Chapter 24 : Secret Admirer

2.2K 164 14
                                    

"Beraninya kau!" Teriak Leia pada Glorfindel. "Kau mendambakan putriku, gadis kecil yang polos!"

Legolas menyadari dari posisi itu betapa menggairahkan istrinya, seperti Dewi Dendam dan Kemurkaan. Dia merasa ingin melemparnya ke ranjang, mencumbunya lagi, dan membuatnya menyerah dibawah kuasanya. Dia menjernihkan pikirannya. Cukup! Bisa- bisanya dia berpikiran begitu saat hidup kaptennya sedang dalam bahaya!

"Leia?" Panggilnya dengan lembut, memastikan dia tidak akan terkejut dan tanpa sengaja menembakkan panahnya.

"Aku tidak percaya pedofil ini bersama dengan putri kita selama ini!" Bentaknya. "Kita mempercayainya, dan dia mengkhianati kepercayaan kita dengan cara menjijikkan! Kau sahabatku, Glorfindel. Tapi kau menusukku dari belakang!"

"Leia," Kata Glorfindel.

"DIAM!"

"Apa itu pedofil?" Celeborn bertanya pada dirinya sendiri. Menyadari bahwa kata itulah kunci aksi kekerasan Leia pada kaptennya.

"Orang yang secara seksual tertarik pada anak-anak." Jawab Finarfin singkat dan padat. Masih melihat ibunya dengan terkagum-kagum. Dia memang tahu ibunya punya karakter sedikit liar, tapi ini...incredible!

"Bagaimana bisa kau berpikiran seperti itu padaku?" Tanya Glorfindel, terhina setengah mati tapi masih menjaga nada bicaranya. Lagipula, anak panah Leia masih mengarah ke kepalanya dan dia telah menyaksikan berulang kali kalau Leia benar-benar bisa menggunakan busur.

"Leia." Kata Legolas, "Tidak ada hal semacam pedofil di dunia Elf. Itu..tidak wajar!"

Leia mengabaikan suaminya, "Jelaskan mengapa kau menghabiskan waktu bersama putriku, dalam hubungan tak lazim antara seorang ellon berusia ribuan tahun dengan anak kecil umur enam tahun!"

"Aku mencintainya-" Balas Glorfindel. Pemilihan kata-katanya membuat Leia menganga ngeri dan sejenak menurunkan anak panahnya, sebelum dia mengarahkannya lagi dengan tekad baru.

"Otakmu sakit, dan kau akan membayar telah merusak anakku!"

Tangisan Luthien makin keras dan dia melompat ke depan Glorfindel, merentangkan tangan untuk melindunginya. Ellon itu merangkul Luthien, mungkin untuk terakhir kali...

"LEIA!" Bentak Legolas sebelum dia menyadarinya. Leia membeku. "Turunkan panahmu sekarang! Ini perintah!"

Leia mengerti kini bukan suaminya yang sedang teriak padanya, melainkan penguasa Ithilien. Dia juga adalah warga Ithilien dan bersumpah untuk menuruti perintah pemimpinnya.

Perlahan Leia menurunkan panahnya, "Aku percaya kau akan menyidang kriminal ini dan memberinya hukuman pantas."

"Tidak akan." Kata Legolas dingin. Ini adalah waktunya Leia belajar untuk tidak beraksi sembarangan. "Kau salah paham tentang apa yang terjadi antara putri kita dengan Glorfindel. Tidak ada hal seperti pedofilia di dunia Elf. Itu adalah perbuatan hina dan rendahan yang hanya dilakukan kaum mortal. Luthien dan Glorfindel adalah pasangan fea, sama seperti kita. Mereka dekat karena adanya tarikan, dan tidak ada yang tidak pantas dalam ikatan mereka. Kemurnian ikatan Elf menjadikannya mustahil bagi orang yang lebih dewasa menyakiti bahkan merusak pasangannya yang lebih muda. Ketertarikan fisik akan muncul nanti, sangat nanti, ketika kita siap memberikan mereka restu."

Leia mengedarkan pandangannya pada orang-orang yang hadir. Melihat tidak ada yang berada di pihaknya, dia balik arah dan meninggalkan ruangan itu tanpa sepatah kata. Tak lama kemudian terdengar suara dari dalam kamarnya. Jelas sekali dia sedang melemparkan beberapa barang dikamarnya dan tidak ada yang berani mengganggunya, termasuk Legolas. Ketika mendengar bantingan pintu dan langkah kaki menjauhi kamar, Legolas bergerak hendak menyusulnya. Thranduil menahan Legolas.

His Possession (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang