chapter 8

2.2K 81 7
                                    

Friendzone?

Sekarang aku sadar, ternyata orang yang paling aku cintai adalah orang di dekatku sendiri.

Awas typo!

##

Pagi ini Rara sudah berada di kelas, tanpa Aidan tentunya. Raara sengaja meminta Aidam untuk tidak menjemputnya hari ini. Entahlah, hari ini rasanya mood Rara kurang baik.

Rara mengeluarkan buku yang dibacanya tadi malam. Melirik sekilas tanpa niat membukanya. Setelah menulis rangkaian kata tadi malam, Rara menyadari ada yang salah dengan perasaannya. Ya! Itu salah, karena ia menyukai Aidan, sahabatnya. Ia tidak ingin persahabatan dengan Aidan hancur begitu saja karena perasaannya. Rara menarik napas dalam-dalam dan menghempaskannya secara perlahan. Gue harus hapus perasaan ini sebelum semakin dalam.

Rara berdiri dari duduknya, ia berniat untuk mengembalikan buku yang ia pinjam kemarin ke perpustakaan. Saat sudah di depan pintu ia tak sengaja menoleh ke parkiran dan melihat Aidan bersama... Kanya (?).

Perasaan Rara sedikit tercubit saat melihat Aidan tertawa bersama Kanya. Namun Rara sedikit tersenyum 'mungkin dengan adanya Kanya bersama Aidan bisa membuat perasaan gue berubah'. Rara segera melangkahkan kakinya ke perpus sebelum bel masuk berbunyi.

Setelah mengembalikan buku, Rara segera melangkahkan kakinya ke kelas. Namun ada panggilan yang membuat langkah Rara terhenti.

"Rara.."

Rara segera menolehkan kepalanya kebelakang dan melihat Darrel yang sedang melambaikan tangannya. Kemudian Darrel berjalan mendekati Rara.

"Napa Rel?"

"Kagak napa-napa sih, Aidan mana?" Darrel celingak-celinguk mencari Aidan. Namun tak lama ia memutar-mutar tubuh Rara.

"Eh eh eh, ngapain sih lo" Rara segera menghentikan perbuatan Darrel.

"Kali aja Aidan ngumpet di baju lo"

"Dih, ngapain gue ngumpet di baju Rara" tiba-tiba Aidan datang dan langsung merangkul Rara.

"Kali aja, sewot amat lu"

Aidan hanya mencibir perkataan Darrel lalu beralih pada Rara. Rara yang merasa di tatap pun menolehkan kepalanya pada Aidan.

"Ngapain lo ke sini? Bukannya ke kelas sama Kanya?" tanya Rara saat menyadari bahwa tas Aidan masih bertengger di punggungnya dan itu artinya Aidan belum masuk ke kelas.

"Kok lo tau gue bareng Kanya?" tanya Aidan sambil melepaskan rangkulannya.

"Ga sengaja aja ngeliat lo di parkiran sama Kanya" jawab Rara santai.

"Ooh, terus lo cemburu ga?" tanya Aidan sambil menaik turunkan alisnya menggoda Rara.

"Ya enggak lah, lagian gue siapa harus cemburu. Kita kan cuma sahabat" Rara menampilkan senyumnya. Aidan yang melihat senyum Rara juga ikut tersenyum.

friendzone?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang