Wajah itu semakin mendekat memangkas jarak di antara mereka, pemuda itu seakan ingin membenturkan wajahnya tapi di sisi lain Ayyu tidak bisa menghindar.
Tubuhnya menegang seiring bibir plum yang mencuri perhatiannya itu semakin mendekat.
"X-xiao Zhan.... A-apa yang kamu- AHH!! Berikan itu padaku!!" Teriak gadis itu spontan.
Angan-angannya untuk bisa merasakan bibir lembab itu mendadak hancur karena si bajingan yang ternyata menipunya.
Sialan, pemuda itu benar-benar licik menggoda ketidak mampuan Ayyu untuk menghadapi pahatan wajahnya yang sempurna, membuat Ayyu sekarang berada dalam kesulitan sendiri untuk menelan salivanya hingga hampir saja melupakan ransel yang sudah jatuh ditangan pemuda China itu.
"Bajingan kamu!!" Umpatnya tak tertahankan.
Namun pemuda itu tak memperdulikan makian Ayyu, mengabaikannya dan memilih fokus keransel hitam yang sudah ada di tangannya.
Xiao Zhan, pemuda itu dengan cepat melancarkan lengannya masuk kedalam resleting yang sudah dia buka. Merogoh apa 'pun didalam sana dan saat tangannya tanpa sengaja menyapu permukaan benda yang dia cari segera Xiao Zhan menarik tangannya.
Dan benar saja, permukaan halus dari kertas itu rupanya amplop yang dia cari. Segera saja Xiao Zhan membukanya, namun baru seinci dari mulut amplop itu terbuka sebuah lengan dengan lancang muncul di depan mata Xiao Zhan.
Dengan sigap dia menjauhkan amplop itu sebelum tangan kecil Ayyu berhasil menyentuh amplop seinci 'pun. Entah sejak kapan gadis itu bangkit dari jatuhnya, berdiri tegak didepan Xiao Zhan dan terus menyerang kearah pemuda itu membabi buta.
Jemari lentik itu mencakar apa saja kearah Xiao Zhan untuk bisa mendapatkan amplop itu kembali, dan berhasil. Akibat ulahnya lengan putih dengan otot kecil milik pemuda itu harus merasakan tajamnya kuku-kuku Ayyu yang menembus kulit arinya. Goresan putih tercipta tak beraturan akibat mengelupasnya kulit ari.
Desisan lirih keluar dari mulut pemuda itu tapi Ayyu mengabaikannya, dia masih fokus melompat tak karuan untuk menggapai lengan pemuda itu.
"Berikan padaku, sialan!!" teriak Ayyu putus asa ketika Xiao Zhan dengan jahat memanfaatkan tubuh 183 cmnya untuk merundung Ayyu.
"Ayang, hentikan!! Kau bisa melukai dirimu sendiri." ujar Xiao Zhan setengah berteriak, namun Ayyu keras kepala dan tetap melompat.
Belum kering ucapan Xiao Zhan dan gadis itu sudah terjerembab ke lantai, Xiao Zhan hanya berdecak kesal menghadapi kekeras kepalaan si gadis.
"Ahh, dahiku..." gadis itu merintih di bawah sana.
"Aku sudah memperingatkanmu, lagi 'pun apa yang ada didalam sini hingga kamu begitu takut aku melihatnya?!"
Xiao Zhan yang penasaran kembali meneruskan niatannya tadi yang sempat tertunda, membuka amplop besar itu dengan sekali sentak, menuangkan semua isi di dalamnya di atas telapak tangan.
Mata Xiao Zhan seketika membulat saat puluhan lembar uang seratus ribu jatuh kelantai karena tangannya yang tak bisa menampung semua uang itu.
Melihat begitu banyaknya lembaran uang disana membuat urat-urat di wajah Xiao Zhan mendadak kaku, tanpa dihitung 'pun ia sudah tahu kalau jumlah uang itu tak main-main.
Xiao Zhan mengalihkan pandangannya kebawah, melihat gadis itu yang duduk termenung dengan sorot hampa memandang lembaran uang yang jatuh di kaki Xiao Zhan.
"Dari mana kamu mendapatkan semua uang ini, huh?" suara bariton itu menggema didalam telinga Ayyu, dengan mata bergetar dia terpaksa melepas matanya dari puluhan lembar uang untuk terlibat kontak mata dengan pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAITH (Hiatus)
Romance"Zhanzhan.... Jika aku tak punya kaki, apa kamu mau menggendongku? Seumur hidupmu?" Desk: Kau tak pernah mempercayai apa yang dikatakan orang lain. Didunia ini hanya aku yang kau percaya, dan jika suatu hari nanti orang yang kau percaya ini mengatak...