31

14.5K 1.4K 700
                                    

"Kita harus melakukan sesuatu, untuk menyelamatkan Kapal gue agar tidak karam." Ucap Tae menggebu-gebu penuh dengan semangat 45.

"Setuju! sebenernya mereka itu masih saling suka. Kita harus membuat mereka deket lagi." Timpal Hoseok.

"Pokoknya Jimin jangan sampai tau. Kalo acara liburan ini, sebenernya cuman alesan biar mereka deket lagi." Sahut Jungkook.

Sayangnya mereka bisik-bisik dengan suara nyaring. Jelas saja Jimin mendengar semuanya. 

Mereka bertiga yang sedang berunding, membentuk lingkaran, melihat ke arah Jimin dengan kompak "Lo denger ga?"

"Denger lah, bego." Terkadang, Jimin tidak mengerti kenapa teman-temanya bisa sebodoh itu.

"Otak kitakan abis berkebul-kebul ria karena UAS." Jelas Taehyung sambil mengusap tengkuknya. "Gimana kalo kita liburan."

"Ke vila lo aja Jim." Pinta Jungkook, bersemangat. Kedua matanya membulat, membuat siapapun yang melihatnya di buat gemas.

"Vila bokap gue." Koreksi Jimin, "Ayok aja. Tapi, Naya ikut ga?"

"Bisa di atur itu gan." Jawab Hoseok, sambil menepuk beberapa kali pundak cowo itu "Gue bawa Yura ya."

"Yura aja! ga usah bawa geng cabe-cabeanya." 

"Lo balikan sama dia?" Selidik Jungkook, Hoseok hanya menganguk "Jimin sama Naya lagi proses balikan, Hoseok sama Yura udah  balikan, Tae bentar lagi juga taken sama Hani. Ini masa, gue doang yang jomblo."

"Hani ga bakalan ikut. Katanya, dia mau pulkam." Tae teringat pembicaraanya lewat telfon dengan cewe itu tadi malam. Dimana ia sendirilah yang bercerita, mulai dari kejadian yang tidak penting seperti nyungsep saat turun dari angkot. Sedangkan Taehyung hanya mengangguk ataupun menjawab 'hem'.

Taehyung bisa saja memutuskan sambunganya, tidak merespon seperti biasanya. Tapi sebagian dari dirinya, meminta untuk tetap mendengarkan cewe itu bercerita sebanyak yang ia mau.

Taehyung bingung, kenapa Hani jadi seagresif itu dan ia sendiri kenapa semudah itu menerimanya.

"Asik, gue punya temen sesama jenis. Jomblo." Jungkook mengutip kata jomblo dengan kedua tanganya.

"Gue ikut." Kempatnya menoleh. "Sebagai teman lama, gue boleh ikut kan." Melihat kemunculan Mark yang tiba-tiba ada di warung si Ibi, membuat mereka menggantungkan alis tinggi-tinggi. Bahkan, Taehyung yang berniat meminum jus rasa jambunya malah memasukan sedotan ke lobang idung.

"Temen lama?" Tanya Jimin sarkastik "Gue ga salah denger?"

Mark mengangguk mantap "Gue harus ikut. Karena kita temen."

"Sorry, gue ga pernah nganggep lo temen lagi. Semenjak hari itu."

Hari itu. Hoseok, Taehyung, dan Jungkook tidak tau menau apa yang di maksud dengan hari itu. Namun ketiganya yakin, karena hal itu mereka bertengkar sampai sekarang.

Suasana menjadi aneh. Sorot mata Jimin memancarkan kebencian dan juga rasa kecewa secara bersamaan.

"Biarin dia ikut Jim." Usul Jungkook, ia menghampiri Mark dan menggantungkan lengannya di leher cowo itu "Kan bisa di jadiin pembokat." Lanjutnya, bercanda.

"Bangsad lo ler!" Mark meninju pelan bahu Jungkook sambil terkekeh.

Membolehkan Mark ikut, Jimin tau itu bukanlah hal yang bagus. Tapi mau bagaimanapun ia harus mencoba memaafkan, lagi pula itu sudah masa lalu.

---

Terpaan angin laut berhembus kencang, membuat rambut Naya berterbangan ke sana kemari mirip dengan barongsai. Ia yakin rambutnya akaan kusut setelah ini.

Struggle;Pjm✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang