15

17.1K 1.9K 637
                                    

Naya lagi nyoret-nyoret bukunya asal. Naya kesel, pasalnya dari sepuluh soal tugas matematika yang ia kerjakan, yang ketemu jawabanya cuman lima.

"Bodo lah!" Ia menghempaskan dirinya di atas kasur, matanya tertuju pada langit-langit kamar.

Kejadian satu minggu yang lalu masih terekam jelas di ingatan Naya. Tanganya bergerak ke samping, mencari-cari kotak kecil berwarna pink, warna kesukaan Naya.

"Inih nih, yang sering bikin gue senyam-senyum sendiri selama satu minggu. Udah gila kali ya gue. Iya, gila karena Jimin hehehe ... " seakaan tersadar, ia menggeleng cepat "Ih, apa banget deh gue!"

Naya membuka kotak tersebut, bersamaan dengan itu kejadian satu minggu lalupun kembali berputar.

Malam itu, setelah acara ulang tahun Abel, Jimin dan Naya duduk di pinggir kolam renang dan entah kenapa mereka jadi konser di situ.

"Iya Nay bener, suara lo mirip tikus kejepit." Ledek Jimin.

Naya melotot "Suara lo juga ga bagus-bagus amat!" Bela Naya, tapi hatinya mengakui bahwa suara Jimin memang lumayan.

Dari awal Jimin sedang menimang-nimang haruskah ia melakukan hal ini? Melakukan hal yang sangat ingin ia lakukan. Sekarang? lalu bagaimana nanti hasilnya?

Persetan dengan hasilnya, Jimin kini mulai memejamkan matanya menarik nafas lalu menghembuskanya pelan. Ia mengambil sesuatu dari kantong kemeja "Nih."

Naya mengernyit bingung "Apaan nih? jangan bilang lo mau ngelamar gue. Please ya, gue mau sekolah dulu Jim, gue mau sukses dulu. Gue ga mau nikah muda."

"Bego banget sih jadi cewe," Jimin jadi gemes sendiri "Ngelamar mah pasti, tapi bukan sekarang Nayakuh sayang."

"Terus ini apaan?"

"Kolor betmen."

"Serius? emang muat di dalem sini?" Detak jantung yang berpacu lebih cepat ternyata membuat otak Naya lamban untuk berpikir.

"Bukanlah cintakuh. Coba deh buka."

"Kertas?" Naya mengernyit bingung lagi. Saat mendapati ada kertas pink terlipat-lipat di dalam sana.

"Dengerin baik-baik ya, gue mau serius." Jimin meletakan kedua tanganya pada bahu Naya, mengahrahkannya agar berhadapan dengan Jimin dan tanpa ia tau jantung Naya rasanya mau melorot ke perut.

Nay, i can't stop thinking about you.

I saw you, and your eyes, the eyes that made me fall faster and harder then i ever have in my life After that day, when i didn't say anything but i felt in love with you.

I'm falling in love with your smile
Im falling in love with your voice
Im falling in love with your laugh
Im falling in love with your eyes
Im falling in love with you.

Our past is different but now i want to live now with you.

Naya, could you be mine?

Naya berkedip beberapa kali, memastikan bahwa ini bukan mimpi  "Tadi, lo? lo nembak gue?"

"Bukan gue cuman mendeklarasikan perasaan gue sama lo. Kalo nembak, lo udah mati kali."

Muka Naya udah merah banget, kalo ga inget ini udah malem dan ga inget kalo dia lagi pake dress mungkin dia udah nyebur ke empang(?)

Dengan gugup Naya membuka lipatan demi lipatan dari kertas itu, dan yang tertulis di sana sama percis dengan apa yang Jimin ucapkan tadi. Cuman bedanya isi tulisan itu dia awali dengan kalimat

Struggle;Pjm✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang