" Kaziya bangun nak udah jam enam lebih! kamu apa gak sekolah?"
Suara itu menglegar keseluruh penjuru rumah mengusik seseorang yang masih terbang tinggi dialam mimpinya, merasa tidak digubris Rifka langsung menggunakan jurus ilmu bela dirinya.
"Mamah hitung sampai satu, kalo nggak dibuka mamah banting nih pintu!!" teriak Rifka dari balik pintu, sekarang kepalanya benar benar dihiasi tanduk yang semakin mencuat.
Sambil memasang kuda kuda Rifka mulai menghitung waktu.
"Setengah........... Satu" Rifka langsung menendang, mendobrak pintu bertuliskan ' Kaziya Cantix' itu.
Ya, dalam keluarga Oktaviano tidak ada yang namanya hitungan sampai tiga, mereka selalu menggunakan angka satu dalam menghitung waktu. Mereka menggunakan ini semata mata untuk menghargai waktu.
Rifka menghentikan kegiatannya itu, mungkin jika dia melanjutkannya pintu itu lama lama tidak berbentuk. Bahkan pintu itu sudah penyok penyok gara gara tendangannya.
"Mah......apaan sih? Pagi pagi udah ribut sendiri! Kayak emak emak rebutan sembako tau nggak" suara laki laki itu mengenterupsi Rifka untuk menghentikan kegiatannya
"Pagi gundulmu, ini udah siang tau liat noh jam!! Terpampang segede begonoh kamu masih nggak bisa liat??" Rifka menunjuk jam dinding segede begonoh yang terpajang diruang tv.
"Ini masih pagi mah!! Liat noh masih jam 06.03...."
"Ora urus..... Pokoknya sekarang, detik ini, hari ini, jam ini kamu bangunin adikmu sampe sebangun bangunnya!!" perintah Rifka yang sudah tidak bisa diganggu gugat
"Kalo nggak bangun??"
"Kita panggil seluruh warga komplek suruh bawa beras, suruh gali tanah plus suruh bawa keranda!!" ujar Rifka seadanya sedangkan yang diajak bicara masih mencerna perkataan mamahnya itu.
'Suruh panggil warga, buat apa?? Bawa beras pula plus keranda. Kerandakan buat angkut mayat, sama gali tanah buat ngubur mayat......... Terus apa hubungannya sama Kaziya yang nggak bangun bang—' orang itu baru menyadari arah kemana pembicaraan itu
"Kaziya is dead dong..." ujar laki laki itu kepada sang bundanya
Saat Darel menengok kearah mamanya ternya orang itu udah melengos duluan.
"KALO KAMU NGGAK BERHASIL BANGUNIN KAZIYA JANGAN HARAP DAPAT JATAH MAKAN DARI MAMAH" Teriak Rifka dari arah dapur disertai lembaran spatula yang entah dimana mendaratnya
"Busyed........mamah gue aduh, kok papah bisa mau ya dulu sama mamah?? Dipelet mungkin" cicit Darel tapi sayangnya telinga kelelawar milik Rifka masih berfungsi dengan baik
"KALO SEKALI LAGI KAMU BILANG MAMAH PELET PAPAHMU, MAMAH SUNAT LAGI KAMU!"
Brakkk....
Darel membanting pintu dan langsung masuk kedalam kamar secepatnya kalau tidak mungkin pisau bisa melayang kearahnya.
Enak aja pake sunat sekali lagi, yang pertama aja udah bikin nggak bisa jalan kok disuruh sunat lagi . gerutu Darel
Padahal pintu juga nggak dikunci, mamahnya saja yang berlebihan sampai pintu nggak dosa apa apa ditendangin.
Orang yang berbicara dengan Rifka tak lain adalah anaknya sendiri, anak laki laki sekaligus anak pertama dari pasangan Riko Oktaviano si pria berkarisma yang paling ganteng masyaallah dengan si Rifka Adriana cewek paling begajulan dijamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAITH (Hiatus)
Romance"Zhanzhan.... Jika aku tak punya kaki, apa kamu mau menggendongku? Seumur hidupmu?" Desk: Kau tak pernah mempercayai apa yang dikatakan orang lain. Didunia ini hanya aku yang kau percaya, dan jika suatu hari nanti orang yang kau percaya ini mengatak...