*author’s POV*
“Tidak bisa!” Jaerin
“Apa yang terjadi?” Jihyun.
“Aku pun tidak tau. Yang kutahu hanyalah ada sesuatu yang menghalangi sehingga kita tidak bisa masuk kembali.” Jaerin
“Mungkinkah ini salah satu bagian dari rencana mereka…?” Eunwoo
“Bisa jadi. Tapi aku tidak diberitahu hal ini!” Jaerin
“Mungkin sebenarnya kamu juga ikut dalam misi ini…bukan hanya sebagai pengawas.” Chika.
“Tidak mungkin! Aku ini putri bintang! Keberadaan putri bintang sangat sedikit, karena itu putri bintang hanya diutus sebagai pengawas.” Jaerin
“Bukankah justru karena tinggal sedikit, putri bintang pun diharapkan ikut andil dalam misi ini demi kelanjutan kehidupan bintang?” Rocky
Ya. Kebenarannya seperti yang dikatakan oleh Rocky. Sebenarnya Jaerin pernah diberitahu hal ini, tapi dia menolak untuk menerimanya dan memutuskan untuk melupakannya.
“Jangan bicara hal yang bukan-bukan.” Jaerin
“Aku yakin sebenarnya kau tau hal itu. Berhentilah menutup mata atas kenyataan ini.” Rocky
Jaerin diam. Dia tidak membalas kata-kata Rocky, tapi wajahnya menunjukkan bahwa dia memang tidak ingin dan masih belum mampu menerima kenyataan.
“Sudah, hentikan. Sekarang baiknya kita berpikir apa yang harus kita lakukan. Terutama Jaerin, dia akan kemana kalau begitu?” Jinjin
“Kemana sopan santunmu?” Jaerin
“Yah, akhirnya aku tau alasan sesungguhnya kau ada disini. Sekarang kita setara. Ngomong-ngomong, bagaimana Rocky tau hal itu?” Jinjin
“Eh…aku…hanya tau saja…yah, aku bisa tau…mungkin begitu?” Rocky
“Sudah, sudah. Kami mengerti. Tidak usah kau lanjutkan…” MJ tertawa kecil, Rocky tersipu
“Ha? Maksudnya?” Jinjin dan Jaerin
“Dasar lamban.” MJ
~Beberapa hari kemudian, di sekolah~
“Bagaimana keadaanmu? Apa kau nyaman disana?” Chika
“Bisa dibilang begitu. Tak seburuk yang kusangka.” Jaerin
“Kalau dia berbuat sesuatu, jangan sungkan untuk memanggil kami!” Jihyun
“Bukankah harusnya kalian memanggilku kalau mereka berbuat macam-macam?” Jaerin
“Benar juga ya” Chika dan Jihyun
Sekarang Jaerin tinggal dengan Jeonshi. Chika dan Jihyun tetap di apartemen mereka. 7 bintang itu sekarang juga bersekolah di sekolah yang sama dengan Chika, Jihyun, Jeonshi. Bagaimana mereka diterima disana itu tidak jelas. Lalu, mengenai Jeonshi, normalnya dia sudah melakukan berbagai hal jahat terhadap Jihyun, tapi nyatanya tidak.
Di saat mereka bertiga tengah berbincang di atap sekolah, bercanda bersama, Jeonshi duduk jauh dari mereka. Dia ditemani Sanha. 5 bintang lain pergi ke perpustakaan.
“Kau selalu berada di dekatku. Berhentilah mendekatiku.” Jeonshi
Tapi Sanha tak menjawab.
“Apa kamu segitu sukanya padaku? Sampai-sampai kau terus melekat padaku.” Jeonshi
“Aku tau.” Sanha
“Hah?”
“Bahwa sebenarnya kau kesepian. Kau ingin teman.”
“A-apa maksudmu?! Aku punya teman kok!”
“Kalau begitu kenapa sekarang hanya aku yang ada disini bersamamu?”
Kali ini Jeonshi yang diam.
“Aku rasa kamu sengaja membuat dinding. Dinding itu pasti tercipta dari masalah-masalah yang kau punya. Dan lagi, belum sekalipun aku melihat senyummu yang sebenarnya…” Sanha
“Kau tau apa…” Jeonshi
“Aku hanya merasa begitu. Karena itu, ceritakanlah masalahmu padaku! Kemudian, aku akan membuatmu tersenyum kembali! Tak hanya MJ-hyung yang bisa membuat orang tersenyum. Aku pun pasti bisa!” Sanha tersenyum lebar, menunjukkan gigi-giginya yang kecil dan rapi, membuat Jeonshi terpana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of the Star [ASTRO FF]
Fanfiction"Hentikan memanggilku 'manusia'. Memangnya kalian bukan?" "Noona yang pertama kami temui, aku memilihmu!" "Tidak, apapun yang terjadi, aku tak mau terlibat dalam hal seperti dalam buku ini!" "Cinta sejati itu tidak didapat begitu saja." Jo Chika dan...