FAITH|12

3.6K 152 2
                                    

-FAITH-
12
.
.
.

Gadis itu terlihat berdiri didepan pintu besi sebuah apartement, tak tau apa yang tengah dipikirkan nya. Yang dilakukan gadis itu hanya diam tak bergeming dari sepuluh menit lalu.

Sebuah paperbag hitam tergantung dijemarinya, gadis itu nampak menimang-nimang isi paperbag hitam kemudian menghela nafas panjang berulang kali.

Mata sayunya melirik tanpa minat kearah paperbag hitam.

"Apa aku benar dengan menghabiskan separuh gajiku hanya untuk membeli ini? Hanya beberapa potong pakaian dan sekarang aku bingung mengatur keuanganku." gumamnya.

Bahunya merosot mengingat tabungannya yang semakin hari semakin menipis, seumur hidup tinggal sendiri dia tidak pernah menghambur-hamburkan uang untuk hal tak penting. Bahkan dia rela menahan keinginannya untuk membeli hoodie maroon kesukaannya demi mempertahankan tabungannya.

Tapi sekarang, karena kedatangan pemuda itu ditempat tinggal nya dia jadi mudah sekali membeli ini itu hanya untuk memanjakan Zhanzhan.

Ada rasa tak tega ketika melihat Zhanzhan memakai sweaternya yang kekecilan, ada rasa tak tega ketika membiarkan Zhanzhan memakan makanan sampah.

Ayyu tak tahu apa perasaan ini, mungkin ini hanya sekedar perasaan manusiawi. Dia tidak ingin melihat orang lain menderita apalagi karenanya.

Huft

Sekali lagi Ayyu menghela nafas, mencoba menghilangkan rasa penyesalan karena meninggalkan separuh gajinya ditoko baju.

Jemarinya menekan beberapa digit disana dan pintu besi itu terbuka, muka yang semula masam itu berubah sumringah, dengan ringan dia melangkahkan kakinya kedalam apartemen.

"Zhanzhan aku pulang..."

Ayyu menaruh beban ditangannya kemeja, kemudian berjalan menghampiri Xiao Zhan yang terlihat berdiri diluar, balkon.

Senyum dibibir Ayyu semakin mengembang, beberapa langkah lagi dia sudah berdiri disamping pemuda itu namun kaki Ayyu tiba-tiba melambat hingga akhirnya berhenti, dia berdiri beberapa meter dari Xiao Zhan.

Kedua sudut bibirnya turun perlahan, binar riang itu meredup ketika matanya menangkap ada ketidak beresan dengan pemuda didepannya.

Ayyu tak tau apa pikirannya benar, tapi pemuda itu nampak sedih. Guratan sendu terlukis diwajahnya walaupun Ayyu hanya bisa melihat sebelah wajahnya tapi guratan itu terlihat kentara.

Mata Xiao Zhan terpejam, rambut halusnya berterbangan tersapu angin. Pemuda itu nampak menikmati kondisinya sekarang.

"Zhanzhan..."

Ayyu ingin mengutuk, matanya melebar kala mulutnya tanpa sengaja memanggil nama itu.

Membuat Xiao Zhan membuka matanya kemudian dengan cepat berbalik untuk melihat seseorang dibelakangnya.

"Ayang..."

Xiao Zhan mengernyit, jarak diantara mereka cukup jauh tapi dia masih bisa melihat dengan jelas wajah gadis itu.

Entah matanya yang salah atau apa, tapi dia melihat wajah gadis itu yang nampak mendung, mata sayunya menatap penuh kesedihan.

"Ay–"

"Kalau kamu ingin pergi, pergilah. Aku tidak akan menahanmu lagi, untuk apa menahanmu jika kamu hanya menatapku penuh kesedihan. Pulanglah, kamu merindukan rumah kan? Disini bukan rumahmu jadi pulanglah..." dan setelah mengucapkan itu Ayyu berbalik pergi, melangkah masuk kedalam apartemen.

FAITH (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang