I'm Here Mom

2K 96 5
                                    

" eomma, aku pulang!"

Bae Johyun, gadis berumur 22 tersebut langsung terkejut ketika pulang mendapati ibunya yang telah tergeletak bersimbah air mata di pojok ruangan yang gelap.

Memang itu bukan pertama kalinya ia melihat ibunya yang menanti kepulangannya dengan bersimbah air mata.

Bukan karena jarang melihat atau sudah lama tak bertemu dengan anaknya. Justru setiap hari bersama, berbincamg bersama, saling perhatian. Namun kenapa menangis seperti baru bertemu anaknya setelah sekian lama?

Bae Johyun langsung memeluk ibunya dengan penuh kehangatan dan mengehentikan tangisan ibunya.

" eomma... aku disini? Lihatlah! Aku berada di depan eomma sekarang. Gendae, eomma jangan menangis lagi. jangan khawatirkan aku eomma!" Kata bae Johyun sembari masih memeluk ibunya.

" Jo...Johyun~ah... kk...au di sini?" Kata ibu Johyun sambil mengeratkan pelukannya di sela isakan tangis.

" ne... ne eomma. Aku di sini. Kkk... kau sedang memelukku kan?"

Ibu Johyun langsung melepaskan pelukannya dan memandangi lekat anak semata wayangnya. Ia meraba setiap inchi wajah anaknya, memandanginya untuk memastikan apakah ia baik baik saja.

Ibu Johyun akan sangat senang sekali setiap melihat anaknya pulang ke rumah. Ia menunggu setiap waktu setelah pulang dari pekrjaannya. Waktu ia habiskan hanya untuk menunggu anaknya pulang selain bekerja.

Mengapa ibu Johyun melakukan hal itu karena ia masih trauma kehilangan 2 orang yang sangat ia sayangi dan cintai selain Bae Johyun. Siapa lagi kalau bukan suaminya dan anaknya yang lain, kembaran bae Johyun. Bae Taeyon.

Ia sangat amat mencintai ketiga orang tersebut. Hingga pada satu waktu ia harus kehilangan 2 orang yang sangat di sayangi itu. Tragedi yang terjadi  20 tahun lalu saat Johyun masih 2 tahun membuat ibu Johyun sangat amat protektif terhadap Johyun. Ia akan sangat sedih jika beberaoa menit pun tidak ketemu anaknya.

Hal tersebutlah yang membuat Johyun menjadi tidak pernah menangis dihadapan siapa pun. 20 tahu lebih ia melihat ibunya menderita dan trauma, tentu membuat hati Johyun sangat merasa sedih. Kesepian ditinggal sosok ayahnya yang periang dan pandai melucu. Sosok kakak kembarnya yang sangat melindunginya. Juga sosok ibunya dulu yang membebaskannya melakukan sesuka hati asalkan ia senang.

Semenjak kejadihan 20 tahun silam, Johyun tidak pernah bermain dengan temannya walaupun hanya sebentar. Sepulang sekolah pun ia harus langsung kembali ke rumah. Mengingat akan hal itu, membuat Johyun ingin membuat ibunya kembali menjadi sosok yang periang dan lembut.

'Eomma? Berapa tahun lagi kita akan hidup bahagia tanpa mengulang peristiwa itu? Huft.... tenang lah eomma. Aku akan selalu ada disisi eomma. Tersenyumlah!' Batin Johyun.

"Eomma!! Kemarilah! Aku akan menyiapkan makanan yang akan kita makan." Kata Bae Johyun sambil berjalan menuju dapur.

" eomma!! Apakah eomma suka? Aku membelikan semua ini untuk eomma. Makanan kesukaan eomma dan aku!" Ucao Johyun dengan menyunggingkan senyum hangatnya yang manis.

"Johyun~ah... kau ada disini menghadap eomma pun, eomma sangat senang sekali. Suatu anugrah terbesar dan terindah jika kau bersama dengan eomma.

" geumanhae.... aku akan ada disini. Selalu bersama eomma. Percayalah!" Kata Bae Johyun menyakinkan eomma nya dengan memegang lembut tangan rapuh eommanya.

" eomma!!bballiwa meoka! Makanan ini sudah dingin."

sruut...(anggap suara menyeruput sup)

" hem.... neomu masitta!! Bballiwa eomma! rasakan ini!"

Eomma Johyun pun membuka mulut ketika tangan Johyun akan menyuapkan makanan. Eomma Johyun tidak henti hentinya memandangi anak semata wayangbya yang ada di depannya.

"Aigoo oemma! Sampai kaoan kau akan memandangiku? Bukan kah kita terus ketemu sepanjang waktu?" Sindir Johyun dengan mempoutkan bibirnya lucu dan gemas.

" aigoo... uri Johyun~ah..." kata eomma Johyun sambil mencubit pipi Johyun gemas.

" kkkk...."

" makanlah yang banyak Johyun~ah..."

" nde... aku akan memakaa semuanya eomma! Kalau eomma tak mau makan." Kata Johyun dengan sedikit aegyonya.

" makanlah semuanya. Eomma sudah makan."

Beberapa saat setelah selesai makan, johyun dan eomma ke ruang tengah untuk sekedar nonton tv dan berbincang bincang masalah masalah yang ada.

Johyum sibuk dengan laptopnya sedangkan ibunya hanya melihat anaknua yang serius bekerja sambil menonton tv.

" geundae.. Johyun~ah... apakah pekerjaanmu berjalan dengan baik?" Tanya eomma Johyun.

"Nde... sangat baik. Aku mulai menyukai pekerjaanku eomma! karena aku suka sekali menggambar. Apakah aku memiliki tangan dewa? Lihatlah... banyak irang yang suka dengan design ku." Terang Johyun antusias dan senang.

johyun adalah seorang arsitek yang merancang berbagai bangunan di kantornya. Berkat kemampuan kelihaiannya menggambar, banyak sekali orang yang meminta tolong kepada Johyun.

Ia memang tidak sekolah dengan jurusan arsitek. Ia hanya melihat web atau youtoobe tentang bagaimana cara merancang bangunan.

" eomma!!! Lain kali, ketika pukul 8 aku belum pulang, jangan menungguku ya!"

" andwe! Aku akan menunggu mu sampai aku bisa melihatmu."

" aigoo. Eomma, aku akan pulang. Pasti akan pulang. Jadi jangan menungguku ya? Eomma tidurlah. Eomma kan juga pasti lelalh sehabis bekerja. Ne?" Bujuk Johyun dengan halus.

" lihat saja nanti!"

" geundae, eomma! Aku mengantuk. aku ingin tidur di pangkuan eomma yang empuk. He..he..he.." ujar Johyun langsung menidurkan kepalanya di paha ibunya.

" aigoo... uri Johyun~ah... tidurlah. Kau pasti lelah kan?"

" ne eomma."

Ibu Johyun terus menggenggam tangan Johyun dan mengelus elus puncak kepala Johyun untuk menidurkannya.

"Mimpi yang indah Johyun~ah..." gumam ibu Johyun lirih sambil mengecup singjat puncak kepala Johyun yang telah  terlelap.

"Mianhaeyo..."

###
Hm.... itu adalah perkenalan dari Johyun next chapter juga telah aku rilis....

Jangan lupa comment. Kasih kritik, saran terserah dah yang penting membangun and membuat author semangat.

Author tau sih, cerita ini agak gaje. Malah gaje parah ( plak) oleh sebab itu, comment yah.... buruan...!!!
안녕.......

P R O M I S E (VRene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang