Hari ini ujian semester 1 dimulai. Semua siswa mempersiapkan untuk ujiannya termasuk Erina. Murid di SMA ini sangat berambisi untuk berada dipuncak karena SMA ini SMA yang sangat terkenal. Bukan hanya ambisi merebut nomor 1 ada juga yang ingin mendapat beasiswanya, namun ada orangtua yang menekan anaknya untuk menjadi yang terbaik disini.
Erina melihat semua sangat serius hari ini bahkan teman sekelasnya fokus ke buku masing-masing. Erina hanya terdiam dan berpikir bagaimana soal ujian nanti apa dia bisa mengerjakannya.
Kring ... bel masuk berbunyi dan ujian pun segera dimulai. Salah satu siswa berjaga didepan pintu untuk melihat siapa yang menjadi pengawasnya dan ternyata Pak Bambang guru yang mempunyai indra ke6. Semua murid sangat ketakutan pada guru itu. Waktu berlalu ujian pertama pun usai.
Sama seperti biasanya Erina hanya dikelas sendirian dan membaca buku, tidak ada siswa lain yang mengajak bicara padanya sejak pertama ia masuk. Erina sadar akan hal itu karena kekurangannya dia tidak bisa bersosialisasi. Dilubuk Erina dia tidak membutuhkan teman yang tidak menganggapnya sama sekali, ia hanya ingin diakui di dunia yang kejam ini.
1 minggu berlalu dan ujian telah berakhir semua siswa sangat percaya diri akan hasilnya padahal belum pasti itu mereka. Hari pengumuman akan dimulai minggu depan Erina hanya berharap yang terbaik untuknya.
SKIP TIME
Hari pengumuman dimulai semua siswa berkumpul diaula untuk mendengarkan siapa yang menjadi nomor satu tahun ini. Erina duduk dikursi yang paling belakang karena ia tidak ingin mendengar kata-kata yang membuatnya jengkel.
Acara pun dimulai dengan menyanyikan mars sekolah, lalu sambutan kepala sekolah dan akhirnya pengumuman dimulai. Kepala sekolah menyebutkan 10 siswa yang berprestasi namun yang mendapat beasiswa hanya juara 1 saja. " Saya sebagai kepala sekolah sangat bangga dengan siswa ini karena ia mendapat nilai sempurna, ia akan mendapat beasiswa serta langsung naik ke kelas XI tanpa mengikuti semester akhir. Penghargaan ini diberikan kepada Erina Rain kelas XF, silahkan maju kedepan"
Aku mulai berjalan menuju panggung didepan, saat aku berjalan aku mendengar kata-kata yang ku benci selama ini
" Apa anak bisu itu yang mendapatkannya ? "
" Padahal sibisu itu baru pindah disini kenapa harus dia ? "
" Enyah saja kau bisu ! "
" Lebih baik bisu mati saja, karenanya aku tersingkir. "
" Padahal ia gua udah mati-matian belajar dan bisu itu menghancurkannya ! "
Berbagai cemoohan itu terlontarkan dari mulut teman sekolahnya.Erina segera menuju kedepan dengan hati yang penuh amarah,dia hanya tersenyum dan membungkuk. Lalu acara pun usai Erina keluar dari aula, ia mendapat tatapan yang sangat kejam dari murid sekolah itu, dan Erina berjalan dilorong untuk menuju ke kelasnya. Namun saat Erina berjalan ia dilempari sampah, makanan, serta hinaaan yang keji dari teman-temannya. Erina hanya diam berjalan
" Dasar bisu mati saja kau ! "
" Anak hina kau merenggut itu dari kami ! "Erina sudah tak tahan lagi dengan cemoohan yang diberikan kemudian ia berlari secepatnya menuju tempat dimana ia bisa sendirian merenung sambil menangis. Kesabaran Erina saat ini sudah habis segera ia menuju atap sekolah dan waktu itu turun hujan. Kebencian Erina menambah akan hidup yang dijalaninya. Keputusasaan menyelimuti Erina serta rasa dengki, dendam, iri.
Kemudian Erina sampai ke atap sekolah dan ia berteriak pada hujan " Kenapa kau selalu datang pada saat yang menyebalkan dalam hidupku kau tau bagaimana rasanya dihina, diusir, dikucilkan, kehilangan yang berharga bagimu dan kau yang merenggut semua yang kumiliki. Apa kau masih kurang setelah kau merenggut suaraku ! Apa yang kau inginkan lagi ! " bentak Erina.
Saat itu hujan turun dengan deras dan disertai petir yang menggelegar Erina tak memperdulikan akan hal itu ia tetap menangis dan melampiaskan amarahnya pada hujan yang telah mengambil semua dari nya. Erina sangat membenci hujan karena kejadian yang menimpannya 10 tahun yang lalu.
" Kritik n Saran nya Minna san \^0^/ jangan lupa vote XD "
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN dan RAIN
Short StorySeseorang yang membenci hujan karena hujan telah membuat hidupnya sengsara. Penuh dengan hinaan, iri, dendam, etc. Akhirnya ia mulai menyukainya karena seseorang yang berarti dihidupnya. Tapi ia menyadari keberadaan seseorang itu dengan terlamb...