Mentari telah terbit tanda bahwa Erina harus berangkat ke sekolah, seperti biasa ia berangkat dengan berjalan kaki karena jarak rumahnya yang terbilang dekat. Tak lupa Erina menyiapkan bekalnya yang dibuat sendiri olehnya. Pukul menunjukan jam 06.30 dia harus pergi berangkat.
Dalam perjalanan Erina melihat banyak murid-murid yang berangkat dengan temanya, tentu saja dalam hati Erina ada rasa iri namun Erina tak memikirkan hal itu. Karena ia tau bahwa dirinya tak pantas untuk mereka.
Erina selalu berjalan sendiri namun hari ini berbeda.
" Pagi Erina " sapa seorang gadis dari belakang dan Erina terkejut akan hal itu lalu ia membalasnya dengan senyuman. Kemudian Erina mengeluarkan note " kau siapa ? "
" oh ya gua lupa, kenalin gua adiknya Sunny kelas XII IPS nama gua Mentari Kusuma Putri. Kita sekelas loh ehhe "
" benarkah ? Aku tak melihatmu kemarin "
" kemarin gua gak masuk soal sakit dan gua seneng banget bisa liat lu "
" kenapa senang apa ada yang spesial dari ku, aku ini bisu loh, kau tau itu kan ? "
" ya gua tau, gua seneng karena ada cewe yang berani deketin cowo yang disukai kakak gua hahah "
Erina hanya membalas dengan senyuman. Mereka saling mengobrol satu sama lain meski Erina hanya menjawab dengan senyuman dan gerakan tangan.Kemudian mereka sampai disekolah tepat waktu dan masuk ke kelas dengan bersama-sama, saat itu seisi kelas heran bahwa ada yang mau bergaul dengan orang bisu Erina tak menggubris mereka dan langsung duduk dibangkunya sedangkan Mentari masih bingung ia duduk dimana dan ...
" Btw gua boleh duduk disamping lu kan rin ? " Erina mengangguk dan memberi senyum pada Mentari.Kring !!! Bel masuk berbunyi, pelajaran pun dimulai dengan mata pelajaran kimia selama jam pelajaran berlangsung seluruh murid mencatat apa yang dikatan oleh guru kemudian guru memberi tugas berpasangan dan pasangan Erina yaitu Mentari.
" kita pasangan loh btw punya ponsel kan Rin ? " Erina memberikan ponselnya dan Mentari memberi nomornya.
" nanti kalo ada apa-apa tinggal sms ke gua rin dijamin beres ntar hehe " Erina mengangguk dan tersenyum padahal ia belum bisa menggunakan ponsel.Jam pelajaran pertama usai kemudian dilanjut dengan pelajaran selanjutnya sebelum itu Erina medapat pesan dari Eren.
Hujan : " rin jangan lupa nanti temuin gua tunggu "
" Sms dari siapa rin kok gak dibales ? Jangan-jangan pacar lu ya atau gak ... " Mentari sangat ingin tau siapa pengirim pesan yang diterima oleh Erina.
" bukan siapa-siapa kok tar, omong-omong ini catatan biologi kamu kan kemaren gak masuk "
" ciyeee Erina baik deh gak gua kira, seumur-umur temen gua gak ada yang kaya lu heheh "Bel ke2 berbunyi tanda jam istirahat datang. Sesuai permintaan Eren, Erina menemuinya dibelakng gedung sekolah, disana terlihat Eren yang sedang tiduran diatas rumput sambil memandang langit yang cerah, kicauan burung yang merdu serta angin yang berhembus saat itu membuat suasana sangat nyaman.
" Eh Rain kau sudah datang " Erina hanya mengangguk. Kemudian Erina duduk disamping Eren lalu
" Nyaman bukan Rain ? " sambil menutup mata menikmati suasana yang sejuk dan tak sengaja Eren melihat helaian rambut Erina yang terbawa angin serta lekukan manis di bibirnya membuat wajah Eren memerah.Eren melihat wajah yang berbeda hari itu dimana Erina yang terlihat sangat nyaman. Kemudian mata mereka bertemu dan saling memandang satu sama lain tapi Eren langsung memalingkan wajahnya, wajah mereka terlihat seperti tomat yang merah. Tak lama Eren membuka pembicaraan sambil menyuruh Erina mengeluarkan ponselnya.
" nah begini caranya kalo membalas pesan kau tinggal tekan ini lalu ketik kemudian kirim, mudah kan ? "
Eren menjelaskan dan Erina hanya mengangguk saja kemudian Eren menyuruh Erina untuk mengulangi apa yang dilakukan Eren." Udah dulu ya gua tinggal nanti kalo gua sms langsung bales awas kalo gak " Erina mengangguk kemudian Eren beranjak meninggalkan Erina dan berkata
" kalo lu lagi senyum manis juga "
Lalu Eren melambaikan tangannya dan Erina hanya menundukan kepala dan tersenyum.Jangan lupa KritSar n Vote Minna ... !!! ( Nophan selalu menunggu \^0^/ )
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN dan RAIN
Short StorySeseorang yang membenci hujan karena hujan telah membuat hidupnya sengsara. Penuh dengan hinaan, iri, dendam, etc. Akhirnya ia mulai menyukainya karena seseorang yang berarti dihidupnya. Tapi ia menyadari keberadaan seseorang itu dengan terlamb...