25. ANGKOT

787 30 0
                                    

-"Ada keberanian yang hadir pada diriku, membuat hatiku tak dapat tertahan oleh ego, aku mengawalinya, terimakasih kejadian. "-
-Azrah Rahmadhani


Minggu ini di kabarkan seluruh siswa SMA unggulan akan minggu pulang, itu yang biasanya di sebut oleh para Siswa SMA berasrama itu. Kegirangan terdengar dimana mana saat guru piket mengumumkan di Appel pagi kali ini.

"Sebentar kalian kembali ke asrama dan membereskan apa yang perlu kalian bawa pulang!," pesan guru itu di akhir kalimat panjangnya.

"Bubar jalan!," perintah pemimpin barisan Appel pagi setelah guru piket berbicara.

Mata Azrah secara bebas mencari keberadaan cowok yang sedari tadi mengganggu pikirannya, Karena masalah kemarin yang belum terselesaikan.

"Eh, Teguh! " tahan gadis itu saat melihat Teguh berjalan didepannya.

"Iya? "

"Liat Rifky nggak? "

"Kalian udah saling bicara?."

Memang kabar bahwa Azrah dan Rifky sudah merambat keseluruh teman seangkatan mereka. Jadi tak heran bagi Azrah jika Teguh mempertanyakan hal itu.

"Nggak usah ditanya deh, yang jelas Rifky dimana?," ujar gadis itu mengulang pertanyaannya.

"Tuh didepan kayaknya telat," balas cowok itu polos sambil menunjuk ke arah Rifky yang tengah hormat bendera, seperti orang yang memang kedapatan terlambat.

"Yaudah, makasih."

Cewek itu lalu berlalu meninggalkan Teguh yang masih memperhatikan kemana cewek itu melangkah.

"Tapi emang mereka udah baikan,yah?." tanya Teguh pada diri sendiri.

❄❄❄❄❄

"Rifky!,Ky! " teriak Azrah saat melihat Rifky yang barus saja selesai menghadap guru piket.

Cowok itu berjalan mendekati Azrah yang ia tau sudah menunggunya dari tadi.

"Kenapa?,"

"Mm... Bajunya?. "

"Baju gue? " tanya cowok itu tak mengerti.

"Iya, baju yang kemarin kena sambal,mana bajunya?. " tanya gadis itu terus memandang tanah tak berani menatap secara langsung mata indah milik cowok didepannya.

"Gue di bawah yah rah?, " tanya Rifky membuat cewek itu mendongakkan kepalanya menatap heran cowok itu.

"Lo ngomong sama siapa? Gue disini bukan dibawah kalo ngomong sama orang itu liat mukanya bukan kakinya," jelas cowok itu membuat Azrah salah tingkah.

"Maaf, "

"Bajunya udah gue cuci, kalo nggak dicuci secepatnya baju gue bakal luntur, kemarin kan udah mau gue buka tapi lo nya yang nggak mau kan?," jelas cowok itu lagi.

"Kan bukan bukanya disitu juga maksud gue!. Udah deh trus gue harus apa buat nebus kesalahan gue yang kemarin, nggak mungkin kan semua masalah itu selesai dengan maaf! " balas Azrah membuat cowok didepannya sedikit mengerutkan keningnya, berpikir.

Dalam Diam Aku Bertahan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang