"GUE gak mau tau ya, Fel, pokoknya sore ini lo harus bantu gue buat milihin surprise buat ulang tahun Dhea karena katanya hari ini Ali gak bisa."
Sejak pulang sekolah tadi, Flash sudah kukuh banget minta temeni Felish ke toko boneka untuk kado ulang tahun Dhea, sebenarnya ia ingin minta ditemeni Ali. Tapi laki-laki itu menolak karena katanya ia tiba-tiba sakit perut yang membuatnya berakhir di toilet berkali-kali.
"Duh, gimana ya. Bukannya gue gak mau," Felish agak menimang-nimang ajakan itu sembari memasukkan beberapa bukunya ke dalam loker. Ia menoleh ke arah Flash yang bersandar dan Ali yang mukanya pucat. "Gue mau kerja kelompok."
"Plis Fel, kali ini aja. Duh, liat gue sakit perut lagi, nih. Bentar ya, gais, gue mau ke toilet dulu." Ali berlari meninggalkan Flash yang mulai bingung karena tak ada seorang pun yang berniat untuk menemaninya.
Seperginya Ali, kini tinggal Felish harapan laki-laki yang memiliki mata berwarna cokelat gelap tersebut. "Sebentar doang."
"Ya siapa kek temen lo perasaan bukan Ali doang." Ujarnya sambil menarik tali tas yang melorot. "Nata kek, Dhio kek, siapa gitu."
Flash memelas. "Ya banyak emang, tapi lo kan CEWEK Fel." Flash menekan kata cewek di perkataannya.
"Trus?"
"Lo kan tau biasanya cewek tuh sukanya apa." Flash mulai frustasi.
"Asal lo tau, ya. Gue bukan tipe cewek kayak yang kebanyakan cewek gitu, lho. Gue cewek emang, tapi selera gue beda sama mereka. Kalo kebanyakan dari cewek ngabisin waktu di salon atau mal, gue lebih suka ngadem di perpustakaan atau di toko buku. Kedengarannya cupu, tapi, ya itu gue." Jelasnya panjang dalam satu tarikan nafas.
"Ya masa gak ada gitu satu pun hal cewek yang lo tau?"
"Ada, paling." Ucapnya tak yakin.
***
Setahu Felish, perempuan itu suka di kasih boneka sama bunga, atau coklat juga! Ya emang sih Felish itu cewek. Tapi dia gak terobsesi dengan benda-benda yang cewek kayak gitu. Contohnya saat ini, dua anak muda itu tengah kebingungan berada di dalam suatu toko boneka.
Felish mengitari rak-rak berisi beberapa karakter boneka dalam tokoh film animasi. Selain bentuk, warnanya juga menarik. Di sisi rak yang lain, ia menemukan boneka berbentuk beruang berwarna krim susu. Felish menarik boneka itu dan menunjukkan kepada Flash yang sedang celingukan karena bingung atau mungkin tak tahu untuk memilih boneka yang bagus.
"Yang ini bagus deh." Felish menunjukkan boneka yang berada di dalam pelukannya itu kepada Flash. Besar boneka itu mencapai dada Felish.
Flash meneliti boneka itu selama beberapa menit. Di detik berikutnya, dahinya agak mengerut. "Ini kucing ya?"
Felish memutar bola matanya kesal. Jadi, waktu dua menit tadi, ia gunakan untuk meneliti bentuk ya? Mana segala salah, lagi.
"Beruang kali." Ralat Felish. "Lucu deh, gue jadi pengen satu." Timpal Felish nyengir sambil memeluk boneka itu erat.
"Yee... mahal gini," ujar Flash setelah melihat harga yang tergantung di telinga beruang. Disitu terdapat angka 7 dan lima angka nol dibelakangnya. Flash sempat menelan ludah setelah melihat harga yang tertera.
"Pelit banget." Perempuan itu menggerutu sebal, ia meletakkan kembali boneka itu ke tempat asalnya. Matanya menyapu seluruh ruangan dan menemukan satu titik yang sangat mengundang perhatian. "Oh my gosh! That's Baymax!!!" Histeris Felish sambil berlari mendekati boneka gendut berwarna putih itu.
Seluruh pasang mata yang berada di toko itu menatap aneh kepada Felish. Kayak baru kali ini liat boneka Baymax.
"Plis, plis, gue mau yang ini." Decaknya kagum sambil memeluk boneka itu erat sekali. Jika saja boneka itu benda hidup, sudah dipastikan ia akan kehabisan nafas sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Felish's Feel
Teen FictionSatu hal yang Felish tahu tentang persahabatan yang terjalin antara lawan jenis; kebersamaan. Dan ada satu hal yang akan timbul dari kebersamaan yaitu; rasa. ©2017