friendzone?

chapter 30 (TAMAT)

Rara memandangi langit-langit kamar rawatnya. Jam sudah menunjukkan pukul 00:02 Wib, tapi ia tak bisa tertidur. Rara memandang ke samping, ada Papa, mama, dan Rio yang sudah tertidur di sofa. Matanya memutar mencari sesuatu, ia mengambil hp yang ternyata tergeletak di atas nakas.

To: Aidan
Ai?

Sedikit ragu, namun tak sengaja tangan kirinya menyentuh tombol send. Akibatnya pesan itu terkirim. Rara menghela napas, tiga detik setelahnya, bunyi ponsel membuat pandangan Rara teralih. Sebuah balas dari Aidan.

From: Aidan
Kenapa belum tidur?

Rara
Belum ngantuk.

Aidan
Tidur, nanti lo tambah sakit.

Rara
Lo sendiri kenapa belum tidur?

Aidan
Lagi mikirin lo

Tiba-tiba sesuatu di dalam diri Rara menyeruak. Aidan kembali menggombal.

Rara
Apasih Ai! 😒

Aidan
😁
Tidur Ra

Rara
Belum ngantuk ish! Nyebelin!

Aidan
Nanti lo tambah sakit, nurut ngapa sama gue 😪

Rara
Ga mau

Read

Hanya di baca. Rara mengernyitkan dahinya. Apa Aidan marah? Belum sempat menjawab pertanyaan dari otaknya, ponselnya kembali berdering.

Aidan's Calling

Tak menunggu waktu lama, Rara segera menggeser warna hijau di layar hpnya. Dengan cepat ia mendekatkan ke telinganya.

"Tidur Ra"

Suaranya lembut. Rara sejenak terpaku pada suara itu. Iya, suara sahabatnya.

"Nanti lo tambah sakit. Lo ga mau kan, jam segini tiba-tiba gue ada di ruangan lo?"

Rara segera tersadar, dengan cepat ia menggeleng, walau ia tau kalau Aidan takkan bisa melihatnya.

"Enggak usah!"

"Yaudah, sekarang lo tidur. Besok gue ke sana"

"Iya"

"Selamat tidur"

"Selamat tidur juga Ai"

Beep

Telfon dimatikan Aidan di seberang sana. Rara menghela napas, ia mulai mencoba menutup matanya rapat-rapat. Nihil, ia tetap tidak bisa tertidur. Bayangan wajah Aidan selalu menghantuinya ketika ia menutup mata.

Mungkin jika ia mencoba lebih tenang sedikit, ia akan tertidur.

**

Anggun menatap dua pangerannya yang sedang sarapan pagi ini. Ia tidak bisa menggambarkan bagaimana bahagianya ia semalam hingga detik ini.