DELAPAN

2.8K 199 7
                                    

Agatha kembali sibuk dengan jadwal kuliahnya di minggu terakhir semester ganjil tersebut. Siapa bilang perjuangan Agatha kemarin sudah tuntas? Karena Agatha menyelesaikan kuliahnya dalam tujuh semester, sehingga di semester akhirnya ini ia masih harus mengambil beberapa mata kuliah untuk memenuhi jumlah sks yang diwajibkan berbarengan dengan skripsi.

Minggu depan Agatha harus menghadapi UAS, untung saja hanya tiga mata kuliah semester ini. Hari ini ia hanya ada jadwal satu mata kuliah dan akan mengurus untuk meng-hard cover skripsi nya terlebih dahulu.

Saat menuju tempat fotocopy yang ada di kampusnya itu, Agatha Melihat dari jauh gerombolan anak-anak angkatannya yang paling populer. Termasuk Aldo di dalamnya. Agatha menyadarinya, namun ia tidak mau sok akrab untuk memanggil Aldo. Sehingga ia berpikir akan pura-pura tidak melihatnya saat melewati gerombolan yang duduk di taman kampus tersebut.

Agatha menatap lurus ke depan, tidak menoleh sedikitpun ke samping. Bahkan Agatha dengan samar-samat mendengar namanya dipanggil. Namun Agatha tetap melajukan langkahnya seperti tidak mendengar namanya disebut. Itulah Agatha.

Agatha kembali merenungkan ucapan Ferdinan mengenai dirinya yang harus belajar membuka mata dan hati pada orang sekitarnya. Sampai Agatha yang berada di depan lift merasakan ada yang menyentuh bahunya.

"Tha. Sombong amet lu. Gue panggilin dari tadi gak mau nyahut.", ucap Aldo.

"Ah masa ada manggil sih? Gak denger gue", elak Agatha yang masih berdiri di depan lift.

"Mau ke mana Tha?", tanya Aldo.

Agatha sedikit merasa risih karena teman-teman gerombolan Aldo memperhatikan ke arahnya. Bahkan yang berlalu lalang juga memperhatikan seorang Aldo berbincang dengan Agatha. Agatha yang mungkin hanya segelintir orang yang tahu namanya dan mungkin hanya sedikit yang menyadari dirinya salah satu mahasiswa yang satu angkatan dengan mereka.

"nih, mau hard cover", ucap Agatha sambil mengangkat satu kantong plastik yang berisi skripsi-skripsinya yang masih dalam bentuk soft cover.

"Oohhh.. Masih ada kelas gak hari ini?", tanya Aldo kembali.

"Gak. Gue udah kelar. Habis ini mau balik gue. Lumayan rehat sebentar sebelum UAS. Masih pengen santai lagi. Al, gue duluan deh yah", ucap Agatha yang hendak beranjak dari sana.

"Tunggu Tha. Gue ikut deh ke sana. Tunggu bentar. Ambil tas dulu gue", ucap Aldo yang kemudian berlari ke arah kerumunan temannya yang seperti meledek saat Aldo menghampiri mereka kembali.

Setelah dilihatnya Aldo sudah berlari kecil menghampirinya, Agatha kemudian berjalan terlebih dahulu sebelum Aldo berhasil menghampirinya. Hingga akhirnya Aldo berhasil berjalan di sampingnya.

"Loh lo gak sekalian hard cover?", tanya Agatha yang baru menyadari Aldo hanya berdiri di sampingnya dengan tas yang terlihat sangat ringan.

"Gak. Gue sudah masukkin kemaren. Paling besok atau lusa sudah kelar.", jawab Aldo santai.

"Terus lu ngapain ngikutin gue? Gue pikir mau sekalian", jawab Agatha yang bingung sambil beranjak dari tempat fotocopy tersebut.

"Mau nemenin lu. Masih siang nih. Jalan dulu yuk. Sekalian makan", jawab Aldo.

Agatha berpikir sejenak. Kemudian mengiyakan ajakan Aldo. Agatha mengikuti ke mana Aldo melangkah untuk menuju ke kendaraannya. Untuk itu mereka harus melewati taman kampus kembali di mana teman-temannya masih duduk di sana.

Agatha kembali dapat mendengar godaan dari teman-teman Aldo pada Aldo. Agatha melirik sekilas ke arah Aldo yang terlihat tersenyum cuek pada temannya. Agatha sekilas dapat mendengar satu kalimat yang diucapkan teman-temannya yang mampu mengingatkan Agatha kembali akan suatu hal.

unpredictable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang