chapter 18

1.9K 76 1
                                    

Sorry for typo!

"Selamat pagiiiiiiiiiii!!!!!"

Sapaan itu membuat Rara mengalihkan pandangannya dari hp ke pintu ruang rawat inapnya. Senyumnya melebar saat melihat Kanya dan Carla yang berlari ke arahnya. Dengan cepat Rara merentangkan tangannya pada mereka pertanda minta dipeluk. Kemudian di susul dengan Darrel dan Aidan yang berjalan santai ke arah mereka.

"Uncccccchhh, kangeeeeeen" ucap Kanya dan Carla dengan serentak.

"Kangen jugaaaaaa" balas Rara dengan nada yang dibuat se imut mungkin.

"Akuu juga kangeeenn" tiba-tiba Darrel ikut merentangkan tangannya ingin memeluk Rara.

"Iya nih kangennnn" Aidan tiba-tiba berjalan ke depan Darrel dan memeluknya sehingga niat Darrel yang awalnya memeluk Rara harus pupus dan digantikan dengan memeluk Aidan. Sedangkan Rara, Kanya, dan Carla tertawa melihat kelakuan Aidan dan Daren.

"Apasih lo! Ganggu" Darrel segera melepaskan pelukannya dan memasang wajah dengan ekspresi sok jijik. Sedangkan Aidan hanya tersenyum dan berbalik menghadap ke arah Rara.

Aidan tersenyum ke arah Rara lalu duduk di tepi ranjangnya. Melihat itu Carla melebarkan matanya dan siap memukul Aidan jika saja Aidan tak kembali bersuara.

"Apa? Ga boleh gue duduk di sini? Iya?"

"Dih, apa sih lo? Gue cuma mau bilang lo jangan duduk di situ"

"Alah, tadi lo mau mukul gue kan?"

"Enggak!! Geer banget sih"

"Bilang aja kenapa sih?"

"Kalo pun seandainya gue mau mukul lo, trus kenapa? Lo takut?"

"Takut? Ga ada dalam kamus hidup gue"

"Sakit nih anak"

"Iya tau gue ganteng"

"Heh!!!"

Kanya dan Rara tertawa melihat perdebatan Carla dan Aidan. Sedangkan Darrel sudah duduk di sofa yang ada di ruangan Rara.

"Eh, lo pada ga ke sekolah?" tiba-tiba Rara bertanya karena melihat teman-temannya yang memakai baju sekolah. Lalu tiba-tiba matanya mendelik ke arah Aidan.

"Apa?"

"Lo yang ngajak mereka bolos, 'kan?" tanya Rara dengan nada intimidasi ke arah Aidan. Tiba-tiba Aidan menyengir ke arah Rara, tanpa Aidan jawab pun Rara pasti tau jawaban dari Aidan.

"Gapapa kali Ra, bolos sekali-kali" Darrel menimpali sambil berjalan ke arah nakas mengambil buah yang ada di sana. "Bagi ya?" Rara mengangguk saat melihat Darrel mengambil buah jeruk.

"Tapi ntar jadi kebiasaan"

"Udah ga usah dibahas. Sekarang bahasnya keadaan lo aja" ucap Kanya sambil melihat ke arah Rara.

"Nah!! Bener tuh kata Kanya" tiba-tiba Aidan menyahuti perkataan Kanya dengan semangat yang membuat Rara mendelik kesal ke arah Aidan.

"Bilang aja lo ga mau di salahin?!" tanya Rara sengit yang membuat Aidan nyengir lagi.

"Cengar-cengir mulu lo. Gigi lo ga mutu! Jadi ga usah diliatin mulu" Darrel berkata tepat di samping telinga Aidan sehingga membuat Aidan berjengkit kanget.

"Kaget tai!!" balas Aidan dan langsung memukul pelan lengan Darrel.

"Biasa aja, lo nya aja yang lebay" ucap Darrel santai yang membuat Aidan mendengus.

"Eh, mau jeruk ga?" Darrel menyodorkan jeruk yang sudah ia kupas ke arah Carla.

"Hehehe, tau aja deh" ucap Carla sedikit terkekeh dan menerima suapan dan Darrel.

friendzone?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang