FAITH|6

5.1K 212 4
                                    

Makasih vote & commentnya💜💜 guys, jangan lelah untuk menghargai karyaku karena ku tak lelah memanjakan imajinasimu dengan jariku :) :)

-FAITH-
6
.
.
.

‍Dinginnya angin sore membuat Ayyu sedikit bergidik, dia semakin merapatkan kemejanya yang jelas tak bisa melindungi tubuhnya dari hawa dingin yang semakin terasa menusuk-nusuk.

Mendung diatasnya menunjukkan jika hari sudah berganti, ekor matanya melirik bungkusan yang ada ditangannya, dia tidak menyangka jika membeli 2 setel underwear bisa menghabiskan waktu selama ini.

Tak ingin menunggu hari semakin gelap, Ayyu segera mempercepat laju sepedanya, dengan senyum lebar dalam hatinya ia tak sabar ingin segera sampai diapartemen, lebih tepatnya ia tak sabar untuk melihat si kelinci manisnya itu.

Pasti kelinci itu suka dengan apa yang dibawanya hari ini. Tck, bayangkan binar senang pemuda itu membuat Ayyu semakin bersemangat mengayuh pedal sepedanya.

"Zhanzhan... Im coming."

****

Dengan antusias jari itu menekan beberapa dijit angka disana, bahkan saking antusiasnya mulut itu sampai tak bisa menahan untuk tak mengumpat saat ia harus mengulang kembali karena salah tekan.

Ting

Akhirnya pintu itu terbuka, tak ingin membuang waktu gadis itu segera merangsak masuk tak perduli dia mengalami kesusahan karena tubuhnya menyangkut diantara pintu yang belum sepenuhnya terbuka.

"Xiao Zhanzhan, Im home…." teriaknya penuh semangat diambang pintu.

Gadis itu melangkah masuk sembari bersenandung kecil, dengan senyum secerah matahari Ayyu melirik paperbag hitam ditangannya.

Lagi-lagi dia terkikik geli ketika bayangan wajah pemuda itu terlintas dipikirkannya.

"Pasti dia suka..." gumamnya lirih.

Namun Ayyu tiba-tiba berhenti, kedua sudut bibirnya turun ketika merasakan keanehan disini. Mata bulatnya berpendar menyapu seluruh ruangan, dan benar saja.

Dia baru menyadari bahwa setiap ruangan yang dia lewati gelap gulita, Ayyu mengernyit. Ini bukanlah hal yang aneh, sedari dulu tinggal sendiri wajar bila dia pulang disambut dengan keadaan apartementnya yang gelap gulita.

Namun itu dulu, sekarang ia tak lagi sendirian, ada orang lain yang tinggal bersamanya.

Pegangan ditali paper bag itu semakin mengerat ketika pemikiran-pemikiran buruk mulai melintas dibenaknya, rasa senangnya berubah kacau karena jantung yang berdetak tak beraturan.

"Zhanzhan!!" panggilnya lantang terselip gemetar disana.

Tidak ada jawaban, gadis itu semakin rancu. Mata dan telinganya menajam untuk melihat dan mendengar sesuatu disana.

Namun hanya tiupan angin yang terdengar menggedor pintu balkon. Ya, pintu disana terbuka lebar. Gadis itu mengumpat lirih, bodoh sekali dia lupa tidak mengunci pintu balkon itu.

Pemuda itu bukan orang bodoh, dia pasti akan lari jika ada kesempatan, dan Ayyu sendiri yang memberi kesempatan pemuda itu untuk lari. Ya, kelincinya lari.

FAITH (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang