Marry you

923 65 2
                                    

Preview : " terlebih lagi aku akan buat lemon vanilla cake untukmu jd kamu harus bangun arrachi" ucapku dgn lembut mencubit pipi nya, tiba tiba evilku mulai keluar akibatnya aku jadi cubitin pipi nya beberapa kali membuatku tertawa cekikikan.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Hmm... menurutmu ini bagaimana? Apa yg ini?"

Tanya meiqi sambil memilih dress, aku pun hanya bisa mengangguk pasrah melihatnya. Matanya berbinar layaknya bertemu emas saat melihat baju baju cantik.

Apalagi klo diskon, tanpa babibu itu kaki langsung meluncur kayak pake jet (?).

Sudah 15 menit berlalu tp ia masih berkutat bagian dress nya, aku yg bosan akhirnya nyamperin dia.

"Aigoo yaa kenapa memilih saja lama sekali heuh?" Omelku.

"Kau ini namja atau yeoja..? Wajar kalo yeoja lama dalam hal ini, kau tau.. aku mau tampil cantik di prom nya rocky" ucapnya dgn centil.

"Trus bagaimana yibo?" Tanyaku.

"Yibo? Aku udah putus dengannya" jawabnya dgn santai sambil memilih dress.

"Mwoo???!! Yakk apa maksudmu??"tanyaku dgn kaget.

"Nanti aku jelasin, aku mau bayar " ucap meiqi dengan santai berlalu menuju meja kasir.

Aku pun segera mengikutinya, tiba tiba ponselku berdering. Dengan singset kurogoh dr tas ku dan ternyata ini telpon dari eunwoo. Dengan cepat kuangkat tanpa babibu.

"Yoboseo eunwoo-a~~" ucapku dgn  kegirangan entah kenapa saat mendengar suaranya lagi.

"Waee? Do you miss me?" Godanya sambil terkekeh.

"Anio, aigoo geer sekali dirimu" bohongku sambil menahan tawaku, hatiku tiba tiba saja berdebar dengan cepat mendengarnya.

"Eomma udah cerita semua tentangmu, woah aku tidak tau kalo kamu begitu perhatian denganku" ucapnya sambil setengah tertawa.

"Soal itu ak-..." jelasku terpotong olehnya tiba tiba.

"Arraseo.. gomawo. Aku sangat rindu padamu" ucapnya tiba2 dgn nada lembut.

Mendegar itu, serasa ada 'deg' dalam hatiku dan aku tidak tau harus senang atau sedih tapi kenapa hatiku ngilu mendengar dia bilang gitu tp disisi lain seperti ada bunga bunga yg bertebaran di hatiku.

"A-arraseo aku kesana" ucapku dengan grogi tiba tiba.

Setelah aku selesai telponan dengannya, aku segera menghampiri meiqi yg masih ngantri untuk bilang kalo aku harus pergi menemui eunwoo.

Beruntungnya meiqi mengiyakan walaupun begitu aku jd tak enak karna tak bisa menemaninya.

Tp dengan cepat aku pun menaiki taxi menuju rumah sakit.

Sampai disana, aku segera turun dari taxi+masuk kerumah sakit dan berjalan cepat menuju kamarnya lantai 4.

walaupun pake lift aja serasa lama sekali. Iseng-iseng aku pun mengirim pesan padanya.

To: Cha eunwoo
Mianhae aku ga bisa datang, aku masih nemenin temanku shopping

Aku pun menjadi tawa geli membaca sms ini, saat aku sedang asik geli menatap layar ponselku tiba tiba aku menabrak seseorang.

Reflek ponselku terjatuh, aku pun segera membungkuk minta maaf

"mianhae aku ga sengaja" ucapku sopan sambil setengah membungkuk.

"Its alright" jawabnya singkat sambil tersemyum.

aku segera mendongakan kepala ku pada nya,Timbul lah seribu kata dipikiranku

'Cantik...'
'Woahh body nya jg bagus'

Yeoja itu segera pergi dr hadapanku, tiba tiba suara ponselku berdering. Dgn cepat kuambil ponselku td dilantai. Ternyata sms dari eunwoo

"Jinja? Arraseo... aku hitung sampai 10, kalo kamu ga kesini juga. Aku yg bakal nyusulin kamu"

Membaca itu, 'apa apaan dia' ucapku dalam hati, aku pun segera berlari kecil menuju kamarnya.

Sampai disana, saat aku ingin mengayun pintu ruangannya tiba tiba  saja hatiku berdebar kencang seperti mau copot.

akhirnya kutarik nafasku dan mengeluarkan pelan pelan agar tenang

Aku pun membuka pintu itu, terlihat eunwoo eomma tersontak kaget karena ada aku, kulihat raut wajah eunwoo yg tidak sepertinya, dia terlihat kusut sambil menyampingkan wajahnya.

"A-annyeonghaseo..." sapaku setengah membungkuk padanya.

"Eo kau datang? Duduklah, ah sekalian aku mau pergi cacri makanan. Hyeeun-shhi bisa temani eunwoo sebentar?" Tanya eomaa eunwoo

"A..aa ne" jawabku.

Setelah eomma eunwoo pergi, aku pun mendekat ke sisi eunwoo. Dia sama sekali tak menatapku bahkan melirik pun.

Suasana pun menjadi diam dan canggung, dia menoleh ke jendela tanpa melirikku. Ingin sekali kurahup tangannya tp entah kenapa seperti ada magnet yg membuatku tak bisa menyentuhnya.

Matanya menatap keluar begitu dingin, senyumnya yg tak terukir di bibirnya membuatku takut menatapnya.

15 menit pun berlalu, aku sungguh tak tahan dengan suasana ini aku pun memulai pembicaraan.

"Eunwoo waeyo? Apa ada masalah?" Tanyaku

"Anio, mianhae suasana hatiku sedang tak enak jadi..." ucapnya dengan nada sedih.

"Eumm gwenchana, ah bagaimana setelah kamu keluar dari sini kita pergi?" Tanyaku dengan senang

"Pergi..?" Tanyanya terpotong dgn raut wajah sedih.

Tiba tiba ia menarik tanganku dan aku pun terjatuh ke pelukannya. Saat aku ingin melepasnya tapi tangan nya yg besar mendekapku makin erat dan terasa begitu hangat lama lama.

Aku menyerah, akhirya kubiarkan ia memelukku erat. Tangannya yg bergetar memelukku begitu terasa, aku pun jd khawatir dan aku memilih untuk mengusap punggungnya.

"Jay-a maukah kamu menikah denganku?" Tanya dengan menatapku serius

"Mwoo!!??" Kagetku

♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧

Hello! Chingudeul~~~~^^ mian terlambat ngepost nya soalnya tugas makin banyak ditambah wifi sedat-sedut (?)akwkwk jd cuma bisa liat dan tulis pake pulpen dan buku. Maklum aku masih 3 SMA sebentar lg mau ujian jd susah buat ngepostnya :)))

Wedding DressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang