FAITH|8

4K 64 0
                                    

Happy reading~
Jangan lupa tinggalkan jejak ^^ wahai para ghost reader :v

‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍-FAITH-
8
.
.
.

Xiao Zhan mengerutkan dahinya tak mengerti dengan maksud si gadis membawanya masuk kedalam kamar, kemudian mulai mempertontonkan adegan dimana puluhan setel baju yang seharian ini dilipatnya kembali teronggok menyedihkan dilantai, entah apa yang tengah dicari gadis itu didalam sana.

Xiao Zhan berniat melayangkan protes namun tertahan saat gadis itu menyerahkan selembar kain bermotif kotak ketangannya, jadi hanya demi selembar kain dan gadis itu mengeluarkan semua isi lemarinya?!.

Xiao Zhan diam mengamati gadis dan kain itu bergantian. Raut bingung terlihat kentara diwajahnya.

"Hnn?!" salah satu alisnya terangkat, tanda ia tak paham. Membuat gadis itu berdecak keras seraya membuang muka.

"Tck, kau itu tak punya insting atau gimana sih? Pakai!! Lilitkan dipinggangmu..."

Demi apa, gadis itu ingin menelan bulat-bulat pemuda didepannya ini. Dia seperti dihadapkan pada bayi setengah bulan yang hanya akan merespon dengan kedipan mata saat ia mengajaknya bicara.

"Kau benar-benar tak mengerti maksudku?" sungguh pertanyaan yang tak berfaedah.

"Ya Tuhan Xiao Zhan ku~ sini!! Kupakaikan..." geram Ayyu, menyerah. Akhirnya ia berinisiatif mengambil kembali kain ditangan Xiao Zhan.

Xiao Zhan hanya diam mengamati, jujur saja dia benar-benar tidak mengerti kali ini.

Ayolah, gadis itu menyuruhnya memakai kain yang ia sendiri tak tau bagaimana cara memakainya. Kedua ujung kain itu berlubang, lalu bagaimana cara ia melilitkan dipinggang?.

"Kau tau?! Aku benci anak kecil karena mereka merepotkan, dan sekarang aku malah mengurus bayi sepertimu yang jauh merepotkan karena tak bisa diajak bicara... Menyebalkan" cerocos gadis itu sembari memajukan bibir tebalnya.

Ayyu terlalu fokus dengan sarung ditangannya sampai tak sadar binar polos dimata kelinci kesayangannya itu berubah garang setelah mendengar penuturannya yang menurut Xiao Zhan kurang ajar.

Bagaimana bisa dia, seorang pria berusia hampir kepala tiga  disamakan dengan bayi. Lalu apa katanya tadi? Merepotkan?!.

"Sini!!" ketus gadis itu mengembalikan kesadaran Xiao Zhan.

Namun Xiao Zhan tak menggubris, pemuda itu malah memasang muka sedatar aspal bermaksud ingin gadis itu tahu bahwa saat ini dia sedang marah.

Namun gadis itu bukanlah manusia dengan kadar kepekaan tinggi, gadis itu malah melangkah maju mempersempit jarak diantara mereka.

Dan kali ini Xiao Zhan tidak menghindar, ia biarkan gadis itu berdiri didepannya dengan jarak lumayan dekat hingga ia bisa melihat dengan jelas mata bulat si gadis yang menatap nya tajam.

Xiao Zhan mempertahankan posisi bersidekapnya. Matanya balas menatap tajam gadis itu, membuat Ayyu melebarkan matanya.

Rupanya pemuda ini ingin cari perkara. Baiklah, Ayyu dengan senang hati meladeninya.

Seringai lebar bertengger dibibir gadis itu, entah kenapa tapi Xiao Zhan merasa ia perlu meningkatkan kewaspadaannya.

Dan benar saja baru beberapa detik ia membatin, gadis itu sudah melancarkan aksinya. Tangan gadis itu terulur menuju handuk yang melilit pinggangnya. Sontak saja perbuatan gadis itu membuat Xiao Zhan terkejud dan mundur beberapa langkah.

Mata Xiao Zhan melotot horror, yang benar saja. Gadis itu berniat menarik handuk yang dipakainya, sialan, apa gadis ini berniat menelanjanginya?!.

Namun sorot tajamnya tak membuat gadis itu mengurungkan niatan untuk berhenti, gadis itu malah semakin menjadi. Dengan membabi buta meraih ujung handuk yang dipakai pemuda itu yang selalu berakhir gagal.

FAITH (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang