12. START FROM NOW (2)

1K 40 2
                                    

"Rah!!!!... Azrah!!." teriak Rifky pada Azrah yang tak berbalik saat cowok itu panggil sedari tadi.

"Lo kenapa rah??. " tanya cowok itu sambil memegang punggung tangan cewek itu mencoba menggapai.

Azrah menepis tangan Rifky cukup membuat cowok itu tercengang ditempat.

"Gue nggak apa apa kok, ky!. Cuman pusing aja lebih baik lo fokus aja deh. Jangan membagi fokus lo kesemua orang. Nanti bakalan banyak orang yang kecewa." sentak cewek itu membuat Rifky semakin bingung tak mengerti apa yang di katakan cewek itu.

"Lo kenapa sih rah?. Gue nggak ngerti sama sekali apa yang lo omongin, rah!.".

"Azrah!!!... " teriak Rifky nihil tak ada jawaban dari cewek itu, tetap berjalan seperti tak perduli teriakkan Rifky padanya.

"Arrgghh." ujar Rifky kesal sambil mengacak rambutnya.

❄❄❄❄❄

Rifky melangkah masuk kembali ke kelas, entah kenapa langkah kakinya mengantar cowok itu ke meja Azrah saat ia melihat binder yang ada di bawah meja.

" Azrah rahmadhani putri
X-3
~Dalam diam aku bertahan~"

Hal itu yang tertulis dalam bagian pertama buku Azrah. Rifky kembali membalik halaman selanjutnya.

"Tiba tiba aku terdiam saat semua mata mulai memandang ku. Aku ketakutan. Tapi tiba tiba kau datang menggenggam tanganku membuatku menjadi lebih tenang."

"Tak perlu banyak orang yang tau tentang hati ini. Terutama kau. Biar saja aku yang akan terus menyimpannya sendiri dalam diam."

"Tak tau harus percaya pada perkataan siapa. Sebab, dia selalu membuat ku yakin apa yang ia bicarakan adalah hal yang benar."

"Akan ku tahan semua rasa ini. Hanya disini, Agar kau tetap berada didekatku. Tidak!. Aku yang akan tetap berada di belakang mu. Sebab kita tak di perbolehkan untuk berada di salah satu jalan yang berdekatan. Jadi biar aku saja yang di belakangmu. Memberi semangat!."

"Jangan perhatikan aku!. Biarkan saja aku!. Tinggalkan saja aku!. Karena tiba tiba aku merasa sakit jika kau berada di dekatku. Biar saja aku yang berada di belakangmu."

"Jangan berbalik!. Tetap berjalan ke depan!. Walau saat kau jatuh nanti!. Karena tenang saja aku selalu berjalan tepat di belakangmu."

"Sebenarnya ini salah! Sebab tak seharusnya aku seperti ini padamu, yang tak mengerti apa sebenarnya yang terjadi. "

"DIAM, adalah salah satu cara ku untuk bertahan."

"Hanya terus diam dan terus melihatlah yang dapat ku lakukan."

"Mungkin aku masih akan tetap mencoba bertahan untuk saat ini...., sebab belum keluar dengan pasti dari mulutmu siapa orang itu sebenarnya. Orang yang masih kau simpan dalam hatimu."

"Masih menunggu ditempat yang sama..., di hati yang sama...., dan masih pada orang yang sama. "

Tulisan terakhir yang Rifky baca. Indah.

Rifku melangkahkan kakinya menuju asrama sambil membawa binder milik Azrah.

"Ky! Apaan tuh???." tanya Teguh sambil tangannya mulai merampas binder yang ada di tangan kanan Rifky.

"Jangan!. Ini punya gue. Lo jangan seenaknya rampas gitu dong!." sentak cowok itu dalam satu tarikan dan berhasil menarik kembali binder Azrah lagu.

"Untung aja!. "

Rifky mengatur deruh nafasnya yang tak beraturan sehabis merampas binder Azrah dengan sekuat tenaga dari Teguh.

Cowok itu kembali ke kamarnya mencoba menganalisis kata demi kata yang tadi Azrah tuturkan padanya.

"Kayak ada yang aneh!.".

Qoutes:

"Jarak memang alasan terbesar untuk kita belajar tentang suatu kata yang biasa mereka sebut BERTAHAN dan alasan terbesar kita untuk tetap BERSABAR dalam suatu hubungan."


Dalam Diam Aku Bertahan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang