*Chika POV*
Dia, eh, mereka ada benarnya juga.
"Tergantung, sih. Kalau orangnya setampan kalian, aku mau saja!" Kata Jihyun dengan senyum lebar diwajahnya.
"Karena kami setampan ini, apa kamu yakin hatimu mampu mengatasinya?" Eunwoo tersenyum ke arah Jihyun dan sukses membuat wajahnya memerah. Benar, sebelum melangkah lebih jauh, pertama-tama harus dimulai dengan mengenal satu sama lain.
"Ngomong-ngomong, setelah ini kalian akan bagaimana?" Tanyaku.
"Benar juga, pintu sudah tertutup dan baru akan terbuka besok sore." Jaerin.
"Aku lapar! Aku ingin makan!" Gerutu Sanha.
"Kita semua lapar. Ditambah lagi, kita butuh tempat untuk tidur." Kata Moon Bin.
"Jadi bintang pun butuh makan dan tidur, ya?" Tanyaku.Jaerin melihat ke arah kami.
"Benar juga..." gumamnya. Kemudian dia berbisik ke Eunwoo dan Moon Bin.
Awalnya mereka berdiri membentuk 1 kelompok saja tapi sekarang terbagi menjadi 2. Yang satu terdiri atas Eunwoo, Jinjin dan MJ. Satunya lagi terdiri atas Bin, Rocky, Sanha dan Jaerin.
Kelompok Eunwoo bergerak mendekati Jihyun, sedangkan kelompok yang satu berjalan mendekatiku. Sebelum mereka berbicara padaku, aku melihat terlebih dahulu apa yang dilakukan kelompok yang satu lagi ke Jihyun.
Eunwoo memegang tangan Jihyun dan...
"Bersediakah kau memberikan kami tempat tinggal? Aku janji akan mengabulkan apapun permohonanmu." Kata Eunwoo. Dan sekali lagi itu sukses membuat Jihyun memerah. Walau begitu, dengan cepat Jihyun membalas.
"Kalau begitu, Eunwoo, pilihlah aku!" Kata Jihyun.
Eunwoo sendiri yang bilang, jadi tentu saja dia akan mengabulkannya, kan?
*Jihyun POV*
"Eh, kalau itu..." jawab Eunwoo ragu. Kenapa? Bukankah tadi katanya dia akan mengabulkan apapun permohonanku?
"Cinta sejati itu tidak didapat begitu saja. Tentu saja dia masih ragu untuk memilihmu atau tidak." Kata Jinjin.
"...baiklah. Aku mengerti. Aku akan memberikan kalian semua tempat tinggal. Termasuk sang Jaerin." Aku memang sedih. Tapi akan kubuat dia menyesal karena tidak memilihku saat ini juga!
Lalu, bagaimana dengan Chika?
Bin tersenyum padanya. Awalnya dia hanya diam saja seakan Chika sudah mengerti situasinya. Tapi kemudian dia dipukul oleh Jaerin. Tapi, kan, aku sudah bilang akan memberi mereka semua tempat tinggal? Kenapa harus bertanya lagi pada Chika?
"Jadi, eh...bisakah kami tinggal di tempatmu?" Tanya Bin pada Chika malu-malu.
"Tidak, aku punya keluarga di rumah! Ada ayah, ibu, juga adikku. Lagipula, mereka akan bilang apa melihat aku pulang membawa orang asing?" Jawabnya. Sudah kubilang! Untuk apa?
"Sebenarnya, ketiga anak ini butuh pelajaran untuk menjadi lebih mandiri. Mereka yang paling muda diantara keenam bintang ini. Aku ingin menitipkan mereka padamu, bolehkah?" Jaerin.
"Eh, jadi kamu tidak dengan kami, Jaerin?" Tanya Rocky.
"Aku harus menjaga tempat ini. Kalau bukan aku, siapa lagi?" Jaerin.
"Kalau begitu, aku akan tinggal denganmu." Rocky.
Jaerin menghela napas. "Sudah kubilang, kamu harus belajar mandiri. Jadi dengarlah perkataanku."
"Baiklah..." Rocky.
"Aku kan belum bilang 'iya'..." Chika.
"Tanyalah pada orangtuamu. Aku yakin mereka akan mengabulkannya. Mungkin bahkan membiarkanmu tinggal sendiri di sebuah apartemen?" Sanha.
"Bagaimana kau bisa tau hal itu?" Tanyaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of the Star [ASTRO FF]
Fanfiction"Hentikan memanggilku 'manusia'. Memangnya kalian bukan?" "Noona yang pertama kami temui, aku memilihmu!" "Tidak, apapun yang terjadi, aku tak mau terlibat dalam hal seperti dalam buku ini!" "Cinta sejati itu tidak didapat begitu saja." Jo Chika dan...