sad + disappointed + Happy + worried

912 61 2
                                    

Mataku nampak sayu bahkan terlihat kantong mata membesar, rambutku bahkan ku ikat asal layaknya gembel. Entah  sudah 3 hari, tak peduli seberapa cerah hari itu, bagi ku mimpi itu terus terngiang di pikiranku

Bahkan makanan favorite ku nasi goreng kimchi tampak tak selezat biasanya akhirnya hanya ku acak-acak dan kupandangi saja

"Hyeeun-a gwenchana? Apa kau sakit?" Tanya meiqi khawatir sambil menatapku.

Aku pun menggeleng lemah sambil tersenyum padanya dan menandakan aku baik baik saja. Dia pun kembali makan.

"Coba lah makan. Aku tidak tau enak atau tidak buatanku, tapi aku ingin kau sembuh" ucap meiqi dengan mata tertegun.

Tak ingin buatnya sedih, tanganku segera menyuapi ke mulutku. Rasanya agak asin tp kutahan agar ia merasa senang, tiba tiba kicauan burung-burung kecil terdengar kencang di telinga ku dan aku reflek menoleh ke jendela sana.

'Setidaknya ini hanya mimpi, karena aku juga ingin hidup dan selalu tersenyum pada orang-orang yang selalu disampingku'

Tiba tiba bel pintu apartemenku berbunyi

'Teeeetttt~!'

Meiqi yg mendengar itu, dia lebih duluan bangkit dari kursinya dan berlari kecil kearah pintu, ia segera membuka pintu itu dan tak tau kenapa seperti suara yg aku kenal tp aku tak yakin.

"Hyeeun-a aku punya kado untukmu" ucap meiqi dengan riang.

Aku menoleh kebelakang dgn bingung, sebelum aku bertanya padanya tiba tiba meiqi melangkah ke samping. Ternyata dibelakang nya ada..

"Hyeeun-a annyeong! Sudah lama aku tidak melihatmu" ucapnya dengan senyumnya yg mengukir di bibirnya, aku pun serasa meleleh mendengar suaranya bahkan senyumnya memandangku.

Badanku serasa freeze sesaat, bahkan mataku bolak balik dr atas ke bawah menatapnya tak percaya.

Dia pun tertawa kecil dan melangkah ke arah ku, saat sampai di depan ku persis..

"Apa sekangen itu kah padaku?" Tanya nya, rocky sambil mencubit pipiku pelan.

"Anio.. duduklah" ucapku dan berbalik menutupi wajahku yg memerah kayak tomat sekarang.

Ia pun duduk di sampingku, tak tau knpa rasanya aku tak bisa menoleh padanya. Begitu malu hingga aku tak bisa menengok. Meiqi yg melihat itu pun tertawa cekikikan.

"Aigoo semalu itu kah sampe kamu tak bisa menoleh padanya..." goda meiqi sambil tertawa cekikikan.

Aku hanya cemberut kesal, rocky bahkan sedikit tersenyum mendengar meiqi bilang itu, "apalagi nanti kau bertemu eunwoo hmm? Mungkin lebih dari ini" tambahnya lagi.

Kali ini aku tersentak mendengar itu, segera ku injek kaki nya sambil menatapnya tajam. Dia merasa sakit dan menoleh ke arahku, rocky pun terlihat bingung.

"Eunwoo? Nugu?" Tanyanya.

Aku segera menjawabnya, "ahh itu...hmm.. teman masa kecilku" ucapku asal sambil mencoba tersenyum padanya.

Rocky mendengar itu menoleh ke arah meiqi seperti memastikan klo aku tidak boong, meiqi hanya mengangguk dgn cepat

Kami pun kembali mengobrol lagi, seperti biasa meiqi selalu membawa berita hot-hot bahkan tanaman obat dr china ia update. Aku hanya bisa tertawa mendegarnya.

"Hmm bosan, ayoo kita ke cafe dekat rumahku. Disana ada cafe terkenal dan tempatnya bagus kalo buat ngumpul2" ajak meiqi melihatku dan rocky.

"Setuju" ucapku dgn semangat, meiqi pun kesenengan dan kami pun pergi pakai mobil sport milik rocky. Didalam perjalanan pun topik pembicaran dimulai.

"Minhyuk-a tumben kau mengunjungiku, bahkan hr pertama kau mendarat di korea pun kau tidak ke rmhku" ucap meiqi nada protes.

"Ahh soal itu.. setelah mendarat, aku dapet telfon dari clientku akan ada meeting besar jadi aku hanya dikasih waktu 30 menit dan aku datang ke rmhnya hyeeun" ucapnya yg masih terfokus kedepan.

"Jinjaaa? Ooo so sweet" goda meiqi sambil mencolek colek pundak ku.

Aku pun merasa malu, saat aku menoleh padanya. Dia menatap ke atas kaca sedang menatapku sesaat dan kembali mata nya fokus ke depan. Aku merasa begitu malu dan segera menoleh keluar kaca mobil.

Tak terasa kami sampai di cafe snowball (?), disana tampak ramai tp kebanyakan dr mereka berpasangan, aku pun berjalan bareng sama meiqi ke arah meja kosong sana.

Saat aku mendekat tiba tiba aku melihat eunwoo sedang bersama yeoja, keliatannya orang kaya. Tak ada senyum dibibirnya, ia nampak sedang duduk terdiam disana dan yeoja itu mengatakan sesuatu tp aku tak bisa dengar jelas.

Saat aku semakin dekat meja sana, yeoja itu menggenggam tangannya erat dengan seurat senyum menatap eunwoo tapi dengan dinginnya, ia melepas kasar tangan yeoja itu.

Disamping itu aku pun duduk dibelakangnya, sepertinya ia tidak tau kalau aku ada disini. Telingaku tiba tiba reflek ingin menguping pembicaraan mereka.

Sebelum itu...

"Minhyuk-a bisa kau yg pesan, aku pingin ke toilet" pinta meiqi.

"Eo arraseo" jawab rocky jelas.

Meiqi pun berlau berlari kecil ke toilet.

"Hyeeun-a kau ingin apa?" Tanya nya dgn ramah.

"Hmm.. aku ingin patbingsu aja" ucapku, ia pun mengangguk dan bangkit dari tempat duduknya untuk mengantri pesanan disana.

Aku pun menguping pembicaraan mereka..

"Eunwoo.. apa kau benar-benar membenciku?" Tanya yeoja itu.

"Ani aku tidak membencimu.. tapi-" sebelum eunwoo lanjut berbicara lagi.

ku tengok dikit ke arah mereka.. pemandangan apa ini.. dia menggenggam erat tangan eunwoo, sangar erat.

"Ayoo kita mulai lagi dari awal.. kita perbaiki dr awal" ucapnya.

Tiba tiba perasaanku serasa sakit, sedih bahkan ada rasa kesal. Ingin sekali aku kesana dan menarik eunwoo dr yeoja itu bahkan tangannku menggempal erat melihatnya.

"Kenapa aku harus perbaiki? Aku sudah bilang, masalah kita selesai. Dan apapun perbaikan itu pada akhirnya, semua akan berakhir sama..saling menyakiti" ucap eunwoo dgn tegas dan melepas tangannya.

Saat eunwoo beranjak tiba tiba eunwoo terjatuh tergeletak di lantai seperti pingsan, aku pun reflek menoleh kebelakang dan segera menghampirinya.

"Eunwoo-a ireonaa~~~ yakk! Jangan buat aku takut" ucapku dgn ketakutan dan khawatir sambil menggoyang-goyangkan badan nya.

dia melihatku setengah sadar "jay-a kau datang" ucapnya sambil tersenyum dan kembali pingsan

tak lama tiba tiba seseorang menghampiriku.

"Kajja kita ke rmh sakit sekarang, ambulance udah datang" ucap seseorang itu.

tanpa babibu langkahku mengikutinya dibawa hingga ke ambulance. Aku pun jg ikut kedalamnya. Tanpa sadar dompet dan tasku ketinggalan tapi aku tak peduli. Yg penting dia. Eunwoo

'Aku mohon jangan tinggalkan aku, please... kenapa kau lakukan itu padaku. Membuatku sedih, kecewa, senang bahkan khawatir seperti ini. Aishh jinjaa mianhae aku tidak bisa menjagamu' batinku

Wedding DressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang