Kesan

23 1 0
                                    

     Keesokannya Erina menemui Eren ditaman namun Erina tak tau pasti kapan Eren datang karena tak ada pesan masuk sama sekali. Erina menunggu cukup lama ia duduk dibangku taman sambil mendengarkan lagu di ponselnya.

     Tak lama Eren datang " Hoy lama ya " Erina hanya mengangguk. " Maaf gua telat rain " Erina menggeleng lalu menuliskan " kenapa kau memintaku datang kemari, oh ya kamu udah gak masuk akhir-akhir ini dimana ?"
Tiba-tiba Eren langsung memeluk Erina dan berkata " lu gak perlu tau yang penting gua ada kan " sambil tersenyum, kemudian Erina melepaskan pelukan Eren dan wajahnya memerah.

     Eren mengajak Erina pergi mengelilingi taman dan membeli camilan. Mereka seperti sepasang kekasih yang sedang berkencan. Saat mereka berjalan Eren tiba- tiba berhenti " lu masih gak kenal gua rain ? " tanya Eren. Erina bingung dengan perkataan Eren dan menulis
" aku saja mengenalmu pada waktu pengumuman itu "  Eren hanya tertawa terbahak-bahak dan memukul kepala Erina pelan sambil mengatakan " bodoh ".
" eh apa aku pernah mengenalmu sebelumnya hujan? "
" dasar pelupa gadis cerewet " sambil memalingkan wajahnya.
" gadis cerewet katamu ? Bukannya sebaliknya ? "  Erina kemudian pergi meninggalkan Eren dengan wajah kesal.

     Namun hujan turun tiba-tiba dan Eren menghampiri lalu menutupi kepala Erina dengan jaketnya " lu gak papa rain ? " Erina hanya mengangguk. Kemudian mereka berteduh
" wah hujan turun tiba-tiba ya " Erina hanya terdiam mendengar kata-kata yang diucapkan Eren.
" kenapa lu gak seneng kalo hujan turun biasanya lu seneng banget "
" aku tak suka dengan hujan "
" benarkah ? Apa karna hari itu rain ? "
" hari itu apa maksudmu ?
" hujanya turun lebat gimana mau pulang nih " mengalihkan pembicaraan.
" hei hujan apa maksud perkataanmu tadi ? "
" perkataan yang mana rain, oh ya main dengan hujan yok "
Erina menggeleng tiba-tiba Eren menarik tangan Erina dan mengajaknya bermain dengan hujan.

     Saat itu Erina melihat wajah Eren yang sangat bahagia dibawah rintihan air hujan tak lama hujan mereda dan pelangi tak biasa muncul sekarang datang. Erina hanya diam lalu ia menutup mata dengan kepala menghadap langit serta menghirup udara.
    
     Eren kemudian mengeluarkan ponsel lalu ia mengambil foto dimana pelangi menjadi backgrounnya.
" rain menyenangkan bukan suasana setelah hujan reda ini, gua tau lu membencinya tapi ingat hujan tak akan membencimu walau hujan sudah merenggut semuanya "

     Gomen minna pikiran Nophan masih buntu --" soal hujan jarang dateng" sih T.T
     Nophan dapet ide dari hujan untuk cerita ini. Tapi minna jangan lupa ...

     KritSar n Vote ya \^0^/

HUJAN dan RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang