chapter 3

4.4K 132 2
                                    

Awas!! Typo bertebaran dimana-mana. Karena belum sempat dibaca ulang dan di edit.

Happy reading ❤

_________

"Keboo, bangun..., susah banget sih di bangunin"

"Apa sih lo... Pagi-pagi udah di rumah orang aja"

"Eh bego.. Ini udah mau jam 12 dan lo bilang masih pagi?? Ckckckck"

"Lo berisik tau ga"

"Ya udah bangun kek, gue udah lumutan nih nungguin lo bangun doang"

Hari ini hari minggu, dan bagi Aidan hari minggu adalah hari di mana dia bisa bebas, bebas tidur kapan aja dan juga bebas bangun kapan aja.

Kurang lebih satu jam yang lalu,  Darrel datang ke rumah Aidan. Niatnya sih mereka mau nonton bareng, tapi tak di sangka-sangka, orang yang mau diajak nonton malah molor tak tahu diri, mana di bilang masih pagi lagi.

"Aidan, bangun dong... Lu tidur jam berapa sih, ini udah siang dan lo masih ga mau bangun" kini Darrel berbicara tidak seperti tadi. Mungkin tenaga Darrel sudah mulai menipis gara-gara membangunkan Aidan. Nada bicaranya sudah di turunkan beberapa volume, tapi tetap saja Aidan belum mau bangun. Tiba-tiba saja Darrel seperti mendapat Ilham untuk membangunkan Aidan.

"Astaga Ai... Rara datengg dan lo... Ilerannn" Rian berteriak histeris saat mengatakan kalimat yang dia keluarkan.

"Mana... Mana...." Hleeesspp, terdengar suara Aidan yang panik dan suara yang errr... mengelap mulut dengan punggung tangan dan jangan lupa, Aidan langsung terduduk di kasurnya.

"Lu jorok banget sih!" Darrel berkata saat melihat Aidan yang mengelap mulutnya. Sebenarnya Aidan tidak ileran, Darrel berkata seperti itu untuk membangunkan Aidan, dan suara yang menjijikan itu hanya suara reflek yang dikeluarkan oleh Aidan karena kaget dan panik, dan Aidan pun antara sadar dan tidak.

______________

Aidan keluar dari toilet dengan wajah kesalnya dan tatapan sinis untuk Darrel. Setelah tadi Dartel membangunkannya dengan tidak manusiawi --menurut Aidan-- Aidan tidak hentinya menggerutu dan Darrel juga tidak hentinya pula meminta maaf.

"Gue tau gue ganteng, tapi jangan tatap gue kayak gitu dong" dengan alis yang naik turun,Darrel mencoba mengajak Aidan bercanda. Namun hasilnya nihil, Aidan tetap saja mencuekkannya. Aidan berjalan ke depan TV dan mulai memainkan PS nya tanpa memperdulikan Darrel.

"Eh ganteng.. Mau main Ps ya??" Darrel mendekat ke Aidan dengan masih berusaha mengajaknya bercanda.

"Menurut lo" jawab Aidan sinis

"Ck, serem amat balesannya"

"Bodo!"

"Lo marah ama gue?"

"Menurut lo?"

"Iya kali. Eh, tapi kalo lu marah tambah jelek tau"

"Bodo!"

"Jawaban lo itu mulu, gue kesel tau ga, gue berasa ga di hargai" tiba-tiba Darrel mengubah cara bicaranya. Ia berbicara seperti cewe yang sedang baper ke seorang cowo.

friendzone?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang