7th Chapter

96 15 2
                                    

*author’s POV*

Jeonshi mengikuti 6 bintang itu, lalu mereka pergi menuju perpustakaan. Mereka kesana untuk menemui Jaerin. Chika dan Jihyun sudah berada disana terlebih dahulu.

Jihyun kaget melihat Jeonshi datang bersama mereka. “Bagaimana cara kalian membawanya kemari?!”

“Jadi tadi kalian pergi untuk ini?” Chika

“Apa maksudmu dengan ‘ini’?!” Jeonshi

“Tadi Jinjin-hyung…” Sanha

“Sanha, diamlah!” MJ

“Tadi Jinjin menggunakan kekuatannya, begitu? Bukankah seharusnya kalian tak menggunakannya sebisa mungkin?” Jaerin

Jinjin berbisik pada Sanha. “ini salahmu!”

“Aku menunjukmu menjadi pemimpin karena aku tau kamu bisa menahan diri. Kalau Sanha memang sulit mengontrol kekuatannya sejak dulu, tapi kamu? Kenapa ini bisa terjadi? Kamu benar-benar ingin mengecewakanku, ya?” Jaerin

“Ini ada alasannya.” Rocky.

“Benarkah? Semoga saja alasannya bagus. Katakan padaku.” Jaerin

“Sanha mendapat penglihatan. Kita akan ditangkap dan di autopsi. Dan itu semua terjadi karena Jeonshi.” Bin.

“Nah lho, aku sudah bilang ‘kan! Syukurlah Sanha mendapat penglihatan, kalau tidak perut kalian pasti sudah tidak memiliki isi.” Jihyun

“Jangan ngomong hal yang mengerikan seperti itu dong!” Chika

“Ooh…begitu? Gadis ini memang berbahaya. Mungkin masih ada hal jahat lain yang direncanakan?” Jaerin

“Sebaiknya kita apakan dia?” Eunwoo

Sanha tersenyum, menunjukkan dia punya ide. “Bagaimana kalau…”

*Chika’s POV*

Mereka lebih jahat dari yang aku duga…bukan, aku tidak menyangka mereka sejahat ini. Kalau biasanya aku sebal terhadap Jeonshi (tapi biasanya juga kuabaikan), kali ini aku merasa prihatin terhadap dia. Mereka membully-nya. Jadi seperti ini rasanya melihat orang dibully? Menyenangkan, tapi juga memprihatinkan.

Aku dan Jihyun akhirnya tau bagaimana kalau-kalau keenam bintang ini diautopsi. Jeonshi menelepon wartawan dan ilmuwan serta polisi. Seharusnya itu terjadi, tapi rencana jahat Jeonshi berhasil dihentikan oleh mereka.

Ngomong-ngomong, apa Sanha tidak punya ide lain?
Maksudku, Sanha hanya meminta agar Jeonshi mau menerima keberadaan mereka dan bersedia untuk tutup mulut tentang jati diri mereka, juga agar dia mau membantu mereka. Itu termasuk menyerahkan diri sebagai orang yang dipilih bintang. Tapi untuk yang terakhir itu, tentu saja Jeonshi menolak.

“Aku akan membantu kalian, tapi aku tidak mau menjadi kekasih siapapun dari kalian.” Jeonshi

“Harusnya kamu bersyukur keluargamu aman.” Jihyun

“Kami punya tanggung jawab lebih besar, jadi kamu tidak berhak menolak mereka, Jeonshi.” Kataku.

“Memangnya tanggung jawab apa yang kalian punya?” balas Jeonshi ketus.

“Mereka sekarang tinggal bersama kami.” Jihyun

“Berarti keputusan yang tepat bagiku untuk pulang lebih cepat kemarin.” Jeonshi

“Sebenarnya aku lebih suka tetap berada disini dengan Jaerin.” Rocky

Sejak kemarin aku penasaran. Memang baru sehari aku kenal mereka, tapi sepertinya Rocky menyukai Jaerin, tapi Jaerin tidak sadar…atau dia bersikap seolah dia tidak tau? Atau mungkin ini hanya perasaanku saja.

Ngomong-ngomong, sebentar lagi jam 6. Pintu itu harusnya terbuka. Sebenarnya apa yang ada di balik pintu itu? Maksudku, isinya. Pemandangannya. Tentu saja aku penasaran.

Begitu pukul 6, mereka akan membuka pintu itu.

5, 4, 3, 2, 1…

Story of the Star [ASTRO FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang