Author pov
Bianca membuka pintu kamar hotel, dan melihat dua orang polisi berdiri didepan pintu kamarnya dengan wajah termangu, melongo karena melihat gadis itu hanya memakai handuk mini di tubuhnya.
Salah satu dari kedua polisi itu berdeham dan mulai berbicara. "Maaf karena sudah menganggu kenyamanan anda, Mrs".
Bianca mengeluarkan senyum eksotisnya dan bersandar didepan pintu. " tidak apa-apa, tuan-tuan. Silahkan masuk . Mungkin kita bisa berbicara didalam" ucap Bianca tanpa memerdulikan umpatan Ethan yang berbaring diatas tempat tidur. Ethan tidak tinggal diam, pria itu berusaha untuk mencegah polisi itu masuk dengan geraman seperti orang bangun tidur.
"erhmm. . Sayang. . apa yang kau lakukan disana?".
Bianca tersenyum, dan menyahut. "Iya , sayang. Aku disini , ada dua orang polisi didepan kamar kita".
Ethan menggeram lagi. "ARGH!! Polisi sialan! Suruh mereka pergi sayang, aku belum selesai denganmu!".
Bianca melihat reaksi kedua polisi itu dan mereka terlihat pucat. Haha.
"Iya, sayang. Nanti setelah aku membawa mereka masuk, sepertinya mereka ada perlu dengan kita".
Ethan makin berteriak. "POLISI SIALAN! SURUH MEREKA PERGI, ATAU AKU AKAN MENGEBIRI MEREKA HIDUP-HIDUP KARENA BERANI MENGANGGU KESENANGANKU!".
Bianca menutup mulutnya dengan tangan. Menahan tawa. "Ups. Maafkan, suamiku, tuan-tuan. Dia selalu seperti itu jika tidak bercinta denganku dipagi hari".
Seketika wajah para polisi memerah, dan yang satu yang Bianca ketahui bernama Kell dari saku seragamnya mencoba berbicara dengannya dengan nada bergetar. "Err—sss-aayyaa hanya ingin bertanya, apa .. . apa anda melihat orang ini?" ucap Kell sambil menyerahkan sebuah photo padanya.
Bianca mengambil photo itu dari tangan Kell. Itu wajah Ethan.
"Maaf, Tuan-tuan, sepertinya aku tidak melihat orang itu disekitar sini" Bianca melihat kedua wajah para polisi itu, dan tiba-tiba gadis itu ingin menggoda mereka"Aku tidak melihat siapapun disekitar sini, karena aku sedang bercinta dengan suamiku semalam, dan . . " Gadis itu mencodongkan tubuhnya mendekat ke kedua pria itu dan . . "Mungkin sebentar lagi akan menjadi ronde ke 30 kami"bisiknya.
Para polisi itu terbatuk-batuk dan wajah mereka sekarang memerah karena mendengar bisikan Bianca yang begitu menggoda itu.
Kell berdeham. "Maaf, Mrs. Kami tidak bermaksud mengganggu 'kesenangan' anda dan suami anda, tapi jika kau melihat pria ini tolong beritahu kami" katanya sambil menunjukan brosur beserta nomor polisi yang tertera didalamnya.
Bianca tersenyum . "baiklah. Aku akan menghubungi kalian jika aku melihatnya. Tapi. . ".
Bianca mencoba mengoda lagi, dan sekarang gadis itu berjalan dengan sangat sensual ke para polisi itu, dan berbisik. .
"Kalian yakin tidak ingin bergabung dengan kami?".
Kell dan temannya meneguk ludah gugup. Sebenarnya mereka ingin, apalagi setelah mereka mendengar bahwa gadis yang mereka jumpai ini bisa melakukan sex hingga 30 kali. . tapi begitu melihat kaki Ethan keluar dari selimut, mereka langsung menggeleng, langsung pamit dan berlari terbirit-birit meninggalkan Bianca yang tertawa didepan pintu. Ethan yang sudah menyadari kepergian para polisi itu kini beranjak dan menyeret Bianca yang masih tertawa masuk kedalam kamar.
Ethan hanya menciptakan satu garis tipis di bibirnya dan merampas brosur itu dari tangan Bianca.
Dan melihat isi brosur adalah dirinya sebagai buronan. Dia mulai merasa khawatir. Dia tidak bisa berlama-lama disini sebelum polisi kembali dan menemukannya disini. Dia harus memikirkan sesuatu. Diliriknya Bianca yang masih tertawa terbahak-bahak diatas tempat tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run Away With MR.'SHELDON'
Storie d'amore"Bagaimana mungkin aku bisa mencintai dan mencurigai seseorang dalam waktu bersamaan?"- Bianca. Bianca benar-benar benci hari itu. Hari dimana dirinya di pecat dari tempat kerjanya dan putus dengan pacarnya yang selingkuh dengan sahabatnya. Kebusuk...