Seorang anak lelaki tampak berlari pelan di lorong rumah sakit. Matanya yang bulat bersinar menatap senang kearah sebatang cokelat yang ia pegang sejak datang ke rumah sakit. Langkahnya memelan ketika melihat sebuah ruangan yang sangat ia kenali.
Dengan tangan kecilnya, ia membuka pintu itu dan melangkah masuk.
"Ibu!"
Seorang wanita menolehkan wajahnya kearah pintu. Senyuman mengembang ketika melihat anak kecil yang kini tengah memeluk pinggangnya yang lebih tinggi di banding tinggi badan anak itu sendiri.
"Gyuhan-ah, sudah ibu bilang jangan lari-lari kan? Kau berkeringat dan kau jadi bau"
Anak lelaki bernama Gyuhan tersebut tersenyum, memperlihatkan deretan giginya dengan taring yang sedikit mencuat. Tzuyu ikut tersenyum lebar ketika melihat Gyuhan tersenyum.
"Ibu, kata ayah hari ini kita mau pergi ke suatu tempat, kemana bu?"
"Dimana ayahmu?"
Bukannya menjawab pertanyaan anaknya, wanita itu malah bertanya. Tak berapa lama, pintu ruangan wanita itu terbuka, menampilkan seorang lelaki dengan sweater hitam yang menutupi tubuhnya. Ia tersenyum ketika melihat anaknya sudah berada di dalam dekapan sang ibu.
"Kukira Gyuhan hilang.."
"Kim Mingyu, kau ceroboh"
Lelaki bersweater hitam bernama Kim Mingyu itu tersenyum canggung. Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal, lalu tertawa pelan. Mingyu mendekati istri tersayangnya lalu mengecup bibir wanita itu singkat. Ia menggendong tubuh Gyuhan yang masih sibuk meneliti cokelat yang berada di genggaman tangannya.
"Jangan ganggu ibu, dia sedang bekerja"
"Tidak apa-apa Mingyu-ya, pekerjaanku sudah hampir selesai"
"Tapi tetap saja pekerjaanmu belum selesai, Kim Tzuyu. Cepat selesaikan dan kita ke flat milik Luhan hyung"
Tzuyu tersenyum melihat suaminya itu, lalu kembali mengerjakan pekerjaannya yang tertunda. Sesekali Tzuyu melihat interaksi antara 2 pria yang sungguh ia cintai itu, membuatnya tak bisa menahan senyumannya untuk mengembang.
Setelah 2 tahun menjadi sepasang kekasih, akhirnya Tzuyu dan Mingyu memutuskan untuk menikah. Mereka terlihat sangat bahagia ketika hubungan mereka sudah resmi dan membuat mereka merasa menjadi pasangan yang sangat bahagia. Setelah pernikahan mereka berjalan 1 tahun, Tzuyu di berikan kepercayaan oleh Tuhan untuk menjaga seorang malaikat kecil di perutnya. Tentu saja Mingyu dan Tzuyu bahagia sekali ketika mengetahui itu semua. Hingga anak mereka lahir dan di ketahui berjenis kelamin laki-laki.
Tzuyu dan Mingyu bersepakat jika mereka akan menamai anak pertama mereka ini dengan nama Kim Gyuhan. Alasannya, karena Tzuyu tak ingin melupakan jasa Luhan di saat Mingyu begitu membutuhkan sebuah keajaiban.
Mingyu mengetahui kabar bahwa seseorang yang mendonorkan jantungnya untuk operasinya beberapa tahun yang lalu adalah Luhan. Hal yang ia reaksikan pertama kali adalah terkejut. Ia tak menyangka jika Luhan akan melakukan itu semua. Tapi Mingyu menyadari bahwa Luhan melakukan itu semua karena cintanya yang besar untuk Tzuyu.
Hari ini mereka berencana untuk ke flat milik Luhan. Memang flat kecil milik Luhan tidak di jual, tetapi berpindah kepemilikkan. Mingyu memutuskan untuk mengambil flat itu. Ia ingin merawat flat milik Luhan yang mungkin meninggalkan kenangan untuk Tzuyu. Setiap satu minggu sekali mereka datang dan membersihkan flat tersebut. Terkadamg mereka akan mengunjungi makam Luhan yang bersebelahan dengan Sehun. Kedua orang yang dulu pernah menghiasi hari-hari milik Tzuyu.
Setelah pekerjaan Tzuyu selesai, Mingyu dan Tzuyu serta Gyuhan di gendongan Mingyu segera pergi ke tempat tujuan mereka.
-Skiptime-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Promise [Completed]
FanfictionChou Tzuyu adalah seorang dokter bedah jantung yang cukup terkenal di sebuah rumah sakit ternama di kota Seoul. Suatu hari, ia di tawari menjadi salah satu dokter pribadi dari seorang pemuda bermarga Kim. Awalnya ia menolak karena ia memiliki trauma...