Please, Help!!

493 36 0
                                    

.
.
.

" aku sungguh sangat berharap banyak padamu. tapi kau malah mengecewakanku. Kau ku pecat detik ini juga!!"

####
.
.
Author Pov On

Kata itu sangat terngiang di telinga Bae Johyun. Telinganya seakan mau pecah karena kata kata yang langsung terlontarkan dari bibir atasannya.

bae Johyun sendiri bingung. Anatara sadar dan tidak sadar ia langsung mengakui seperti itu. Ia memang tidak ingin melihat orang menangis. Tapi, apakah keputusannya yang terlanjur membuat bae Johyun dipecat apakah benar?

Johyun sudah pasti tidak dikerjakan di situ lagi. Mengingat perjuangan mencari oekerjaan yang sangat sulit di dunia persaingan kali ini. Lantas, apakah pekerjaan Bae Johyun selanjutny?
.
.
.
###

ini sudah hari ke dua saat ia dipecat dari oekerjaan berwibawa. Ia masih tidak bekerja ataupun mencari perkerjaan. Bae johyun memilih berdiam diri dirumah untuk sekedar meebersihkan rumah dan Menunggu ibunya pulang.

"Huft....." helaan nafas dari Bae Johyun.

"Apa yang harus kulakukan sekarang? Apakah aku harus seperti ini terus?"

Bae Johyun melangkahkan kakinya menuju ke dapur untuk membuat makan malam sebelum ibunya pulang.

Jam menunjukkan sudah pukul 7.35 kst yang berarti kurang 20 menit lagi ibunya pulang dari kantor temoat bekerja.

"Bae Johyun~ah... kau sudah pulang!!" Tanya Ibu Johyun ketika ia membuka pintu.

Ibu Johyun mendapati johyun sedang mempersiapkan makanan di meja makan.

Eomma johyun memang tidak tahu kalau Johyun dipecat dari pekerjaannya. Padahal johyun pasti ditanyai eommanya tentang bagaimana ia bekerja. Tp, Johyun selalu saja ada cara untuk mebjawab semua pertanyaan itu dengan meyakinkan yang membuat eomma nya begitu percaya padanya. Sungguh! Hal itu sebenarnya tidak mau Johyun untuk melakukan. Tp ia terlalu menyayangi eommanya. Ia tidak mau melihat eommanya bersedih ketika tahu kalau Johyun dipecat dari perusahaan tempat ia bekerja.

"Eomma!!! Kau sudah pulang?" Tabya Johyun

"Ne."

Eomma johyun meletakkan tas nya di atas sofa depan tv dan langsung berlalu menuju ke ruang makan.

" geundae, kenapa akhir akhir ini kau jadi pulang lebih awal dari eomma? Apakah ada masalah?" Tabya eomma Johyun yang patut untuk ditanyakan.

' aniya... aku belum bisa mengatakan pada eomma. Jangan dulu. Biarkan ia mengetahui secara perlahan' batin Johyun sambil tetap menata makanan di meja makan.

" aniya eomma. Aku hanya ingin saja. Mungkin nanti malah aku harus lembur. Biarkan seperti ini dulu." Ucap Johyun hati hati.

" makanlah eomma! Walaupun ini tidak seenak makanan buatan eomma. He..he..he..."

Mereka berdua terlarut oleh canda tawa dan diskusi tentang pekerjaan. Banyak sekali yang mereka bicarakan ketika masih makan di dapur. Hal itu menambah suasana hangat di dapur. Yah, memang dapur adalah tempat yang sering digunkana untuk hal kekeluargaan. Tempat itu adalah tempat berkumpul mereka berdua.

Author Pov End

###
.
.
.
.
.
.
.
.
author pov on

Di tengah hiruk pikuknya kota Seoul di siang hari, Taehyung pergi menuju ke atap sekolah untuk sekedar memandangi pemandangan yang tersaji secara geratis di sana.

Jalanan kota Seoul, pepohonan yang menggugurkan daunnya di siang hari terik, dan gedung gedung persegi panjang yang tinggi menjulang ke langit menambah kesan visual tersendiri.

P R O M I S E (VRene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang