Jangan lupa dukungannya, jangan malu-malu buat nge hujat cerita ini :v jangan lupa follow karena setiap cerita ini update akan ku post kepesan 😘😘
-FAITH-
7
.
.
.Pemuda itu hanya diam bak patung , tidak mengeluarkan sepatah katapun dan hanya diam memperhatikan gadis itu yang terus mengomel.
Ya, setelah acara menggosongkan panci pink tadi Xiao Zhan lupa untuk menyembunyikan masalah yang dia ciptakan, jadilah dia hanya menaruh panci gosong itu kewashtafel yang menimbulkan kemarahan besar bagi si pemilik.
Jangan menyakahkan Xiao Zhan tapi salahkan kompor itu yang berbeda dari kompor dirumahnya yang sama sekali tidak mengeluarkan api.
"Zhanzhan.... Kau tahu?! Ini panci hadiah dari ibuku, kenapa kau malah merusaknya..." suara gadis itu tiba-tiba berubah sendu dengan tatapan nanar melihat panci gosong ditangannya.
Rasa penyesalan sedikit menggerogoti hati Xiao Zhan, tapi. Hey itu hanya panci, kenapa gadis itu bersikap seolah dia membakar seluruh apartementnya?.
"Kau tahu?! Dulu aku sangat menginginkan panci ini, aku membuat ibu bekerja keras hanya untuk mendapatkan sebuah panci.. Tapi sekarang, kau malah merusak kerja keras ibuku, aku tidak bisa meminta lagi pada ibuku, dan ibuku..... Dia tak akan bisa memberikanku apa-apa lagi, tak akan pernah bisa..."
Seakan ingin menangis, mata bulat itu sudah berkaca-kaca bersiap menjatuhkan pertahananya. Namun urung saat Ayyu kembali mengalihkan pandangannya pada pemuda itu, binar polos dari si pemilik mata kelinci membuat air mata Ayyu seakan kembali tersedot kedalam.
Mata itu kini memerah, giginya bergemelatuk. Genggamannya pada pegangan panci semakin mengerat, Ayyu sudah siap ingin berteriak memaki pemuda diatas kursi itu namun lagi-lagi ia gagal ketika pemuda itu beberapa kali mengedipkan matanya polos.
Ayyu menghela nafas kasar, dia melempar panci itu kedalam tong sampah yang tak jauh darinya berdiri. Ingin marahpun sia-sia, tak akan mengembalikan panci penyok itu seperti semula yang ada malah membuat pemuda kelinci ini kabur.
Diam beberapa saat, akhirnya Ayyu memutuskan untuk keluar dari dapur meninggalkan pemuda itu sendirian.
Namun siapa yang tahu, setelah kepergian gadis itu diam-diam Xiao Zhan melirik panci ditadi sempat dibuang si gadis. Panci yang beberapa saat lalu ia bakar, ada sekelebat keanehan dimanik coklat itu ketika melihat panci itu tanpa berkedip.
Tak tahu apa yang ada dipikiran Xiao Zhan, hingga akhirnya pemuda itu mengalihkan pandangannya kearah lain.
***
Langkah kakinya terhenti tepat didepan pintu putih kamar mandi, Ayyu mengamatinya sebentar kemudian mendorong pintu itu hingga terbuka lebar.
Ya, Ayyu tak berbohong bahwa dirinya merasa sangat lelah. Namun mengingat masih ada pekerjaan lain yang tidak boleh ia tunda, Ayyu mau tak mau harus pergi kedalam kamar mandi untuk mencuci gunungan bajunya, walaupun hari sudah menjelang malam dan rasa dinginnya air yang tak bisa dianggap remeh, Ayyu tetap saja melaksanakan niatnya untuk mencuci.
Namun apa yang dilihatnya membuat Ayyu terperangah, mulutnya terbuka lebar ketika matanya sama sekali tak menangkap tumpukan baju didalam bak cucinya.
Bahkan dua bak cucinya itu sudah tertumpuk rapi disudut kamar mandi, lalu kemana lenyapnya gunungan baju itu?.
Kepanikan melanda, Ayyu mempercepat langkah kakinya mendekati pintu kaca disudut ruangan, dan betapa terkejudnya ia saat tak mendapati bak kecil yang sengaja ia sembunyikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAITH (Hiatus)
Romance"Zhanzhan.... Jika aku tak punya kaki, apa kamu mau menggendongku? Seumur hidupmu?" Desk: Kau tak pernah mempercayai apa yang dikatakan orang lain. Didunia ini hanya aku yang kau percaya, dan jika suatu hari nanti orang yang kau percaya ini mengatak...