DELAPAN BELAS

2K 174 1
                                    

Benar kata orang, jangan terlalu dalam saat mencintai seseorang. Karena saat kita disakiti, maka rasa sakitnya akan semakin menyakitkan. 

Seperti Agatha yang saat ini sudah menangis semalam suntuk meratapi kisah percintaannya yang kandas di tengah jalan, di saat usia pacaran mereka hendak mencapai satu tahun. 

Memang sudah selama sebulan ini Ferdinan sudah sering tidak menjemputnya sepulang kerja. Agatha mengerti dan tidak mengeluh. Toh ia juga tidak pernah memaksa Ferdinan untuk menjemputnya sepulang kerja. 

Begitu pula dengan semalam. Ferdinan mengatakan bahwa ia tidak bisa menjemputnya karena harus lembur. Sehingga Agatha memutuskan untuk menerima ajakan Mira untuk jalan berdua apalagi besoknya hari Sabtu dan mereka tidak bekerja. Toh semenjak mereka bekerja bersama, mereka belum pernah jalan benar-benar hanya berdua. Biasanya pasti ada Ferdinan dan Brian. 

Kebetulan juga perasaan Agatha hari itu sedang tidak enak. Sehingga ia mengiyakan saja ajakan Mira itu. Dan perasaan tidak enaknya itu terjawab dengan Agatha yang memergoki Ferdinan sedang bermesraan dengan seorang wanita di salah satu kafe yang ada di salah satu mall. Kebetulannya lagi, ia sedang ingin makan di restaurant yang tepat di sebelah kafe tersebut dan dapat melihat secara langsung suasana kafe tersebut dari dalam restaurant tersebut, sehingga dapat melihat kelakuan pria tersebut.

Pada awalnya Agatha juga tidak ingin berprasangka buruk. Ia beranggapan bahwa Ferdinan sedang meeting dengan klien mungkin. Meskipun hanya berdua dengan wanita cantik dan seksi itu. Ingin menghampiri namun takut mengganggu meeting mereka berdua. 

Ok, mereka berdua saling melempar senyum dan tawa. Anggaplah selingan pembicaraan dalam meeting agar tidak terlalu serius. Sampai akhirnya wanita itu bergelayut manja pada lengan Ferdinan dan bersandar di bahunya. Bahkan Mira yang juga melihat langsung saja tidak menyangka Ferdinan bisa seperti itu. 

Agatha yang kesal melihatnya, langsung merasa kenyang, meninggalkan restaurant tersebut setelah hanya makan beberapa suap makanan yang dipesannya. Menarik Mira menghampiri kafe sebelah itu. 

Agatha sambil tersenyum menarik kursi dan duduk manis di depan Ferdinan yang saat ini sudah terkejut melihatnya dan melepas gelayutan manja wanita yang duduk di sebelahnya itu. Membuat wanita tersebut mencebikkan bibirnya kesal karena sikap Ferdinan itu.

"Loh kok dilepas? Aduh maaf yah MBAK, kedatangan saya malah mengganggu kemesraan kalian.", ucap Agatha sengaja menekankan kata mbak. Sedangkan Mira hanya terdiam sambil memberikan tatapan tajam pada Ferdinan. 

"Sudah tahu kenapa masih ke sini?!", Tanya wanita itu ketus. 

"Oh saya hanya ada perlu sebentar dengan Bapak Ferdinan Rusdiantoro yang terhormat ini.", ucap Agatha mengalihkan tatapannya kini ke Ferdinan.

"Tha, kamu dengerin aku dulu.", ucap Ferdinan yang kemudian diikuti Agatha mengangkat telapak tangannya memberi tanda Ferdinan untuk berhenti berbicara.

"Maaf sekali jika saya mengganggu pekerjaan anda yang sedang menumpuk itu. Saya hanya ingin menyampaikan pesan bahwa Agatha Stefani sudah memutuskan hubungannya dengan anda mulai saat ini. Oh ya, dan anda tidak perlu menghubungi dirinya lagi karena tidak ada yang perlu dibicarakan lagi saat ini. Terima kasih dan mohon maaf jika saya SUDAH MENGGANGGU ACARA KALIAN BERDUA. SILAHKAN DILANJUTKAN KEMBALI BERMESRAANNYA. Permisi.", ucap Agatha kemudian segera beranjak dari sana tanpa memberikan kesempatan Ferdinan untuk berbicara. 

Mengambil langkah seribu secepat mungkin, menyatu dengan keramaian yang ada di sana. Bahkan Mira saja yang berjalan bersamanya bisa terpisah dengannya. Herannya, Ferdinan masih dapat menemukannya. Padahal Agatha yakin wanita seksi itu sempat menghalangi Ferdinan untuk mengejarnya. 

unpredictable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang