The Promise [Completed]

14. Chou Tzuyu

Tangisan pertama Tzuyu ketika ia terlahir terdengar sangat merdu di telinga sang ayah. Ia menggendong anak pertamanya itu dengan sayang dan menatap wajahnya yang sudah terlihat cantik meski baru keluar untuk melihat dunia. Matanya yang bulat berbinar membuat ayahnya memberikan nama Tzuyu. Ia menimang-nimang anak perempuannya dengan memanggil nama itu berulang kali, seperti mantra yang mengantarkan tidur si bayi mungil ke alam mimpinya yang indah. Itu yang diingat oleh Tzuyu saat tuan Chou menceritakan bagaimana bahagianya ia beserta sang istri.

Sudah 23 tahun berlalu, tapi tuan dan nyonya Chou masih menganggap putri mereka adalah anak kecil yang menggemaskan. Tzuyu masih terlihat kekanakan meski sekarang dirinya sudah berubah menjadi wanita cantik yang bekerja di meja operasi. Orangtua Tzuyu sangat bangga dengan prestasi Tzuyu selama ini, karena mereka hanyalah orang biasa di kampung halamannya, jadi adalah hal yang luar biasa melihat sang anak bisa sukses di kota orang.

Dulu, Tzuyu ingat sekali bagaimana masa kecilnya dihabiskan dengan bermain. Nilai-nilai sekolahnya bahkan sungguh jelek dulu. Tapi karena tindakan tuan Chou yang disiplin, maka dengan cepat Tzuyu menjadi sosok wanita cerdas dengan segudang ilmu. Ia tidak pernah bosan untuk belajar, membaca dan mencari tau. Ia hanya ingin kedua orangtuanya bangga dan sekarang sudah terwujud.

Suatu hari, Tzuyu mencoba untuk masuk perguruan tinggi dibagian kedokteran. Dan Tzuyu berhasil. Ia berkuliah disana hingga akhirnya lulus dan bekerja disebuah rumah sakit dekat dengan kampungnya. Rumah sakit dengan fasilitas lengkap dan merupakan rumah sakit terbesar dikawasan situ. Tzuyu tentu merasa bangga karena bisa bekerja disana, meski bukan sebagai dokter tetap. Hanya 3 bulan kontrak mereka, lalu Tzuyu akan diputuskan untuk tetap disana atau dipindah tugaskan. Disanalah ia bertemu dengan sosok lelaki tampan yang merupakan anak dari pemilik rumah sakit. Nama lelaki itu Oh Sehun.

Beberapa kali Tzuyu mendapatkan Sehun datang ke rumah sakit dan bertemu secara pribadi dengan sang ayah yang merupakan pimpinan di rumah sakit itu. Wajah tampannya memang membuat para gadis di rumah sakit menahan napasnya. Tatapan tajam milik Sehun seolah-olah menghipnotis setiap orang yang ia tatap, termasuk Tzuyu.

Suatu ketika, hujan lebat turun. Aktifitas di rumah sakit masih berjalan dengan normal, hingga tak sengaja mata Tzuyu menangkap sosok Sehun tengah duduk sendirian di dekat taman. Ia memperhatikan tetesan hujan dengan mata teduh yang baru kali ini bisa Tzuyu lihat sendiri. Rambut hitamnya tampak sempurna membingkai wajah tirus dan putih milik Sehun. Tanpa sadar, Tzuyu memperhatikan Sehun dari jauh. Detakkan tak menentu di dadanya memberikan sinyal pada Tzuyu bahwa ia sudah jatuh pada sosok tersebut. Tak berapa lama, Sehun menolehkan kepala dan tatapan keduanya bertemu. Tidak ada yang beranjak, seperti ada magnet yang saling tarik menarik disana. Hingga sebuah senyuman terbentuk di bibir Sehun. Ia tersenyum pada Tzuyu, pada dokter wanita yang masih menggunakan seragam magang nya.

Sejak saat itulah Tzuyu yakin bahwa ia memang sudah jatuh cinta pada Sehun. Siapa juga yang tidak jatuh cinta jika melihat paras serta tingkah laku Sehun yang bisa dikata sempurna. Tanpa celah. Tanpa cacat.

Sadar atau tidak, setelahnya Sehun makin sering berkunjung ke rumah sakit. Ia tidak menyangka bahwa ia tengah tertarik dengan dokter cantik bermata bulat berbinar itu. Ia mencuri-curi pandang saat melihat Tzuyu tengah bertugas, sama persis seperti yang dilakukan oleh Tzuyu. Hingga takdir akhirnya menjawab mereka.

Kediaman tuan Chou di pagi hari tidak seperti biasanya. Saat itu, tuan Chou kedapatan tamu yang merupakan teman lamanya. Ia hanya sendirian dan mengajukan sebuah permohonan pada tuan Chou. Ketika sedang berunding, Tzuyu mengantarkan minum dan sang ayah langsung bertanya padanya.

"Kau akan jadi dokter pribadi dari anak teman ayah, lusa kalian akan bertemu, bagaiman?"

Seperti itulah kiranya.