Feels | 5

94 18 2
                                    

JAM menunjukkan pukul dua lewat lima menit saat deritan pintu kamar sebelah rumah terbuka. Felish yang sedang menopang dagu diatas pagar balkon kamarnya pun dengan sigap melihat kearah kamar sebelah. Kamar Flash. Seperti biasa, perempuan itu langsung lompat ke pembatas balkon dan lari menuju ke kamar laki-laki itu.

"Huaaa... Flash!!!" Teriak Felish saat melihat Flash sudah pulang sekolah dan laki-laki itu sedang merebahkan tubuhnya di kasur. Felish yang melihat itu langsung ikut rebahan di sebelah laki-laki yang memakai kaos olahraga dan berkeringat disampingnya.

"Lo bau," kata Felish sembari menjepit hidungnya dengan jempol dan telunjuk. "Abis ngapain?" Tanya perempuan itu, meneliti tubuh Flash yang bermandikan keringat.

"Olahraga." Katanya singkat dan bangkit dari kasur menuju kamar mandi.

Sebelum Flash menutup pintu kamar mandi, ia berbalik sambil menatap Felish yang sibuk rebahan di kasurnya. "Lo udah sembuh?"

"Udah."

"Oh."

Hanya begitu, lalu pintu kamar mandi pun tertutup.

Dikamar itu tinggal Felish sendirian, perempuan itu hanya guling-guling diatas kasur dan menikmati aroma kamar Flash. Wangi cemara kesukaannya. Merasa ada yang bergetar dibalik bantal, Felish langsung duduk dan mengambil benda yang sedang bergetar tersebut. Ia menemukan ponsel Flash, ada dua pesan dari orang yang sama.

Felish mengernyit melihat nama sang pengirim. Nata. Temen yang paling bego yang Flash punya. Karena emang kepo akut, dengan berani ia membuka pesan itu.

"Argh. Pake acara dikunci lagi." Desahnya dalam hati. Felish mencoba-coba mengetik passcode di ponsel Flash. Berulang kali Felish mencoba, akhirnya berhasil.

Nata: gimana rasanya? Wkwkw😂
Nata: ternyata lo mesti diajarin ya😂

Felish sempat mengernyitkan dahi membaca pesan dari Nata. Felish ingin men scroll pesan itu keatas, tapi suara pintu kamar mandi terbuka, membuat Felish buru-buru meletakkan ponsel Flash ketempat semula.

***

"Lo buka hape gue?" Tanya Flash saat mereka sudah sampai di toko buku. Laki-laki itu menoleh ke arah lawan bicaranya.

Merasa tak mendapat jawaban, Flash berdecak dan menarik buku yang lagi dibaca Felish.

"Apaan, sih?" Perempuan itu melotot. Berusaha mengambil buku yang lagi diangkat tinggi-tinggi.

"Jawab dulu."

"Enggak." Kata Felish. "Ugh, enggak, bukan, gue gak buka hape lo." Sambungnya, melihat tangan Flash lengah, dengan sigap Felish merebut kembali buku yang tadi sempat dibacanya.

"Bohong pasti!" Tuduh Flash.

"Gue beli ini deh, eh, tapi yang ini agak mainstream ceritanya. Apa yang ini? Kalo yang ini..." Felish berbicara sendiri, seperti tak menghiraukan Flash.

Perempuan itu menatap dua novel yang ada ditangannya. "Flash. Menurut lo, diantara dua novel ini, mana yang bagus?" Felish menunjukkan dua novel dengan kategori best seller kepada laki-laki didepannya.

"Gak tau." Flash membalas acuh.

Felish menggedikkan bahu setelah mendengar penuturan Flash. Emang, Flash itu gak pernah tertarik untuk baca membaca. Pernah, sekali, Felish menawarkan novelnya kepada Flash untuk dibaca, padahal ceritanya seru, malah responnya, "Gila kali baca buku setebal gitu, lima abad kali ya baru kelar."

Felish agak mempertimbangkan buku mana yang mau dibeli, bukan karena apa, ia mau menghemat dulu, karena dilihat dari wujud bukunya yang tebal, mana mungkin murah.

"Yang itu aja bagus." Tunjuk Flash ke buku yang berada di rak ujung.

Felish mengikuti arah tunjuk laki-laki itu. Perempuan itu langsung berjalan kearah rak diujung tadi. Matanya membulat. "Anjir. Inikan buku yang pengen-pengen banget gue beli! Kok lo tau gue pengen yang ini, Flash?" Tanya Felish histeris.

"Lo pikir aja. Buat apa lo nyimpen foto buku itu di HP lo? Mana banyak lagi gambar buku yang kayak gitu lo download." Kata Flash. Laki-laki itu menjauh dari Felish dan mendekat ke rak buku yang lain.

Felish cuma manggut-manggut dan meraih buku yang ditunjuk Flash tadi.
Menaruh kembali dua novel yang ingin dibelinya. "Flash, yuk balik." Ajak Felish.

Flash kembali mendekati Felish sembari membawa satu novel ditangannya. "Gue beli ini, ya?"

"Sejak kapan lo mau baca?" Tanya Felish bingung kepada laki-laki didepannya.

***

Felish berdecak sebal karena macet yang berkepanjangan. Ia melirik arlojinya sebentar dan kembali menghadap ke jalanan.

"Apasih Fel, kok dari tadi resah mulu?" Tanya Flash kepada perempuan disampingnya.

"Ini macet udah kayak ngantri sembako." Gerutu Felish.

Flash sedikit tertawa. "Lo bosen?"

"Gak usah ditanya!"

"Lo rese kalo lagi bosen." Kata Flash. "Main dare yuk!"

"Ogah, lo kalo main kan rusuh."

"Yaudah, kalo gitu gue duluan." Flash mengalah, jarang-jarang lho, ia begini. Biasanya curang.

"Hm," Felish seperti mikir. "Baca novel gue yang jumlah halamannya 300-an." tantang Felish.

"Gila lo? Banyak bener." Kilah Flash tak terima.

"Itu udah paling sedikit Flash sayang." Tutur Felish, memang, diantara semua koleksi novelnya, 300-lah yang halamannya paling sedikit.

"Hm, oke lah." Kata Flash tanpa pikir-pikir lagi. "Sekarang gue."

"Hm."

"Bilang, halo abang ganteng siapa namanya, sama orang sebelah lo." Suruh Flash.

"Buset. Kalo misalnya itu om-om pedo gimana?" Tanya Felish dengan nada gak terima.

"This is just dare."

"Pala lo." Felish mendesis dan membuka kaca, melihat orang disampingnya.

"Hai abang ganteng siapa namanya?" Tanya Felish dengan pelaaan sekali.

"Woi, yang kuat dong." Kata Flash.

"Diem lo onta!"

"Hai abang ganteng siapa namanya?" Kata Felish sedikit berteriak, otomatis laki-laki disampingnya menoleh, walaupun wajahnya belum diketahui karena tertutupi helm.

Melihat laki-laki yang menaiki ninja berwarna putih itu menoleh, dengan cepat Felish kembali menutup kaca mobil dan menatap Flash sinis. "Puas lo jir!"

"Hehe."

Bertepatan dengan Felish menutup kaca mobil, jalan sudah kembali seperti semula. Tidak begitu macet seperti tadi. Felish yang kelihatannya dongkol dengan cepat menyuruh Flash menjalankan mobil.

"Iya bawel." Kata Flash sembari menghidupkan mesin mobil dan melaju sampai rumah.

***

haha. ngakak dulu gue ay😂. kayaknya gue abis dapet hidayah dari yang maha kuasa untuk nulis cerita berdebu ini. coba kalo ada typo kalian komen yak. ini ngetik kilat soalnya.

Kamis
30 Mei 2017

Felish's FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang