FAITH|9

4.1K 153 1
                                    

Crazy!! Aku rela minum kopi hitam yang pahitnya minta ampun biar bisa nulis chapter hari ini 🙇🙇....

Gak bisa tidur astaga🌚🌚
Kasih voment dung biar tambah gak bisa tidur 😗😆😆

-FAITH-
9
.
.
.

‍‍‍‍‍‍‍Sinar matahari mengintip malu-malu, menerobos masuk melalui celah jendela menyapu gelapnya ruangan membuat sosok yang terbaring disana terlihat dengan jelas.

Tubuh jangkung itu terlentang memenuhi ranjang, sedikit saja ia bergerak maka bisa dipastikan tubuh itu akan jatuh kelantai. Namun sepertinya pemuda itu terlalu larut dalam mimpinya hingga tidak menampakkan tanda-tanda sosok itu akan bangun.

Sinar matahari terasa semakin terik membuat sosok itu akhirnya bergeming, gerakan kecil dari kaki pemuda itu membuat selimut tebal diatas tubuhnya jatuh.

Lenguhan kecil terdengar saat sosok itu mencoba membuka matanya. Diam sejenak, sosok itu mencoba menyesuaikan diri hingga mata kelinci itu akhirnya terbuka sempurna, Xiao Zhan berniat bangkit dari posisi terlentangnya, namun rasa sakit tiba-tiba menghantam kepalanya membuat Xiao Zhan kembali terbaring.

"Akhh..." pemuda itu mengerang keras.

Rasa nyeri dikepala bagian belakangnya membuat Xiao Zhan kembali meringis, tangan nya meraba berniat mencari sumber rasa sakit itu. Namun tanpa sengaja ia malah menekannya membuat rasa sakit itu semakin menjadi.

Xiao Zhan mengerang hebat seraya mengelus pelan tengkuknya, namun tanpa sengaja mata kelinci itu menangkap suatu yang janggal disana membuat Xiao Zhan sejenak melupakan rasa sakitnya.

Kebingungan melanda saat menyadari dirinya berada ditempat asing, matanya menyapu keseluruh penjuru ruang hingga akhirnya ia teringat dengan interior kamar ini.

Ia pernah kesini sebelumnya, ya sekarang dia mengingatnya. Almari dan kaca besar itu, ini adalah kamar si gadis.

Satu persatu ingatan mulai tersusun rapi, ingatan dirinya yang berdebat dengan gadis itu kemarin malam membuat ia tahu alasan apa yang menyebabkan dia terbaring ditempat ini.

Kilas balik ingatan dimana ia melihat gadis itu mengenggam sebuah vas ditangannya sebelum  kegelapan menelannya. Ya, gadis itu yang telah memukulnya.

"Sialan!! Arghh..." geram Xiao Zhan memukul sisi ranjang.

Rasa sakit ditengkuknya perlahan pudar terganti dengan amarah luar biasa ketika mengingat apa yang telah dilakukan gadis itu. Xiao Zhan tidak tau apa alasan gadis itu melarangnya pergi dari sini, dan perlakuan gadis itu kemarin semakin memperkuat rasa kecurigaannya.

Dari awal gadis itu menolongnya kemudian merawatnya sampai memberinya tempat tinggal disini tanpa menanyakan lebih jauh tentang dirinya membuat Xiao Zhan curiga.

Apa yang sebenarnya yang direncanakan gadis itu, kenapa dia tak diperbolehkan pergi dari sini?!.

"Arghh..."

Xiao Zhan memaksakan tubuhnya bangkit dari ranjang, dalam hati ia mengumpat karena rasa sakit dikepalanya yang semakin menjadi-jadi ketika Xiao Zhan memaksa untuk berjalan.

'Ah sial, pukulan gadis itu tidak main-main...' batin Xiao Zhan mengutuk rasa sakit ditengkuknya.

Walaupun kakinya gemetar, Xiao Zhan tidak perduli, ia tetap memaksakan kakinya untuk melangkah keluar dari kamar ini, dia ingin segera bertatap muka dengan gadis itu.

Berjuang setengah mati akhirnya ia sampai didepan pintu kayu yang saat ini tertutup rapat. Perlahan Xiao Zhan memutar knop besi, dalam benaknya ia berharap gadis sialan itu tidak menguncinya, dan ia bersyukur kala Dewa memihak keberuntungannya.

FAITH (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang