ENAM BELAS

2.4K 177 6
                                    

"Hei gadis penikmat kotoran kucing rasa coklat"

Sapaan itu langsung membuat Agatha menoleh dan tersenyum pada orang tersebut.

"Ah hai Mira", balas Agatha pada gadis cantik yang menyapanya tadi. Mira, teman satu kantornya saat ini. Juga merupakan teman akrab semasa kuliahnya.

Mereka berdua baru tahu mereka satu kantor setelah mereka masuk kerja dan ikut training bersama.

Alhasil Agatha paling dekat dengan Mira saat ini di kantor. Mira juga merupakan orang yang dipercaya oleh Agatha, sehingga ia menjadi satu-satunya tempat curahan hati Agatha.

Tanpa terasa sudah dua bulan Agatha bekerja di sana. Tiga bulan berlalu semenjak kejadian yang tidak ingin Agatha ingat. Hubungannya dengan Ferdinan berjalan dengan baik. Meskipun ada pasang surut, namun Ferdinan selalu berusaha mengalah dan memahami Agatha.

"Selamat pagi semua", sapa Pak Romi, manager keuangan tempat Agatha bekerja.

Seluruh karyawan bagian keuangan di sana membalas sapaan manager keuangan yang sangat ramah itu. Terkecuali Agatha dan Mira yang segera menoleh ke Agatha saat melihat orang yang datang bersama manager keuangan tersebut. Mereka berdua membalas sapaan tanpa senyum.

Saat ini, Aldo berdiri mengumbar senyum di sebelah pak Romi. Aldo Prayogo. Laki-laki yang paling Agatha benci saat ini. Tapi jangan berharap dari benci akan menjadi cinta. Karena kebenciannya ini berdasar.

Wajahnya sempat terkejut melihat Agatha, namun berusaha untuk tersenyum pada Agatha yang hanya dibalas dengan Agatha membuang muka enggan menatapnya. Sedangkan para wanita yang lainnya yang juga baru bekerja bebarengan dengan Agatha dan Mira menatap memuja pada Aldo mengharap dilirik Aldo.

Untung saja Mira tahu kelakuan Aldo dari Agatha, makanya Mira enggan memuja pria tersebut. Pada saat kuliah Mira sangat memuja pria tersebut. Ya, Mira lah yang sering membicarakan mengenai Aldo semasa kuliah di depan Agatha. Namun saat mengetahui perilaku Aldo dari Agatha, Mira langsung ilfil dengan Aldo.

Itu saja memakan waktu hingga sebulan setelah mereka bekerja di sana untuk Agatha bercerita. Agatha sudah enek mendengar Mira yang membicarakan Aldo. Sampai akhirnya ia menceritakan kejadian itu. Semenjak itu, Mira malah memuja kekasih Agatha, Ferdinan.

Mira, temannya ini memang ajaib. Secara terang-terangan memuja kekasih sahabatnya. Bahkan terang-terangan stalking media sosial Ferdinan dan malah menceritakan hasilnya pada Agatha.

Padahal upload-an Ferdinan masih seputar bersama Agatha yang jelas-jelas Agatha sudah pasti tahu. Bahkan dengan bangga bercerita berhasil menemukan akun media sosial milik Ferdinan, meng-follow, add dan sebagainya dan loncat kegirangan saat Ferdinan menerima permintaan pertemanannya atau meng-follow balik dirinya. Ajaib kan?

Tapi tenang saja. Mira tidak mengincar Ferdinan kok sebagai kekasih. Ia mengagumi Ferdinan layaknya seorang aktor. Padahal Mira sendiri punya pacar tampan, yang merupakan senior waktu kuliah. Malah bisa dibilang lebih tampan dari Ferdinan. Bahkan sudah mapan.

"Anak-anakku sekalian, ini adalah rekan baru kalian untuk menggantikan Deni yang akan resign. Namanya Aldo. Perkenalan nanti kalian lakukan sendiri. Den, kamu jelaskan job desc yang akan dia pegang yah. Ok, selamat bekerja anak-anakku.", ucap Pak Romi yang menganggap karyawan divisinya sebagai anaknya. Padahal umurnya baru sekitar 28 tahun.

Setelah Pak Romi beranjak dari sana, Agatha dan Mira memilih mengerjakan pekerjaan mereka. Berbanding terbalik dengan tiga wanita lainnya yang segera menghampiri meja yang ditempati Aldo untuk berkenalan. Sedangkan karyawan senior dan pria hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan tiga wanita tersebut.

unpredictable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang