BAB 1

2.2K 231 4
                                    

Krystal Jung, itulah nama gadis cantik yang sekarang tengah berjalan di lorong kantor. Ia baru saja menemui rekan bisnisnya di luar. Jabatannya sebagai direktur utama di kantor membuatnya begitu sibuk.

Krystal sekarang tengah berjalan menuju ruangan ayahnya, dimana ayahnya itu adalah seorang presdir di Jung Company ini.

Krystal adalah anak anak tunggal. ibunya adalah pemilik butik terkenal di Korea Selatan, dan juga seorang desainer terkenal. Hidupnya sangat mewah, dan serba berkecukupan.

Krystal dengan mudah bisa mendapat apapun yang dia inginkan, bahkan jabatan ayahnya ia bisa dapatkan dengan mudah jika ia menginginkannya.

Krystal adalah seseorang yang cerdas, ia lulusan dari universitas terkenal di Amerika.

"Appa aku..." niat Krystal untuk merengek kepada Ayahnya harus ia urungkan ketika melihat seorang laki-laki yang sedang mengobrol bersama ayahnya.

"Uh, kau datang sayang. Tepat sekali, ayo duduk." Tuan Jung berjalan menghampiri Krystal, menuntun putri cantiknya itu untuk duduk bersama dirinya dan rekan bisnisnya.

Krystal masih terpaku menatap laki-laki tampan itu. Kilat matanya memancarkan sesuatu kebencian yang begitu mendalam di dirinya.

"Dia Kim Kai." Tuan Jung memperkenalkan.

Krystal menarik nafasnya, memasang wajah dingin dan angkuhnya. "Aku tahu. Aku harus kembali ke ruanganku Appa." Krystal berdiri, merapikan bajunya yang sedikit berantakan lalu pergi.

"Dia sepertinya membencimu Kai." Tuan Jung mengangkat sebelah alisnya memandang kepergiaan putri bungsunya.

"Sebuah masalalu benar-benar telah membuatnya sangat membenciku paman. Boleh kah aku menemuinya?"

"Tentu saja."

Kai tersenyum, lalu pergi untuk menghampiri Krystal di ruangannya.

***

Kai membuka pintu ruangan Krystal tanpa mengetuknya, seringaiyan tercetak jelas keluar dari bibirnya.

Sebenarnya ia sudah tahu jika Krystal adalah putri keluarga Jung. Tapi Kai hanya tak menyangka kepada penampilan Krystal yang benar-benar berubah. Jika saat Sma Krystal begitu polos dan lugu, sekarang berbeda. Krystal sangat cantik dan sexy, wajahnya yang angkuh dan dingin benar-benar berbeda. Krystal yang Kai tahu sekarang berbeda dengan Krystal yang Kai kenal sembilan tahun yang lalu.

"Lama tak bertemu nona Jung."

Tatapan dingin penuh dengan kebencian langsung Kai dapatkan ketika bertatapan dengan Krystal. Tatapan yang dulu penuh dengan rasa cinta itu, sekarang berubah dengan tatapan penuh kebencian.

"Berengsek! Kau mau apa kemari?" Kata Krystal tajam.

Kai menyeringai, menghampiri Krystal, membuat jaraknya dan jarak Krystal begitu dekat. Kai mencondongkan tubuhnya. "Kau berbeda." Bisik Kai.

Krystal langsung mendorong tubuh Kai. "Pergi dari sini berengsek!"

Kai menyeringai lagi. Ternyata Krystal benar-benar berbeda, jika saat itu Krystal akan selalu diam jika Kai melakukan apapun, kali ini berbeda. "Kau menjadi kasar."

Krystal melipat tangannya di dada, tersenyum kecut saat mendengar ucapannya. Ia memang berbeda sekarang. "Aku memang berbeda Kai. Kau tak bisa lagi mempermainkanku." Kata Krystal.

Kai tersenyum. "Kau ternyata masih mengingat yang dulu sayang."

"Aku tak akan pernah melupakannya."

"Kau masih ingat aku cinta pertamamu, dan aku telah..."

"Berengsek Kai! Pergi dari sini!" Krystal marah.

"Oh, kau tak akan bisa mengusirku. Aku orang penting di sini." Ucap Kai.

Krystal mendengus kesal, ia ingin menghabisi Kai saat ini juga. Ia ingin membunuh Kai. Dan seharusnya Krystal bisa membunuh Kai saat ini juga karna itu niatnya sejak dulu. Tapi karna alam bawah sadarnya masih ada, Krystal tak akan melakukannya, karna ia tak mau di penjara karna hal ini, walaupun Krystal bisa menyewa pengacara mahal untuk membelanya.

"Apa maumu Kai?" Tanya Krystal.

"Kau."

Sial! Krystal benar-benar tak habis pikir dengan Kai, Kai tak tahu malu, seharusnya ia malu bertemu dengan Krystal setelah apa yang terjadi bertahun-tahun yang lalu. Seharusnya Kai meminta maaf kepadanya, bukan membuatnya semakin marah dan semakin membencinya.

Tapi, meskipun Kai meminta maaf, Krystal tak mau memaafkannya. Kesalahan Kai begitu besar bagi Krystal. Dan Krystal tak bisa memaafkannya.

"Aku benar-benar menyesal telah melepasmu. Kau sekarang begitu. Uh..., sexy, dan menggiurkan." Kai berucap disertai seringaian setan yang keluar dari bibirnya.

"Kau menyesal? Baguslah. Karna itu benar-benar aku harapkan selama ini. Aku sangat senang mendengarnya. Tapi maaf aku tak mau kembali bersama bajingan sepertimu," kata Krystal penuh penekanan.

Kai tertawa pelan, tawanya terdengar seperti meremehkan di telinga Krystal. "Kau akan menjadi milikku lagi sayang. Kau tenang saja. Kau akan kembali bersamaku."

Krystal tertawa mendengar ucapan Kai, lalu menatap Kai tajam. "Kau tak akan pernah mendapatkanku Kai. Aku sudah tak mau lagi kepadamu."

"Ohya Krystal? Aku bahkan adalah orang yang mengambil sesuatu yang berharga dari dirimu. Jadi, mana mungkin kau tak menginginkanku lagi. Kau harus ingat sayang, kau sejak dulu begitu menggilaiku. Kau memujaku sayang." Kai tersenyum jahat.

Krystal mengepal tangannya erat. "Berengsek! Aku membencimu Kai!" Krystal marah, ingin menampar Kai, namun tanganya di tahan Kai.

Kai tertawa pelan, lalu menarik Krystal untuk menempel pada tubuhnya. Dengan seketika, bibir Kai sudah menempel di bibir Krystal. Kai melumatnya dengan ganas.

Krystal memukul punggung Kai, tetapi Kai malah semakin mengeratkan pelukkannya. Krystal mulai terbuai, ia diam, bahkan mulai menikmati ciuman Kai, dan Krystal bahkan membalasnya.

Kai tersenyum di sela-sela ciumannya. Dan Kai lalu melepas ciumannya.

"Mana bisa kau mengatakan tak menginginkanku, tetapi Kau menikmati ciumanku. Jangan jadi wanita yang munafik Krystal." Kai mengelap bibirnya dengan ibu jarinya.

"Berengsek! Pergi dari sini!" Krystal benar-benar marah.

Kai menyeringai, lalu pergi dari ruangan Krystal.

Continue
(T)

HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang