run Away With MR.'SHELDON'
Romance"Bagaimana mungkin aku bisa mencintai dan mencurigai seseorang dalam waktu bersamaan?"- Bianca. Bianca benar-benar benci hari itu. Hari dimana dirinya di pecat dari tempat kerjanya dan putus dengan pacarnya yang selingkuh dengan sahabatnya. Kebusuk...