FAITH|10

3.9K 158 3
                                    

Tolong baca :
Cerita ini menarik nggak?
Kalian kesulitan nggak baca "Xiao Zhan" ?
Aku kasih tahu ya, kalian bacanya bisa "Siao Zhan" lidah Indonesia ^^

Makasih perhatiannya, jangan lupa tinggalin jejak ya 💜💜

****

-FAITH-
10
.
.
.

‍‍‍‍Hampir setengah jam lamanya Xiao Zhan berdiri didepan pintu, tak ada niatan ingin masuk ketika mendengar seseorang didalam sana berteriak sembari melempar perabotan.

Setelah beberapa saat akhirnya suara-suara itu menghilang, hanya terdengar deru nafas kasar dari seseorang didalam sana. Mungkin ini waktu yang tepat untuknya masuk, dengan langkah pelan Xiao Zhan mendorong pintu didepannya dan terlihatlah kondisi kamar itu yang tak jauh berbeda dari kapal pecah.

Pecahan beling tersebar dimana-mana dan hiasan-hiasan seperti boneka, vas dan lainnya teronggok menyedihkan dilantai. Xiao Zhan menghembuskan nafas pelan, matanya berpendar kearah lain mencoba mencari keberadaan pelaku dibalik kerusuhan ini.

Dan pandangannya berhenti pada seseorang yang tertelungkup diatas ranjang, lagi Xiao Zhan menghela nafas sebelum kakinya melangkah dengan hati-hati mendekati sosok itu.

Sampai disamping sosok itu, Xiao Zhan tak segera bersuara atau pun menganggu sosok itu. Yang dia lakukan hanya diam memandang sosok diatas ranjang dengan tatapan yang sulit diartikan.

Menit-menit berlalu hingga gadis itu bergeming dari posisi nya saat merasa kehadiran orang lain didalam kamar. Dan benar saja, begitu ia bangkit sosok Xiao Zhan sudah berada didepannya dengan wajah andalan, datar.

"Kenapa?" tanya Ayyu setelah membenarkan posisi duduknya.

Tak ada jawaban dari pemuda itu, tapi pemuda itu malah menyodorkan selembar kain hitam ditangannya. Ayyu mendengus, ia tahu benar apa kain hitam itu.

"Pakai kembali..."

Kedua mata Ayyu bergulir keatas, tepat diwajah pemuda itu, kemudian ia memutar matanya malas. Ayyu hanya melirik kain itu dari ujung matanya, tak ada niat sedikitpun untuk mengambil kain itu.

"Tidak, untuk apa? Aku dirumahku sendiri, tidak memakainya tidak masalah."

"Tapi kemarin kau selalu memakainya walaupun dirumah..."

Mata Ayyu memicing tak suka kearah si pemuda yang masih menyodorkan kain kearahnya, Ayyu membuang muka kemudian berdecih karena sadar ia telah terpojokkan oleh perkataan pemuda itu.

Tanpa sadar matanya menangkap beberapa helai rambut yang menjuntai panjang tersampir dibahunya, diam-diam rasa bersalah itu menjalari hatinya saat menyadari dia benar-benar melepas kerudung dan membiarkan rambut panjangnya terlihat oleh pemuda didepannya.

Kepalang malu, Ayyu tidak akan mengakui kesalahannya sendiri, egonya berkata ia tidak boleh kalah dari argumen Xiao Zhan yang jelas tak tau apa-apa tentangnya dan agamanya, itu sangat memalukan.

Dia kembali mengarahkan pandangannya ke Xiao Zhan, menusuk mata kelinci itu dengan sorot tajamnya.

"Kau tidak tahu apa-apa Xiao Zhan, mau aku memakainya atau tidak itu bukan urusanmu"

"Aku memang tidak tau apapun, tapi diriku mengatakan jika kau tidak boleh melepasnya.... Seolah itu adalah dosa, aku tidak tau apapun tapi aku merasa kain ini sangat berharga. Bahkan kau tadi marah saat wanita itu ingin melepasnya" ujar pemuda itu tanpa merubah mimik wajahnya sedikitpun.

Ayyu ingin tertawa tapi disisi lain dia juga ingin menangis, rekor untuk Xiao Zhan yang mau mengucapkan lebih dari 10 kata walau ucapannya itu terasa menusuk, belati yang tak terlihat.

FAITH (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang