Eren kemudian mengeluarkan ponsel lalu ia mengambil foto dimana pelangi menjadi backgrounnya.
" rain menyenangkan bukan suasana setelah hujan reda ini, gua tau lu membencinya tapi ingat hujan tak akan membencimu walau hujan sudah merenggut semuanya "Erina hanya menatap Eren, kemudian Eren menghampirinya ia membisikan sesuatu ditelinganya. Dan waktu itu juga ia terkejut dan memerah.
" Rain gua anter lu pulang ini udah hampir malem "
Eren mengantarnya saat sampai dirumah, Eren mencoba mendekatinya namun saat wajah mereka bertemu Eren langsung memalingkannya. Dan ia berkata
" lu harus dateng kalo gak liat aja nanti, gua tunggu minggu depan " itu kata-kata terakhir yang disampaikan oleh Eren.Kemudian Erina pergi kekamar dan ia langsung melompat ke ranjangnya pipinya memerah dan ia langsung memeluk bonekanya dan menupuk pipinya. Apakah ia bermimpi kata hatinya. Ia terkejut saat diminta laki-laki untuk berkencan dengannya karena ia tau itu pasti merepotkan soal ia bisu.
" aku diajak kencan ? Ini mimpi kan ? Tapi aku ini merepotkan apa dia cuma bercanda ? Tunggu sebentar kenapa aku jadi memikirkan soal kencan dengannya. Padahal aku sangat membencinya tapi kenapa denganku ini "Keesokannya ia pergi kesekolah dan ia bertemu dengan mentari dengan muka yang kesal.
"Ada apa ?"
"Argh ! Tugas gua belum selesai hiks hiks hiks"
"Oh karna itu, ini salin saja punyaku"
"Wah lu bagaikan dewi yang turun untuk memberikan berkah, thank loh rin"
Erina hanya mengangguk.Pelajaranpun dimulai sama seperri hari sebelumnya, ia mencatat hal-hal yang penting dibukunya tanpa sadar ia menulis kata HUJAN dan menggambar.
"Rina gua pinjem buku lu ya tadi gua tidur hehe"
Erina memberikan bukunya yang didalamnya tertulis kata hujan.Jam ketiga adalah olahraga, semua murid segera berganti pakaian dan menuju kelapangan dilapangan bukan hanya kelas Erina yang ada disana namun ada kelas lain juga. Setelah sampai mereka melakukan pemanasan untuk memulai olahraga lalu mereka semua berlari mengelilingi lapangan. Erina berhenti ditengah jalan karenak ia tak kuat untuk berlari lagi tiba-tiba "Bruk!" Erina pingsan memang saat itu cuaca sangat panas. Ia dibawa keUKS.
Siluet senja pun datang Erina pun tersadar, ia melihat seseorang yang duduk didekat jendela namun sedikit buram karena saat itu angin membuat tirai melambai-lambai hingga ia tak bisa melihat wajah seseorang itu. " lu udah bangun " suara dari balik tirai dan seseorang itu menuju ke Erina namun menutupi wajahnya dengan tangannya.
" maaf tadi gua yang nabrak oh ya ini udah sore pulang gih gua duluan ya "
Erina hanya diam karena tak mengenali wajahnya namun suaranya terdengar familiar.Hari kencan pun tiba, Erina mempersiapkan dirinya lalu pergi ketempat yang dijanjikan. Tepat pukul 08.00 a.m ia sampai ditempat itu, namun Eren belum datang juga. Ia mencoba mengirim pesan tapi ponselnya ketinggalan karena sangking terburu-burunya. Waktu demi waktu ia menunggunya namun dirinya tak kunjung datang.
"Sudah hampir malam tapi kemana hujan ? Apa dia lupa. Tapi dia tak seceroboh itu untuk melupakan janjinya. Aku pulang sajalah besok akan ku temui dia"
Erina pulang dengan kecewa dan diperjalanan ia memikirkan mengapa Eren mengingkari janjinya.KritSar n Vote Minna ^0^/
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN dan RAIN
Short StorySeseorang yang membenci hujan karena hujan telah membuat hidupnya sengsara. Penuh dengan hinaan, iri, dendam, etc. Akhirnya ia mulai menyukainya karena seseorang yang berarti dihidupnya. Tapi ia menyadari keberadaan seseorang itu dengan terlamb...